Pisang. Percayakah Anda bahwa buah yang gampang kita temukan di manapun, kapanpun, menyimpan nutrisi tinggi sesuai kebutuhan manusia?
Surabayastory.com – Kita biasa mengolok-olok buah pisang sebagai makanan kegemaran monyet. Ternyata pilihan monyet ini sangat tepat, karena sudah sejak lama atlet-atlet profesional kaliber internasional menjadikannya sebagai buah wajib untuk mereka. Bahkan sebelum dinikmati para atlet, buah pisang sudah lebih dulu dianjurkan untuk dikonsumsi para perempuan, terutama yang sedang haid atau hamil dan yang menginginkan berat badan ideal.
Buah pisang juga digolongkan ke dalam buah-buahan yang mengandung nutrisi pencegah munculnya sel kanker, terutama pada payudara dan usus, dan baik untuk kesehatan ginjal serta menstabilkan tekanan darah. Suatu penelitian menunjukkan mengonsumsi buah pisang dapat meningkatkan daya konsentrasi dan kecerdasan otak. Masih banyak lagi manfaat buah pisang yang akan segera kita gali lebih dalam.
Bagi kita di Indonesia tentu tak asing dengan tanaman pisang. Kita biasa memanfaatkan seluruh bagian dari pohon ini untuk bermacam-macam keperluan. Pelepah batang atau gedebog pisang sering kita lihat dalam pertunjukan wayang, daunnya sebagai pembungkus jajanan atau masakan, jantung pisang untuk olahan hidangan, hingga buahnya yang tersebar dalam pengolahan berbagai jenis makanan dan minuman.
Selain disantap sebagai buah segar, di setiap daerah di Indonesia umumnya memiliki olahan khas dari buah pisang yang berbeda-beda sesuai ragam yang banyak terdapat di situ. Apabila kita mengunjungi Makassar, tentu kita mengenal sajian es pisang ijo dan pisang epe. Di berbagai tempat di kota-kota besar saat ini sedang digemari pisang goreng khas Pontianak. Dari Batam sudah terkenal oleh-oleh berupa keik pisang, dan Lampung dengan berbagai varian keripik pisang.
Sementara di pulau Jawa sendiri, tak kurang sale pisang khas Ciamis, molen pisang khas Bandung, gethuk pisang dari Kediri, juga ledre pisang dari Bojonegoro, dan ceriping pisang dari Ponorogo. Dari NTB kita bisa membawa oleh-oleh dodol pisang. Bahkan kulit pisang telah dijadikan kerupuk yang lezat oleh saudara-saudara kita di Yogyakarta. Pisang juga mudah kita dapatkan sebagai jajanan populer dalam setelah dikukus, direbus, atau digoreng dengan atau tanpa lapisan tepung, selain juga kolak dan nogosari. Jajanan semacam ini sangat pas menjadi teman teh atau kopi panas di sore hari.
Begitu ‘biasa’nya buah yang satu ini pada pandangan dan rasa kita. Pisang termasuk buah yang kita bisa temukan di semua tempat: toko buah, supermarket, pasar tradisional, penjaja buah kelilin, bahkan di pinggir jalan. Pisang juga selalu tersedia dalam berbagai musim alias senantiasa berbuah sepanjang tahun. Selanjutnya mari kita singkap lebih dalam rahasia di balik bahwa buah yang sudah populer ini.
Klasifikasi Ilmiah & Penyebaran
Klasifikasi botani tanaman pisang adalah sebagai berikut
Divisi : Spermatophyta Sub Divisi : Angiospermae Kelas : Monocotyledonae Keluarga : Musaceae Genus : Musa Spesies : Musa spp. | Kingdom: Plantae (Tumbuhan) Subkingdom: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh) Super Divisi: Spermatophyta (Menghasilkan biji) Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga) Kelas: Liliopsida (berkeping satu / monokotil) Sub Kelas: Commelinidae Ordo: Zingiberales Famili: Musaceae (suku pisang- pisangan) Genus: Musa Spesies: Musa paradisiaca Kerabat Dekat: Pisang Ungu, Pisang Batu, Pisang Hias |
Pisang adalah tanaman buah berupa herba yang berasal dari kawasan di Asia Tenggara (termasuk Indonesia). Tanaman ini kemudian menyebar ke Afrika (Madagaskar), Amerika Selatan dan Tengah. Di Jawa Barat, pisang disebut dengan cau, di Jawa Tengah dan Jawa Timur dinamakan gedang.
