Red Centre -kami menyebutnya begitu- Australia itu indah dan unik. Tak ada keindahan seperti itu di dunia.
KETIKA pertama kali melihat Red Centre, aku masih muda. Aku seorang pemuda berusia 23 tahun yang terkesan dan kemudian tergila-gila dengan seorang gadis Australia berkulit coklat berambut pirang yang cantik. Kami berkeliling Australia dengan bus, kereta api, dan menumpang kendaraan. Kala itu aku adalah seorang pengembara, setidaknya itulah yang bisa kugambarkan.
Saat mengililingi Australia, tempat yang memiliki pengaruh sangat besar padaku sebagai seorang lelaki muda adalah Palm Valley. Kami melihat Ayers Rock, kami melihat Olga, kami tidur beratapkan langit dan bintang di tengah padang pasir merah yang indah. Tetapi kami tidak benar-benar siap melihat apa yang akan kami saksikan.
Kami naik ke atas sebuah bus four-wheel-drive dan menuju ke Red Centre. Perjalanan tidaklah lama, tetapi cukup berat untuk dilalui. Perjalanan lambat dan sangat terjal saat menuju tanah lapang dan tiba di sebuah oase hijau yang indah, Palm Valley.
Aku tidak bisa mempercayai penglihatanku. Di tengah salah satu padang pasir terbesar di benua paling kering di dunia itu ada sebuah kesuburan. Nyaris seperti sebuah lembah tropis. Pemandu kami menjelaskan bahwa banyak dari pohon palem itu merupakan bagian dari pohon tertua di dunia. Lembah palem ini diperkirakan telah berusia ribuan tahun. Kami pernah mempelajari bahwa Palm Valley memiliki sumber air untuk mempertahankan kehidupan. Tidak peduli apapun kondisinya, tidak peduli seberapa panas dan kering Red Centre, Palm Valley terus menghasilkan air pelestari kehidupan.
Siang itu, ketika kami kembali ke jalan berbatu menuju ke Alice Spring aku menyadari bahwa ada sebuah ’’Palm Valley’’ dalam diri kita masing-masing. Tidak peduli betapa kering, panas, dan kerasnya keadaan di luar kita, dalam diri setiap orang ada sebuah oase hijau. Itu adalah sebuah produk alam yang indah yang memberikan energi kehidupan yang tidak akan pernah kering. Semangat itu membuat kita mampu menjalani setiap momen kehidupan kita.
Dalam bus yang jalannya bergoyang, aku membuat keputusan untuk mempercayai Palm Valley-ku dan untuk mengetahui bahwa aku bisa selalu mengandalkan kekuatanku yang terdalam. —Daniel Johnson