Penggambaran brilian oleh Joseph Conrad tentang perjalanan Marlow ke tengah jantung Kongo-Belgia ini adalah novel paling berpengaruh sepanjang abad duapuluh.
Surabayastory.com – Joseph Conrad terkenal sebagai penulis kisah-kisah perairan pada zamannya. Ia diakui sebagai pembawa pengaruh di tengah pergerakan dunia modern, dengan novel-novelnya yang memperlihatkan penguasaan teknik narasi tingkat tinggi.
Kedua orang tua Conrad yang berdarah Polandia dinyatakan bersalah telah berkonspirasi melawan pemerintahan Rusia, dan dibuang ke provinsi Vologda jauh di utara, dengan membawa putra mereka yang baru berusia empat tahun. Sebagian oleh penderitaan ini, kedua orang tuanya tewas saat masih muda, meninggalkan Conrad sebagai yatim piatu pada usia sebelas tahun. Pamannya, Thaddeus Bobrowski, mengambil Conrad muda, menjadi pengasuh sekaligus pembimbingnya. Saat berusia enam belas dia meninggalkan Polandia menuju Perancis untuk menuntaskan ambisinya sejak belia untuk mengarungi samudera.
Bergabung dengan sebuah kapal di Marseille, Conrad menghabiskan empat tahun berlayar, terutama hilir mudik Hindia Barat. Diduga pada masa inilah dia terlibat perdagangan senjata, sekaligus juga bertaruh besar-besaran dengan uang pinjaman. Dia masih lolos dari maut ketika berusaha bunuh diri dengan menembak dirinya sendiri pada dada –peluru luput mengenai jantungnya.
Tahun 1878 Conrad memasuki Kapal Niaga Inggris, dan bertahan selama enam belas tahun, hingga mencapai jenjang Kapten Kapal Niaga. Waktunya yang dihabiskan di lautan membuatnya sempat menyinggahi Singapura, Australia, Kongo-Belgia (yang selanjutnya membentuk basis ceritanya Heart of Darkness), Bombay, dan Hindia Timur. Setelah menjadi warga negara Inggris pada 1886, Conrad menetap selamanya di Inggris sejak 1894, mencurahkan hidupnya untuk menulis. Buku pertamanya Almayer’s Folley diterbitkan 1895, pada tahun yang sama saat ia menikahi Jessie George. Dia melanjutkan pada 1896 dengan An Outcast of the Islands. Karya terbaik Conrad menurut sebagian besar pembacanya adalah The Nigger of the ‘Narcissus’ (1897), Lord Jim (1900), Nostromo (1904), The Secret Agent (1907), dan Victory (1915).
Meskipun Conrad memperoleh popularitas luas setelah publikasi Chance pada 1913, namun kualitas karya-karyanya selanjutnya terus menurun. Hal ini disebabkan oleh penyakitnya yang semakin parah. Joseph Conrad wafat pada 1924, meninggalkan novel terakhirnya yang belum selesai, Suspense.
Heart of Darkness ditulis berdasarkan pengalamannya sendiri yang mendatangkan malapetaka di Kongo pada 1890. Namun kisah ini baru dia tuliskan pada tahun terakhir abad kesembilan belas (diterbitkan 1902), yang bisa dinilai sebagai novel pertama dari abad keduapuluh.
Tentang Joseph Conrad
Joseph Conrad (terlahir sebagai Józef Teodor Konrad Korzeniowski di Berdichev, Ukraina, pada 3 Desember 1857) adalah novelis ternama keturunan Polandia, yang sejak 1886 mendapatkan kewarganegaraan Inggris. Ayahnya bernama Apollo Korzeniowski dan bekerja sebagai penerjemah sastra Inggris dan Perancis, dan karenanya Joseph telah menerima pengaruh penting pada dunia sastra sejak masih amat muda, bahkan kemudian menjadi master prosa dengan gaya tersendiri. Secara khusus dia membawakan kepekaan tragis non-Inggris ke tengah kesusastraan Inggris. Dia menulis kisah-kisah dan novel-novel, sebagian besar berciri suasana maritim, yang melukiskan ujian jiwa manusia oleh tuntutan tugas dan kehormatan. Dia dipandang sebagai salah satu novelis terbesar di Inggris, walaupun dia tidak berbicara dalam bahasa tersebut sampai berusia duapuluhan (dan selalu dengan logat Polandia yang kental).
Pada 1861 keluarganya diasingkan ke Rusia Utara sebagai akibat dari aktivitas politik ayahnya. Kemudian pada 1869 kedua orang tua Conrad wafat setelah menderita tuberkulosis dan ia pun pergi ke Swiss untuk tinggal bersama pamannya. Conrad bersekolah di Kraków, namun terus memimpikan lautan, sehingga pada 1870an dia bergabung dengan kapal niaga Perancis. Selama bekerja di kapal Conrad melakukan perjalanan ke Hindia Barat dan bahkan terlibat dalam penyelundupan senjata. Akhirnya Conrad bergabung dengan kapal niaga Inggris dan melaju mendaki karir. Pada 1886 dia memimpin sendiri kapalnya dan dianugerahi kewarganegaraan Inggris. Pada saat inilah secara resmi dia mengganti namanya menjadi Joseph Conrad.
Conrad menghabiskan setengah masa hidupnya kemudian dengan berlayar ke seluruh penjuru dunia, menjadi pengalaman yang memberinya materi berupa lokasi-lokasi eksotik pada sekian banyak novelnya. Dia mengunjungi Australia, berbagai kepulauan di Samudera Hindia dan Laut Pasifik Selatan, Amerika Selatan, dan bahkan hingga ke Sungai Kongo di Afrika. Pada 1894 ketika berumur 36 Conrad meninggalkan samudera dan menetap di Inggris. Dua tahun berikutnya dia menikahi seorang perempuan Inggris bernama Jessie George, dan darinya mendapatkan dua putra.
Bahkan walaupun telah menetap dan mempunyai keluarga, Conrad terkadang masih bepergian, namun kebanyakan dia hanya menulis novel, dengan karya pertamanya adalah Almayer’s Folley, terbit pada 1895. Novel ini disusul oleh banyak lainnya, termasuk The Heart of Darkness pada 1902, dan Nostromo pada 1904. Conrad terus menulis sampai tahun meninggalnya, menerbitkan novel terakhirnya, The Nature of Crime pada 1924. Dia wafat pada 3 Agustus 1924 karena serangan jantung.
Kegelapan yang dia ceritakan dalam Heart of Darkness melibatkan moral sekaligus fisik. Cerita tentang pelajaran dan nilai-nilai kehidupan. –vee