Kosmetika palsu dan berbahaya membayangi warga Surabaya dan Indonesia. Berikut trik jitu untuk mengenali dan waspada pada kosmetika berbahaya.
Surabayastory.com – Selain warna dan kualitas, ada hal yang sangat penting untuk diperhatikan saat memilih kosmetika. Harga mahal tidak bisa menjadi jaminan kosmetika tersebut mengandung bahan yang aman bagi kesehatan. Karena kita tidak bisa memastikan sendiri secara langsung tingkat keamanan suatu produk kosmetik, maka kita hanya bisa mengandalkan pemeriksaan oleh Departemen Kesehatan dan Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM). Pastikan kosmetika yang akan digunakan telah mendapat izin resmi Depkes dan atau BPOM dengan melihat ada tidaknya sertifikasi pada kemasan.
Kita juga bisa memilih kosmetika yang mencantumkan ‘dermatology tested’, yang artinya aman dan tak berisiko menimbulkan iritasi. Dengan begitu kita sudah melakukan upaya menjaga kesehatan wajah kita dari bahan berbahaya yang seringkali dijadikan pembuat kosmetika. Hindarkan kerusakan pada kulit hanya demi kecantikan fisik sesaat saja.
Bukan hanya memastikan bebas dari bahan berbahaya, perlu diperhatikan juga cara penyimpanan kosmetika agar dapat bertahan hingga tanggal kedaluwarsanya. Apabila kosmetika disimpan secara kurang cermat, kemungkinan besar bisa terjadi kerusakan awal misalnya perubahan warna atau bau meskipu belum mencapai tanggal kedaluwarsa. Beberapa tindakan penyimpanan kosmetika yang benar adalah sbb:
- Tutup rapat-rapat kemasan setelah selesai menggunakannya dan letakkan di tempat yang kering namun sejuk (tidak langsung terkena panas). Kosmetika yang terlalu lama dan sering terbuka walaupun hanya sedikit bisa dimasuki udara sehingga bakteri di dalamnya berkembang biak dan mengakibatkan kerusakan kosmetik.
- Usahakan selalu menggunakan aplikator (alat bantu) seperti kuas atau spons setiap kali menggunakan kosmetik.
- Sebelum mengaplikasikan kosmetik, pastikan wajah dalam keadaan bersih dan kering, karena air atau keringat bisa menyebabkan munculnya jamur bisa melekat pada kosmetik.
- Selain wajah, dan meskipun kita berusaha selalu memakai aplikator, tangan juga harus bersih karena sesekali ada kosmetik yang perlu disapukan menggunakan jemari tangan.
Secermat apapun kita menyimpan perlengkapan tata rias, bagaimanapun juga produk komestik tetap memiliki tanggal kedaluwarsa. Kita harus mengetahui batas waktu kosmetika kita masih dapat digunakan, karena jika tanpa sadar kita memakai kosmetika yang sudah kedaluwarsa, maka akibatnya sangat buruk bagi kulit wajah. Berikut ini perkiraan jangka waktu kedaluwarsa untuk sebagian jenis kosmetika:
- Alas bedak cair memiliki umur yang lebih singkat daripada alas bedak bubuk. Alasannya, bakteri lebih mudah tumbuh dalam benda lembap dan berair. Umumnya, alas bedak dengan bahan dasar air bisa bertahan maksimal 1 tahun. Sedangkan yang berbahan dasar minyak bisa bertahan lebih lama sampai 18 bulan.
Kemasan alas bedak juga ikut mempengaruhi. Kemasan alas bedak dalam bentuk botol pump bisa bertahan lebih lama daripada wadah lainnya yang lebih terbuka. Selain itu, semakin lama tekstur alas bedak cair juga akan berubah. Perubahan tekstur karena reaksi minyak dan air tersebut bisa membuat pulasan alas bedak menjadi tidak merata.
- Alas bedak kering atau bubuk bisa bertahan lama karena bakteri sulit tumbuh dalam medium ini. Alas bedak yang kering bisa digunakan sampai 2 tahun dengan penyimpanan yang baik. Tapi jika ditemukan perubahan tekstur, misalnya mengeras atau menggumpal sebaiknya diganti.
- Setelah 3 bulan, tekstur maskara biasanya semakin menggumpal. Apalagi jika Anda sering berulang kali memompa kuas ke dalam tube maskara sebelum mengaplikasikannya. Kebiasaan semacam ini bisa membuat semakin banyak udara masuk ke dalam tube dan mengakibatkan maskara mudah kering. Selain itu, tube yang basah dan gelap merupakan tempat favorit bakteri untuk bersarang.
