Internet mengikat masa depan dunia. Tak mampu ditahan, internet menginfiltrasi setiap inchi kehidupan manusia saat ini. Mau ikut terlibat, atau miris terlibas. Internet berkembang terlepas dari kaidah sejarah awalnya.
Surabayastory.com – Apa sebenarnya yang melatarbelakangi munculnya internet? Ternyata penemuan internet dilatarbelakangi kekalahan AS dalam persaingan dengan Uni Soviet dalam hal teknologi luar angkasa dan teknologi nuklir. AS khawatir dengan kondisi seperti itu akan memperbesar risiko menjadi korban serangan nuklir.
Jelaslah penciptaan teknologi internet dilandasi filosofi bahwa hanya keunggulan teknologi yang bisa membuat AS memenangkan persaingan dan menyelamatkan negaranya dari ancaman perang nuklir. Karena itulah kemudian AS merancang penciptaan teknologi internet.
Internet merupakan jaringan komputer yang awalnya dibentuk oleh Departemen Pertahanan Amerika Serikat pada tahun 1969, melalui proyek ARPA yang disebut ARPANET (Advanced Research Project Agency Network). Saat itu mereka mendemonstrasikan bagaimana dengan hardware dan software komputer yang berbasis UNIX, kita bisa melakukan komunikasi dalam jarak yang tidak terhingga melalui saluran telepon. Proyek ARPANET merancang bentuk jaringan, kehandalan, seberapa besar informasi dapat dipindahkan, dan akhirnya semua standar yang mereka tentukan sebagai cikal bakal pembangunan protokol baru yang sekarang dikenal sebagai TCP/IP (Transmission Control Protocol/Internet Protocol).
Tujuan awal dibangunnya proyek itu adalah untuk keperluan militer. Pada saat itu Departemen Pertahanan Amerika Serikat (US Department of Defense) membuat sistem jaringan komputer yang tersebar dengan menghubungkan komputer di daerah-daerah vital untuk mengatasi masalah bila terjadi serangan nuklir dan untuk menghindari terjadinya informasi terpusat, yang apabila terjadi perang dapat dengan mudah dihancurkan.
Pada mulanya ARPANET hanya menghubungkan 4 situs saja yaitu Stanford Research Institute, University of California, Santa Barbara, University of Utah. Situs-situs itu membentuk satu jaringan terpadu pada tahun 1969, dan secara umum ARPANET diperkenalkan pada bulan Oktober 1972. Tidak lama kemudian proyek ini berkembang pesat di seluruh daerah, dan semua universitas di negara tersebut ingin bergabung, sehingga membuat ARPANET kesulitan untuk mengaturnya.
Oleh sebab itu ARPANET dipecah manjadi dua, yaitu “MILNET” untuk keperluan militer dan “ARPANET” baru yang lebih kecil untuk keperluan non-militer seperti universitas-universitas. Gabungan kedua jaringan itu akhirnya dikenal dengan nama DARPA Internet, yang kemudian disederhanakan menjadi Internet.
Internet di Indonesia
Tentu filosofi yang melandasi pengembangan teknologi internet di Indonesia berbeda dengan AS. Ketika mengembangkan teknologi internet, AS sudah menjadi negara mapan, sedangkan Indonesia baru mulai membangun.
Pada tahap pertama pengembangan internet, jelas pada saat itu prioritas pemerintah bukan pada penguatan militer tapi pembangunan di segala bidang. Tak mengherankan pengembangan internet pada tahap awal ini dilakukan berdasarkan filosofi untuk mengembangkan berbagai potensi demi kemajuan bangsa di berbagai bidang. Karena itu rintisannya pun bukan dimulai dari instansi militer tetapi dilakukan oleh kalangan kampus.
Sejarah internet Indonesia dimulai pada awal tahun 1990-an. Saat itu jaringan internet di Indonesia lebih dikenal sebagai paguyuban network, di mana semangat kerjasama, kekeluargaan dan gotong royong lebih menonjol. Ini berbeda dengan suasana internet Indonesia pada perkembangan selanjutnya yang lebih kental nuansa komersial dan individualnya, terutama yang melibatkan perdagangan Internet. Sebenarnya pada tahun 1988 sudah ada pengguna awal di Indonesia yang memanfaatkan CIX (Inggris) dan Compuserve (AS) untuk mengakses internet.
Berdasarkan catatan whois ARIN dan APNIC, protokol Internet (IP) pertama dari Indonesia, UI-NETLAB (192.41.206/24) didaftarkan oleh Universitas Indonesia pada 24 Juni 1988. RMS Ibrahim, Suryono Adisoemarta, Muhammad Ihsan, Robby Soebiakto, Putu, Firman Siregar, Adi Indrayanto, dan Onno W. Purbo merupakan beberapa nama-nama legendaris di awal pembangunan Internet Indonesia pada tahun 1992 hingga 1994. Masing-masing personal telah mengontribusikan keahlian dan dedikasinya dalam membangun cuplikan-cuplikan sejarah jaringan komputer di Indonesia.
Tulisan-tulisan tentang keberadaan jaringan Internet di Indonesia dapat dilihat di beberapa artikel di media cetak nasional dan beberapa artikel pendek di majalah mahasiswa Elektro ITB tahun 1989.
Di sekitar tahun 1994 mulai beroperasi IndoNet, yang merupakan ISP komersial pertama Indonesia. Pada waktu itu pihak POSTEL belum mengetahui tentang celah-celah bisnis Internet dan masih sedikit sekali pengguna Internet di Indonesia. Sambungan awal ke internet dilakukan menggunakan dial-up oleh IndoNet, sebuah langkah yang cukup nekat. Lokasi IndoNet masih di daerah Rawamangun di kompleks dosen UI.
Akses awal di IndoNet mula-mula memakai mode teks dengan shell account, browser lynx dan email client pine serta chatting dengan conference pada server AIX. Tahun 1995, pemerintah Indonesia melalui Departemen Pos Telekomunikasi menerbitkan izin untuk ISP yang diberikan kepada IndoNet dan Radnet .
Mulai 1995 beberapa BBS di Indonesia seperti Clarissa menyediakan jasa akses Telnet ke luar negeri. Dengan memakai remote browser Lynx di AS, maka pemakai Internet di Indonesia bisa akses Internet (HTTP).
Perkembangan terakhir yang perlu diperhitungkan adalah trend ke arah e-commerce dan warung internet yang antara satu dengan yang lainnya saling menunjang sehingga masyarakat Indonesia lebih solid di dunia informasi. Rekan-rekan e-commerce membangun komunitasnya di beberapa mailing list utama seperti warta-e-commerce@egroups.com, mastel-e-commerce@egroups.com, e-commerce@itb.ac.id & i2bc@egroups.com.
Di tahun-tahun belakangan ini Indonesia penuh dengan usaha rintisan (start-up) berbasis internet, aplikasi, di tengah berkembangnya market place (pasar jual beli via internet).
Dalam 10 tahun terakhir, Indonesia menjadi salah satu negara di kawasan Asia dengan pertumbuhan pengguna Internet yang signifikan, hingga sekarang. –drs, dari berbagai sumber