Saat ini banyak orang membuat warung di rumah. Bingung dengan menu apa saja yang siap dijual?
Surabayastory.com – Di masa-masa ketika ekonomi tertekan, kreativitas adalah kunci. Salah satu jalan keluar yang banyak diambil adalah dengan membuat bisnis rumahan. Dimulai dari rumah. Yang paling gampang adalah bisnis kuliner alias makanan. Jualannya bisa melalui facebook, instagram, grup Whats App (WA), atau lewat penjualan jaringan online terpadu.
Memulai dari rumah memang banyak untungnya. Paling tidak Anda tidak perlu mencari lokasi dan tidak perlu mengeluarkan biaya untuk membayar sewa atau membeli tempat usaha baru. Tapi Anda tetap harus melakukan survei untuk menentukan menu apa yang dijual, berapa harga jualnya, dan memetakan kondisi persaingan di wilayah itu. Kalau menurut hasil survei Anda, menu yang anda inginkan terlalu banyak pesaingnya dan Anda tidak mampu membuat racikan yang lebih enak, lebih baik cari menu lain yang lebih menguntungkan.
Menetapkan menu andalan adalah langkah yang harus dilakukan sebelum memulai usaha kuliner. Ketika Anda memulai usaha kuliner entah itu warung rumahan, depot, restoran, katering atau kafe, salah satu hal yang sangat penting untuk dilakukan adalah merencanakan menu secara matang. Untuk sebuah bisnis yang baru berdiri, kemampuan dalam memilih menu sangat menentukan apakah bisnis kuliner tersebut akan berkembang dengan lancar atau tidak.
Dengan memilih menu yang tepat, sebuah bisnis kuliner akan mudah mengorganisir waktu memasak, suplai makanan, proses belanja atau pemesanan bahan makanan dan tentu saja anggaran.
Ada beberapa langkah sekaligus tips dalam hal merencanakan menu jika Anda berencana membuka usaha kuliner sendiri.
1. Pilih Menu yang Anda Kuasai
Pilihlah makanan yang Anda kenal, kuasai resepnya, dapat memasaknya dengan baik dan bisa menghasilkan rasa yang enak. Semakin banyak resep yang Anda kuasai akan semakin baik, karena banyak pilihan sehingga lebih mudah menyesuaikannya dengan kondisi dan lingkungan. Tetapi lebih baik pilihlah yang terbaik yang Anda bisa. Percuma saja memilih menu yang banyak digemari tapi Anda tidak begitu mahir memasaknya. Atau terlalu banyak pilihan tapi rasanya biasa-biasa saja. Jadikan satu menu yang jadi andalan jualan.
2. Melakukan Riset
Ini merupakan salah satu hal penting sebelum memulai usaha. Tak perlu rumit, kecil-kecilan saja, pelajari mengenai makanan apa yang belum dijual di sekitar tempat Anda. Atau apa yang bisa Anda buat lebih baik. Usahakan di tempat tersebut Anda tidak memiliki saingan dari tetangga dekat.
3. Cari Menu yang Beda
Jika Anda membuka warung dan memiliki banyak pesaing di daerah tersebut usahakan menciptakan beberapa inovasi menu. Jika pesaing menjual ayam goreng, usahakan Anda membuat menu yang ada plusnya. Bisa dari tampilan, rasa, varian, ataupun gimmick-nya. Buat beda yang lebih enak dan namanya unik, misalnya Ayam Goreng Ketawa, sehingga membuat orang penasaran untuk mencobanya.
4. Perhatikan Harga Jual
Di saat memulai bisnis kuliner usahakan dengan harga yang sedikit lebih murah tapi usaha Anda tetap untung. Ini untuk menarik pelanggan baru yang biasa makan di tempat lain. Usahakan makanan Anda enak dan layak dibeli. Kalau dia menyukai masakan Anda, mungkin ia akan kembali lagi.
5. Perhatikan Selera
Makanan yang enak di suatu tempat belum tentu dirasakan enak di tempat lain. Penulis pernah menemukan kasus, ada suatu warung bakso yang laris di pinggir jalan dan bahkan banyak pembelinya bermobil, tapi ketika buka cabang di beberapa tempat lain ternyata sepi.
Itu artinya Anda harus rela masakan yang Anda inginkan untuk dicoba para tetangga. Jika mereka senang mungkin Anda bisa memilih masakan tersebut sebagai menu andalan. Semakin banyak peminat dari makanan tersebut semakin mudah untuk mendapatkan konsumen. Walaupun banyak pesaingnya namun pembeli tetap akan mau datang ke warung Anda. Jika para tetangga tak suka, lebih baik berpaling ke menu yang lain.
Beberapa tips berikutnya akan mengikuti perkembangan pasar dan selera di lingkungan rumah Anda. Pastikan, jangan bosan bila sudah niat berbisnis. Semua butuh proses, butuh pengorbanan. Tetapi pengorbanan itu selalu menumbuhkan harapan.–drs