Di dunia, pusat keragaman utama pisang terletak di daerah Malesia (Asia Tenggara, Papua, dan Australia tropika). Pusat keragaman minor juga terdapat di Afrika tropis. Tumbuhan ini menyukai iklim tropis panas dan lembap, terutama di dataran rendah. Di daerah dengan hujan merata sepanjang tahun, produksi pisang dapat berlangsung tanpa mengenal musim. Indonesia, Kepulauan Pasifik, negara-negara Amerika Tengah, dan Brazil dikenal sebagai negara utama pengekspor pisang. Masyarakat di negara-negara Afrika dan Amerika Latin dikenal sangat tinggi mengonsumsi pisang setiap tahunnya.
Satu versi sejarah menyebutkan pisang berasal dari Malaysia sekitar 4000 tahun yang lalu. Selanjutnya berkembang ke seluruh dunia, meliputi daerah tropis dan subtropis diantaranya Indonesia dan India, perkembanganya tersebut di sebarkan oleh tentara Alexander 327 SM. Pisang diperkenalkan ke Afrika oleh pedagang Arab kemudian dibawa oleh tentara Portugis pada tahun 1482 ke Amerika dan akhirnya tempat-tempat yang ada di Amerika, di antaranya Kosta Rika, Meksiko, Ekuador, dan Brasil yang kemudian terkenal sebagai penghasil pisang terbesar.
Setelah itu, pisang pun tersebar ke seluruh dunia, seperti daerah tropis dan subtropis. Negara-negara penghasil buah pisang antara lain, Indonesia, Brasil, Filipina, Panama, Honduras, Thailand, India, Meksiko, Venezuela, dan Hawaii.
Pisang, yang memiliki nama Latin Musa, berasal dari keluarga Musaceae. Buah yang bermanfaat ini tanamannya merupakan tanaman jenis berbunga alias Angiospermae. Di Barat, orang melafalkannya sebagai banana. Dengan‘na’yang di tengah ditekan pelafalannya. Untuk orang Indonesia, cukup menyebutnya pisang saja.
Indonesia merupakan negara penghasil terbesar buah pisang keempat di dunia. Di Asia pun, Indonesia termasuk negara penghasil pisang terbesar. Hal ini didukung dengan hasil produksi pisang Indonesia yang mencapai 50 persen dari hasil produksi pisang di Asia. Sentra produksi buah pisang di Indonesia tersebar di seluruh pelosok Nusantara. Berikut ini daerah penghasil pisang di Indonesia:
Jawa Barat: Sukabumi, Cianjur, Bogor, Purwakarta, Serang.
Jawa Tengah: Demak, Pati, Banyumas, Sidorejo, Kesugihan, Kutosari, Pemalang.
Jawa Timur: Banyuwangi, Malang.
Sumatera Utara: Batal, Samosir, Tarutung.
Sumatera Barat: Sungyang, Baso, Pasaman.
Sumatera Selatan: Baturaja.
Lampung: Kayu Agung, Metro.
Kalimantan, Sulawesi, Maluku, Bali, dan Nusa Tenggara Barat.
Tempat Tumbuh Alami
Tumbuhan ini menyukai daerah alam terbuka yang cukup sinar matahari, cocok tumbuh didataran rendah sampai pada ketinggian 1000 meter lebih diatas permukaan laut. Iklim tropis dan kondisi tanah yang mengandung banyak humus di Indonesia memungkinkan persebaran tanaman pisang tersebar luas di Indonesia. Sekarang ini, hampir seluruh wilayah di Indonesia merupakan wilayah penghasil buah pisang.
Mitos dan Fakta
- Ibu hamil yang mengonsumsi jantung pisang dimitoskan akan melahirkan bayi dengan kulit kemerahan/gelap. Padahal faktanya kulit gelap tergantung genetik.
- Ibu hamil yang makan pisang dempet dimitoskan akan melahirkan anak kembar siam. Faktanya kembar siam disebabkan ketidaksempurnaan pembelahan sel dan pembentukan organ tubuh pada tahap organogenesis (perkembangan janin).
- Bagi perempuan yang belum menikah konon dilarang makan pisang ambon karena mengakibatkan kandungan kering atau alasan-alasan mitos lainnya. Faktanya pisang ambon mengandung zat yang membuat libido tinggi. Apabila mengonsumsi terlalu banyak pisang ambon, bagi seorang gadis, akan berbahaya, karena libidonya akan naik, sementara ia belum bisa menyalurkan hasrat seksualnya. Jika sudah menikah, libido tinggi tak akan menjadi masalah, namun ketika masih gadis, ini menjadi problem tersendiri. Jadi lebih baik kurangi saja.
