HEADLINE
Fantasi menjadi bagian dalam kehidupan. Fantasi-fantasi ini terus dianyam dalam ingatan dan pengalaman.
KONSEP tentang fantasi tidak sadar ditemukan oleh Sigmund Freud, seorang neurologi mahsyur dari Austria, dan dikembangkan lebih jauh oleh para analis lain, khususnya Melanie Klein serta para analis yang mengikuti jejaknya. Fantasi muncul dalam pikiran kita setiap waktu tanpa kita ketahui. Beberapa di antaranya bisa dilihat jelas oleh orang lain, yang lainnya lebih tersembunyi. Fantasi-fantasi ini menentukan minat kita terhadap dunia, keyakinan dan asumsi-asumsi kita, apa yang menarik perhatian kita, dan apa yang kita lakukan dengannya.
Fantasi dimotivasi oleh kebutuhan dan keinginan. Serta dipergunakan dalam menghadapi konflik dan kegelisahan dalam berbagai cara yang memungkinkan kita untuk mempertimbangkannya dengan baik dan mengujinya dengan realita, baik realita dari pengalaman-pengalaman kita sendiri ataupun realita dari dunia luar. Kita juga bisa menggunakan fantasi untuk menyangkal realita dalam berbagai cara yang dialami sebagai sesuatu yang destruktif, dan sifat destruktif ini sendiri sering kali juga disangkal.
Dalam buku kajian psikoanalisis Fantasy, disebutkan jika gagasan bahwa fantasi terdapat di balik semua asumsi, keyakinan, pikiran, sikap, hubungan, dan tindakan kita mungkin tampak seperti sesuatu yang aneh untuk dipakai sebagai titik awal. Kita tahu bahwa keyakinan orang-orang tidak selalu rasional atau masuk akal, bahwa keyakinan kita mungkin tidak sepenuhnya didasarkan pada persepsi yang jelas atas realita mungkin merupakan sesuatu yang lebih sulit lagi untuk diterima.
Apa yang disukai dari konsep tentang fantasi ini adalah cara di mana fantasi memberikan tempat bagi rasionalitas dan persepsi atas realita. Fantasi mungkin sepenuhnya rasional dan masuk akal, di lain pihak, ia mungkin didasarkan pada kesalahpahaman kecil yang muncul dari ketidaktahuan, dan seluruh struktur pemikiran dan perilaku kita terpenuhi oleh fantasi tersebut -dalam suatu cara yang sepenuhnya rasional.
Banyak di antara fantasi yang kita gunakan untuk memahami diri sendiri dan orang lain adalah fantasi-fantasi yang dekat dengan realita. Fantasi-fantasi seperti inilah yang bisa kita andalkan, dan tidak akan mengecewakan kita. Fantasi-fantasi lain ada yang sangat primitif dan sama sekali tidak realistik, namun masih memungkinkan kita untuk menjalani kehidupan…
Pelangi Pagi di Langit Surabaya

