Surabayastory.com – Karya-karya Kahlil Gibran membawa filosofi serta karakter Timur. Ia meletakkannya pada keseharian Barat dan kemudian berkembang dalam kehidupan dunia. Dia membawa humanisme dan keabadian bagi manusia, lingkungan dan dunia.
Imajinasi danpengalamannya tentang dunia Timur di masa lalu, kemudian berkembang dengan pengalaman kehidupan, menjadi bagian yang bersambung tentang imajinasinya tentang realitas di masa lalu, sekarang, dan masa depan. Apa dan bagaimana pandangannya akan Timur dan Barat?
Kahlil Gibran adalah seorang penyair dari belahan dunia Timur yang sangat berpengaruh kepada kesusastraan Barat. Gibran sebagai penulis, telah melintasi batas-batas benua serta usia para pembacanya, karya-karyanya mencerminkan banyak sisi kehidupan. Menancapkan akar di Timur dan mendapat respek di dunia Barat.
Dunia Timur dan dunia Barat, sejak dulu memang telah menjadi polar yang berbeda. Laksana kutub bumi, Utara dan Selatan, Barat dan Timur lahir dan tumbuh dengan dunia masing-masing yang khas dan berbeda. Dunia Timur dan Barat memang sudah berbeda sejak awalnya. Keduanya tidak bisa dipersamakan, apalagi dipersatukan. Keduanya berkembang dengan kultur serta budaya masing-masing. Karya-karya yang lahir di sana, atau orang-orang yang lahir dan tumbuh di kedua belahan dunia itu, tidak bisa disandingkan mana yang lebih baik atau lebih unggul. Masing-masing menyimpan keunggulan yang berbeda.
Gibran adalah potret penyair yang lahir dan tumbuh di Timur, kemudian berkembang dan diapresiasi di Barat. Ini adalah pengalaman yang menakjubkan di mana ia bisa melampaui batas antara Timur dan Barat. Karena itu ia tak lagi menyebut sebagai orang Lebanon atau Amerika, ia menahbiskan dirinya sebagai warga dunia. Karya-karyanya pun menjadi karya dunia.
Karya-karya Gibran kebanyakan berakar dari dunia Timur (Arab dan sekitarnya), membawa filosofi serta karakter Timur. Ia meletakkannya pada keseharian Barat dan kemudian berkembang dalam kehidupan dunia secara keseluruhan. Dia membawa humanis medan keabadian bagi manusia, lingkungan dan dunia.
Imajinasi dan pengalamannya tentang dunia Timur di masa lalu, kemudian berkembang dengan pengalaman kehidupan, menjadi bagian yang bersambung tentang imajinasinya tentang realitas di masa lalu, sekarang, dan masa depan.
Gibran hidup dan berkarya dalam lingkaran yang beririsan antara kekuatan dunia Timur dan dunia Barat. Imajinasi dan pengalaman dua dunia itu ia rasakan, salami, dan lahirkan karya baru yang memikat. Antara prosa, puisi, ataupun cerita memegang dua dunia itu. Bukan satu kaki di Timur dan satu kaki di Barat, tetapi ia berdiri tepat di tengah irisan kedua dunia itu.
Dengan pijakan seperti ini membuat karya-karya Gibran menjadi khas dan otentik. Dari cinta anak manusia, kehidupan, kemanusiaan, hingga keabadian. Seiring dengan waktu kemudian berkembang Gibran membawa pembacanya ke karya-karya spiritual.
Karya-karya Gibran yang menjadi karya dunia telah dipopulerkan di banyak negara. Diterjemahkan ke dalam banyak bahasa. Secara tak terduga, telah puluhan tahun Gibran menginspirasi dan menjadi latar karya-karya dunia berikutnya, di dunia Timur maupun Barat. Karya Gibran memberi pengaruh kuat bagi siapa saja, terutama bagi mereka yang menceburkan diri dalam dunia seni dan susastra. Karya-karyanya dikutip dalam banyak kesempatan, dari pujangga hingga politisi, dari cinta hingga hakikat kehidupan.
Dalam perjalanan waktu Gibran bukan saja seorang pengarang yang menyusun kata, ia telah menjadi buah pikir yang direnungkan, bagian dari potongan hakikat kehidupan yang dihayati, hingga menjadi keyakinan hidup yang esensial.
Gibran memberi bukti bila Timur dan Barat adalah kekuatan dengan filosofi dan kehidupan masing-masing. Keduanya bukan untuk disatukan, namun keduanya bisa dijalani dengan penuh takzim dengan gaya yang memang sejak awal berbeda. –sa