- Seorang ulama di Eropa yang tidak disebutkan namanya melarang perempuan memegang mentimun dan pisang. Pendapat ulama itu menuai kontroversi. Pasalnya, ulama tersebut mengatakan perempuan seharusnya tidak mendekati ataupun memegang mentimun dan pisang karena menyerupai penis pria. Buah-buahan dan sayuran tersebut dikhawatirkan bisa merangsang wanita untuk memikirkan soal seks.
- Pisang memang buah yang paling populer, tetapi peringkat keempat sebagai makanan pokok, itu cukup mengejutkan (setelah gandum, beras, dan jagung). Di beberapa daerah miskin di bumi, pisang dimakan untuk memenuhi 70% kebutuhan pangan.
- “Bisa Sial Jika Membawa Pisang Diatas Kapal” Ini adalah takhayul pelaut. Beberapa kapal bahkan memasang tanda larangan membawa pisang. Tak ada yang benar-benar tahu alasan yang pasti. Konon karena kapal yang mengangkut pisang harus pergi cepat sehingga buah tidak rusak, dan sebagai hasilnya mereka tidak dapat memancing. Beberapa mengatakan bahwa buah itu menghasilkan gas metan yang dapat membunuh pelaut.
- Pelepah batang pisang dapat memenuhi kebutuhan sandang. Berkat bakat dan keterampilan seorang desainer Indoneisa, pakaian berbahan baku batang pisang pun bisa tampil cantik dan memikat. Nelwan Anwar adalah perancang top Indonesia yang menjelang akhir hidupnya sangat getol merancang pakaian dari berbagai tumbuhan termasuk dari batang pisang ini.
Hal serupa ternyata sudah dilakukan di Jepang setidaknya sejak abad ke-13. Penduduk Jepang memanfaatkan bagian daun dan tunas pohon pisang yang dipotong pada periode tertentu untuk mempertahankan kelembutannya. Hasilnya adalah bahan tekstil berkualitas tinggi.
Tak jauh berbeda dengan tradisi di Nepal dan India. Serat pelepah pohon pisang menjadi bahan pembuatan benang yang sangat halus. Selanjutnya benang berkualitas ini dijadikan permadani oleh penduduk Nepal. Sementara orang India merangkainya menjadi asesoris berbentuk bunga.
- Penyair kenamaan dari Jepang, Bashō, ternyata diberi nama sesuai nama pisang dalam bahasa Jepang, yaitu “bashō”. Pohon pisang yang ditanam muridnya di tamannya telah menjadi sumber inspirasinya dalam melahirkan puisi-puisi, selain juga menjadi simbol dari kehidupan dan rumahnya.
- Seorang novelis Jepang yang bernama asli Mihoko Yoshimoto mengubah namanya menjadi Banana Yoshimoto karena ia sangat menyukai bunga pisang.
- Seorang seniman multimedia komersial asal Amerika, Phil Hansen, telah mengubah buah pisang menjadi suatu media seni yang menakjubkan. Setelah bereksperimen dengan batang korek api, selai kacang, uang kertas, hingga tubuhnya sendiri, adalah buah pisang yang menjadi sasaran kreativitasnya. Hasratnya untuk berkesenian di manapun dan kapanpun diwujudkan ke dalam tato atau rajah dari lukisan terkenal atau karyanya sendiri pada permukaan buah pisang. Titik demi titik ia torehkan hingga melahirkan gradasi yang membentuk gambar unik.
- Kulit pisang dijadikan obat oleh ilmuwan Kuba untuk obat asma, anemia, anoreksia dan gangguan imunologi. Setelah melalui proses yang sangat cermat meliputi penelitian laboratorium, tes sifat obat dan pendaftaran kesehatan secara ketat sesuai dengan peraturan internasional, obat asma yang diberi nama, Asmacan itu, kata Rodriguez, telah diluncurkan di pasaran.
Mereka memproduksi obat dari kulit pisang seperti Nutrisol. Suplemen ini digunakan dalam pengobatan atau pemulihan anemia dan anoreksia. Obat lain yang juga untuk mengobati jenis anemia tertentu adalah Ferrical dan Acitan. Kedua obat ini merupakan suplemen diet serat yang mampu mendorong proses metabolisme yang lebih sehat, dan merupakan pelindung efektif bagi lambung.
Sementara obat yang disebut Propolina berkhasiat untuk memulihkan gangguan imunologi dan juga dan anti parasit, anti inflamasi, analgesik dan anti-bakteri.
Pisang menempati posisi penting dalam kehidupan masyarakat Nusantara. Tidak terbatas buahnya saja, bahkan semua bagian dari tanaman ini sudah biasa dimanfaatkan dalam bermacam-macam kebutuhan. –vit