Surabaya Mendung Sedari Pagi

Jurnalisme Tak Pernah Mati

Alun-Alun Surabaya Diresmikan untuk Kesenian, Pemuda, dan UKM

JEJAK
Dewan Kesenian Surabaya (DKS) telah berkiprah sejak 1971. Semua seniman terlibat, dan tak ada politik di sana.
Surabayastory.com – Ini adalah catatan Suparto Brata, seorang penulis dan wartawan yang banyak berkiprah di Surabaya. Cerita ini juga menjadi bagian dari laporan yang dimuat di harian Sinar Harapan Jakarta, Senin, 28 Oktober 1971. Cerita ini menarik untuk diungkap dan dibaca kembali.
Cerita ini dimulai pada tanggal 14 September 1971, Walikota Surabaya Sukotjo mengundang para seniman Surabaya untuk berkumpul di ruang sidang kantor Kotamadya Surabaya. Pembagian undangan itu pelaksanaannya diserahkan kepada seniman-seniman yang kenal dekat dengan Walikota, yakni mereka yang pada bulan Februari sebelumnya ikut dikirim sebagai ofisial/ produser drama “Suara-suara Mati” ke Jakarta.
Penampilan seniman Surabaya ini adalah bagian dari pementasan Drama 4 Kota di Jakarta. Dan Pemerintah Kotamadya Surabaya ikut menjadi sponsor dengan mengirimkan senimannya, lewat drama “Suara-suara Mati”.
Dari hubungan itu, maka walikota meneruskan gagasannya untuk “menyegarkan” kehidupan seniman-seniman Surabaya, di lain pihak para seniman yang telah terkirim ke Jakarta itu banyak membawa “oleh-oleh” tentang tata kehidupan seniman Jakarta dan hubungannya dengan Pemerintah DKI Jakarta.
Pada malam pertemuan tanggal 14 September 1971 itu, walikota sekali lagi membeberkan gagasannya akan memberikan ‘bantuannya’ kepada para seniman. Sekali ini tidak berupa kanvas, atau cat,…
MORE ARTICLES
Jejak Penerbangan Pertama di Surabaya
Jejak penerbangan di Indonesia sudah lebih dari 100 tahun. PenerbanganCerita Charlie Chaplin Singgah di Surabaya dan Hindia Belanda
Charlie Chaplin singgah di Surabaya. Kota ini dipandangnya penting untukJejak Kenangan akan Pujon, Tempat Wisata Orang Surabaya Sejak Dulu
Pegunungan yang sejuk dan dingin sejak dulu sudah jadi favoritJejak Sejarah Kendaraan Hybrid di Surabaya
Ini cerita keberadaan alat transportasi di Surabaya. Lebih bersih dariJejak Sepeda Onthel Hima di Surabaya
Sepeda onthel sudah menjadi keseharian masyarakat Indonesia. Dari Surabaya, adaJejak Kenangan Kembang Kuning, Tentara Inggris, dan Deretan Kamboja Surabaya 1942
Kembang Kuning Surabaya dan deretan kamboja membuat suasana menjadi sejukRASA
Dua makanan ini, es godir dan krupuk upil, akrab di jalanan Surabaya. Makanan khas yang tak pudar seiring zaman yang berjalan.
Surabayastory.com – Es godir dan krupuk upil bersatu dalam satu rombong. Itulah yang banyak terlibat di Surabaya sekarang. Es godir dan krupuk upil adalah jajanan di masa lalu. Sekitar tahun 1970-an sudah ada di Surabaya. Namun mulai naik daun sebagai…
Kuliner Rek...
Lensa
JELAJAH
Pasar Bong mempunyai ciri khas tersendiri. Berdiri di bekas makam China, bisnis grosir ini terus berputar.
Karakter yang khas, adalah sebuah keunikan. Tidak didapatkan di daerah lain, membuatnya selalu didatangi kembali. Cerita tentang Pasar Bong Surabaya, adalah sebuah penjelajahan menyusuri ruang dan waktu. Bagaimana lapak-lapak pedagang di dalamnya terus meruang mengikuti zaman yang baru. Di sana juga ada lorong waktu yang dalam di masa lalu dan gegap di masa depan. Di Pasar Bong, setiap sudutnya punya cerita dan kesan. Bisnis yang berputar beradu dengan jejak sejarah perdagangan di Kota Surabaya.
Menjelajahi Pasar Bong kita mulai dari pemetaan tempatnya dulu. Untuk sampai ke sana, temukan dulu jalan Slompretan. Kalau masih susah, capai Jembatan Merah (jembatannya), lalu berjalan ke arah Jl Kembang Jepun, setelah lewat dua blok akan ketemu Jl Slompretan di sebelah kanan. Sejak ujung Jl Slompretan sudah terlihat padat. Jl Slompretan memang sangat dikenal sebagai pusat perdagangan kain dan barang-barang jahit di Surabaya. Cari jenis kain apa saja ada di sini. Yang lebih penting lagi, harganya paling murah. Tak ayal banyak pengusaha konveksi yang kulakan kain di sini.
Setelah berjalan sekitar 400 meter, di sebelah kanan jalan terdapat sebuah gang kecil. Di gerbang gang tertulis Jl Kembang Jepun, tetapi setelah masuk akan terlihat gang Pasar Bong. Lho… Setelah diusut, ternyata hanya beberapa meter saja dari pintu masuk gang terpecah jadi tiga, yang ke kanan gang Kembang Jepun, yang di kiri gang Pasar Bong, dan yang ketiga gang…