Sepeda motor memang bukan angkutan untuk jarak jauh. Namun keadaan di Indonesia membuat apapun harus selalu siap.
Surabayastory.com – Lebaran 2019 kurang dua minggu lagi. Banyak persiapan yang harus sudah mulai dilakukan untuk pulang kampung dan libur panjang. Salah satu agenda besar masyarakat Indonesia adalah mudik, alias kembali ke udik, ke daerah asal kelahiran.
Dari tahun ke tahun, jumlah penyelenggara mudik gratis terus bertambah. Dengan angkutan massal yang berbadan besar diyakini bisa sangat membantu masyarakat kecil yang terbatas soal biaya dan alat transportasi. Meski demikian, pemudik dengan sepeda motor tetap tak bisa dihapus. Banyak cerita di sana dengan berbagai suka-dukanya.
Mudik dengan sepeda motor masih akan membludak dengan segala konsekuensi risikonya di jalan. Harus diingat, motor dengan kapasitas mesin di bawah 200 cc, tidak dirancang sebagai moda transportasi jarak jauh. Apalagi digunakan lebih dua orang dan mengangkut barang hingga bergelayutan.
Risiko juga muncul karena pengguna motor akan berkonvoi dalam jumlah sangat banyak dan dengan kecepatan cukup tinggi. Bahaya lain, kondisi jalan raya kita umumnya buruk di sebelah kiri. Masih banyak lubang, bibir aspal terjal, pasir tebal di bahu jalan, dan bahaya turun hujan. Berbagai risiko ini akan menempatkan pemudik motor berada dalam posisi kerawanan tinggi.
Untuk mengurangi berbagai risiko dan bahaya di jalan, sebaliknya perhatikan hal-hal berikut:
Persiapan Diri :
- Utamakan berkendara pada pagi atau sore hari. Beristirahat lah total pada siang saat terik matahari membakar, karena akan menguras tenaga dan konsentrasi.
- Hindarkan berkendara malam hari terutama di rute sepi dan gelap. Sinar lampu motor Anda umumnya kurang menembus kegelapan dengan baik, apalagi saat jalan basah karena hujan.
- Ganti segera kaca helm Anda dengan yang baru. Gunakan warna teduh untuk pemakaian siang, dan bening-terang pada malam hari. Buang kacamata biasa, karena tidak akan melindungi mata secara maksimal.
- Jaga tubuh tetap fit, dan segeralah beristirahat begitu penat dan kantuk datang. Jangan memaksakan diri berkendara lebih 2 jam nonstop. Ingat, sebagian besar Anda masih akan tetap berpuasa.
- Batasi jumlah barang yang harus dibawa, dan jangan gunakan pakaian/jaket yang berjuntai-juntai. Dengan beban lebih, motor akan mudah oleng saat melaju di jalanan berangin, atau dihempas angin saat berpapasan dengan mobil.
- Lindungi kaki dengan kaus kaki dan sepatu tertutup yang lentur beralaskan karet. Jangan pakai sepatu licin atau bersandal. Ini juga berlaku bagi yang dibonceng. Dingin udara umumnya merambat naik ke tubuh melalui celah sepatu dan celana, sehingga perlu kaus kaki.
Persiapan Motor
- Kondisi ban: Ban berperan penting, terutama ban belakang yang jadi tumpuan berat motor. Jangan berspekulasi dengan ban tipis apalagi gundul. Gunakan ban dalam yang masih utuh. Jangan memompa ban terlalu keras melebihi 55 psi, karena bisa meletus di saat melaju. Ada baiknya membawa cadangan ban dalam.
- Rantai : Rantai motor berfungsi menyalurkan tenaga. Gantilah rantai yang sudah usang dan gemeretak. Ganti pula gigi depan dan belakang yang sudah aus dan runcing. Oleskan pelumas cukup pada rantai. Jangan terlalu tegang menyetelnya, berilah jarak ayunan rantai 2-3 cm.
- Mesin : Siapkan mesin motor sesehat mungkin berikut kondisi transmisi dan koplingnya. Bersihkan busi yang kotor atau bawalah cadangan busi baru. Bersihkan pula saringan udara dan filter bensin. Apabila mesin terasa belum fit, periksakan ke bengkel untuk di tune-up.
- Kondisi Rem : Rem depan belakang akan menerima beban berat sepanjang perjalanan mudik. Bobot motor bertambah, jejak rem akan lebih panjang. Cek ketinggian minyak rem depan (disk brake) dan gantilah sepatu rem yang sudah tipis. Rute perjalanan dengan banyak tanjakan dan turunan, menuntut kinerja pengereman maksimal.
- Lampu-lampu : Cek kondisi seluruh lampu. Mulai dari lampu utama (head lamp), lampu sein kiri-kanan, lampu rem, dan lampu indikator spedo-tachometer. Bawalah cadangan sebuah lampu depan dan sebuah lampu rem.
- Peralatan : Bawalah peralatan (toolkits) wajib seperti obeng, tang, kunci busi, beberapa kunci pas. Ada baiknya tambahkan pula : pengungkit/pembuka ban, satu busi baru, satu depan, satu rem, amplas.
- Jalan Kedua-Tiga : Motor sangat luwes menembus jalan kecil. Daripada melintas di jalan raya utama yang ramai dan penuh risiko, boleh dipilih jalan kelas dua atau tiga meski jaraknya terpaut. Jalan-jalan desa ini umumnya bagus dan mulus, cukup lengang, teduh terlindung pepohonan, dan menyajikan panorama mempesona. –tks