Surabayastory.com – Marco Polo (1254 – 1324) adalah seorang pedagang Venesia (Italia). Ia menghabiskan begitu banyak masa dalam hidupnya untuk melayani Kubilai Khan dari Kekaisaran Mongol. Ia banyak melakukan perjalanan lautan untuk perdagangan sekaligus mempelajari sejumlah besar pengetahuan secara langsung maupun tidak mengenai Eropa, Afrika, Jazirah Arab, Asia hingga Amerika. Sekembalinya ke Eropa dia terlibat dalam perang antara Venesia dengan Genoa, lalu menjadi tawanan perang. Selama dipenjara ia bertemu dengan Rustichello da Pisa, yang kemudian menuliskan kisah perjalanannya.
Marco Polo terkenal bagi bangsa Eropa karena kisah-kisahnya sangat menarik dan aneh. Di masa itu, bangsa Barat tidak mengenal dunia Timur. Sebagian cendekiawan berpendapat bahwa Marco Polo memang pergi ke Tiongkok, tetapi tidak mengunjungi semua tempat yang digambarkan dalam bukunya. Misalnya tentang Xanadu.
Salah satu kisah Marco Polo yang menarik untuk bangsa Indonesia adalah cerita tentang unicorn (kuda bertanduk satu) yang menurutnya dijumpainya di pulau Sumatra. Tetapi ilmu pengetahuan pun membuktikan bahwa yang ditemukan Marco Polo itu bukannya unicorn, melainkan badak Sumatra.
Beberapa nama tempat di Indonesia yang disebutkan dalam buku perjalanan Marco Polo, antara lain: Pulau Jawa Besar (pulau Jawa). Karena sangat luas, diperkirakan tidak semua wilayah disinggahi. Salah satunya pantai selatan, karena tidak diungkap dalam catatan perjalanannya. Juga diceritakan mengenai ekspedisi penyerangan Kubilai Khan ke Jawa dan kegagalannya. Pulau-pulau Sondur dan Condur (belum jelas); diperkirakan merupakan pulau-pulau kecil di Laut China Selatan yang pernah digunakan sebagai patokan pelayaran.
Pulau Pentam (pulau Bintan); disebutkan mengenai letak pulau ini dari selat Singapura. Kota Malaiur (Melayu, atau Palembang); diceritakan pula tentang raja-raja Melayu, diantaranya adalah Paramasura. Pulau Jawa Kecil (pulau Sumatra); diperkirakan sebutan untuk Sumatra, karena ciri-ciri komoditas dan hewan (gajah, badak, elang hitam) yang disebutkannya. Kerajaan-kerajaan Ferlec (Perlak) dan Basma (Pasai); diceritakan tentang beberapa kerajaan bertetangga dan keberadaan suku Battas (Batak) di pedalaman.
Kerajaan-kerajaan Samara (Samudra) dan Dagroian (belum jelas); disebutkan mengenai pohon kelapa (Malay palm) dan legenda kanibalisme famili yang meninggal. Kerajaan-kerajaan Lambri (Lamuri) dan Fansur (Barus); disebutkan mengenai legenda manusia berbulu dan berekor (orangutan), kapur barus, dan sagu kelapa.
Nama Marco Polo sangat legendaris hingga saat ini. Ia bukan saja sebagai pelaut ulung, pembuka dunia Timur, atau menemukan daerah-daerah baru yang tak dikenal. Marco Polo juga seorang penulis kisah perjalanan yang menarik, karya-karyanya unik, dan selalu dinanti.
Kisah perjalanan ini mengisahkan pengetahuan Polo mengenai negara-negara di sekitar Samudra Hindia – paduan yang kaya antara kebenaran, informasi seksama, dan fantasi yang paling liar. Kisah ini bukan hanya sekadar menggambarkan tempat-tempat yang telah disaksikan dan dikunjungi oleh Polo sendiri, lebih daripada itu hasil kerjanya telah mengenalkan pada masyarakat Eropa sebuah dunia yang nyaris sama sekali tertutup bagi mereka dan berpengaruh begitu mendalam selama berabad-abad pada kegiatan eksplorasi dan imajinasi yang selanjutnya. –sa