Apabila maskara sudah terasa kering dan terlalu menggumpal sebelum 3 bulan, sebaiknya ganti dengan baru. Maskara yang rusak tidak hanya membuat bulu mata rapuh, tapi juga berisiko meningkatkan iritasi pada mata. Bukannya tidak mungkin gumpalan maskara akan jatuh ke mata dan mengakibatkan iritasi.
- Eyeliner cair usianya tidak berbeda jauh dari maskara. Mulai 3 bulan Anda sudah harus mewaspadai umur maksimal eyeliner Jika tidak ditemukan perubahan tekstur atau iritasi, eyeliner cair bisa dipakai sampai 5 bulan. Untuk eyeliner pensil bisa bertahan sampai 1 tahun. Pastikan selalu menyerut kembali eyeliner pensil sebelum menggunakannya agar permukaan pensil selalu bersih.
- Perhatikan tekstur pemulas mata yang di Umumnya pemulas mata kini tersedia dalam bentuk krim atau bubuk. Sama seperti alas bedak, pemulas mata berbentuk krim memiliki usia yang lebih pendek. Paling lama, 6 bulan kita sudah harus mengganti pemulas mata krim Anda dengan yang baru.
- Untuk pemulas mata dengan tekstur bubuk bisa digunakan hingga 2 tahun. Pastikan selalu tutup rapat wadah eyeshadow usai digunakan. Namun bila terjadi iritasi pada kulit, segera buang eyeshadow untuk menghindari kerusakan kulit lebih lanjut.
- Lipstik bisa bertahan sampai 2 tahun asalkan disimpan secara Hindari panas dan jangan lupa segera ditutup setelah selesai digunakan.
Perhatikan reaksi make up pada kulit. Jika terjadi rasa gatal, panas, muncul kemerahan pada kulit, atau iritasi kulit lainnya, segera buang produk tersebut. Konsultasikan pada dokter kulit tentang kondisi kulit Anda untuk mendapat hasil yang terbaik. Jangan sampai niat untuk meningkatkan penampilan malah berakhir sebaliknya.
Produk kosmetik kadangkala belum habis tetapi kita sudah merasa bosan dengan warnanya atau merasa sudah tidak trend lagi. Salah satu solusinya adalah dengan membeli produk kosmetik multifungsi. Misalnya lipstik sekaligus blush on, eyeliner, dan maskara, atau eyeshadow dan shimmer. Selain hemat karena hanya perlu membeli satu produk, kosmetik juga akan lebih cepat habis karena sering digunakan.
Untuk kosmetik dekoratif seperti lipstik, eyeshadow, atau blush on, pilihlah warna-warna dasar seperti cokelat, emas atau merah bata. Warna-warna tersebut cenderung selalu digunakan dan tidak terpengaruh oleh trend. Ketika bosan dengan warna-warna tersebut, cobalah untuk mencampurkan warna-warna yang ada sehingga diperoleh warna yang baru.
Agar mendapatkan hasil riasan yang maksimal, tidak berarti harus menggunakan produk kosmetik yang harganya mahal. Mahalnya harga suatu produk kosmetik biasanya karena produk tersebut merupakan produk impor, jumlah biaya riset untuk menghasilkan produk, atau adanya bahan-bahan tambahan seperti pewangi atau pelembut. Maka, belum berarti produk yang murah tidak bagus. Misalnya, untuk produk impor uji klinisnya menggunakan responden dari negara asalnya yang belum tentu memiliki jenis kulit yang sama dengan pengguna dari Indonesia.
Anda juga dapat mengecek kandungan pada produk kosmetik. Kadangkala dengan kandungan yang hampir sama tetapi harganya jauh berbeda. Jeli dalam hal ini dapat menghemat pengeluaran Anda.
Ingin mencoba warna-warna yang sedang trend? Cobalah dulu dengan membeli sampel produk yang biasanya berukuran kecil. Biasanya warna yang sedang trend hanya berlangsung sebentar.
Anda juga sebaiknya membeli produk sampelnya terlebih dahulu apabila ingin mencoba produk baru. Suatu produk belum tentu cocok di kulit Anda. Dengan mencoba produk sampel, Anda tidak akan merasa rugi bila ternyata produk tidak cocok dengan kulit Anda. –ve