Manusia pertama-tama ada, berjumpa dengan dirinya, muncul di dunia –
dan setelah itu menentukan dirinya.
Jean Paul Sartre, Eksistensi and Humanisme
SEJAK kelahirannya, manusia mempunyai sebuah dorongan untuk menunjukkan sesuatu atau memperlihatkan sesuatu yang lebih yang dimilikinya. Dalam praktik di dunia realita dalam waktu berikutnya, keinginan ini bisa berarti dalam mempertontonkan eksistensi atau karya dari buah pikir, perenungan/ pengendapan batin yang kemudian pesan itu disampaikan dalam bentuk kasat mata.
Secara harfiah pameran berarti sebuah peristiwa yang memiliki ciri-ciri tersendiri dengan memikirkan obyek-obyek, teks-teks, representasi- representasi visual, juga rekonstruksi-rekonstruksi dan bahkan suara-suara yang dikreasikan melalui sistem dan siap direpresentasikan. (Hendrietta Lidchi, The Poetic and Politic of Exhibition Other Cultures).
Dalam bahasa lain, pameran juga berarti sebuah akt ivitas (event) yang dimaksudkan untuk memperkenalkan/ mempertontonkan satu produk, karya, atau kegiatan dilakukan oleh suatu produsen, kelompok, organisasi, perkumpulan tertentu dalam kurun waktu tertentu. Pameran juga berarti mempertemukan antara produsen dan konsumen atau karya dengan apresiatornya.
- JENIS-JENIS PAMERAN
- Pameran Tunggal (Single Exhibition)
- Pameran Bersama (Collective Exhibition)
- SIFAT-SIFAT PAMERAN
- Pameran Komersial (Commercial Exhibition)
- Pemeran Apresiasi (Appreciation Exhibition)
- DURASI PAMERAN
- Pendek (Short Exhibition), 1-3 hari
- Menengah (Medium/ Normal Exhibition), 7-10 hari
- Panjang (Long Exhibition), 14-30 hari
LANGKAH-LANGKAH YANG DIPERLUKAN
- Persiapan: Sesuaikan dengan Tema
Sebuah pameran sudah jelas harus sesuai dengan tema yang diusung. Karena akan sangat aneh dan menyimpang jika pameran itu melenceng dari ada.
- Tentukan Arah
Pameran ini for sale or for image. Berpijak dari sini kita bisa mulai dipersiapkan material pameran apa saja yang akan ditampilkan. Arah pameran ini harus jelas karena kita perlu fokus pada satu tujuan (goal) yang akan dicapai. Kita tidak bisa membuat banyak tujuan yang ingin dicapai dalam sebuah pameran.
- Rencanakan Budget
Anggaran yang sebaiknya dipersiapkan dari awal secara detil dan menyeluruh. Dalam persiapan sebuah pameran sudah menjadi hal yang biasa ada biaya-biaya yang tak terduga karena pameran dipengaruhi banyak variable. Dan setiap pameran kasusnya selalu tidak sama.
- Persiapkan Material Pameran
Material pameran harus disiapkan sesuai dengan rancangan dan kebutuhan pameran. Memasukkan material/ produk sebanyak mungkin dalam sebuah ruang pamer bukanlah sebuah tindakan yang tepat. Ini justru membingungkan karena dalam satu pameran harus fokus pada hal yang menjadi benda pamer utama. Waktu persiapan material pameran juga harus diperhatikan.
- Visual
Penataan stan pameran merupakan salah satu upaya untuk menata dan menyampaikan informasi tentang sebuah produk. Setiap ruang pamer harus dapat menampilkan karakter dan tema yang akan diambil untuk memberikan kesan dan suasana tertentu. Untuk merasakan hal itu pengunjung tentu memerlukan media berupa unsur visual yang dapat dirasakan secara kasat mata dan dapat diamati, antara lain melalui garis, bentuk, warna, bahan, tekstur, dan pencahayaan yang diterapkan pada elemen-elemen interior seperti dinding, lantai, specboard, dan information desk. Untuk membantu keteraturan desain, prinsip-prinsip desain sebagai bahan acuan seperti proporsi, skala, keseimbangan, harmoni, kesatuan, ritme, dan penekanan.
- Publikasi
Publikasi pameran bukan sekadar memberikan informasi tetapi juga harus mampu menarik minat khalayak ramai untuk datang. Material dibutuhkan tidak harus mahal, tetapi efektif dan artistik. Material publikasi yang sering dipakai adalah baliho, poster, flyer, brosur, iklan radio/ televis.
Akan lebih baik jika diciptakan ambient baru untuk menciptakan sebuah bidang promosi yang lain. Penggunaan material promosi harus disesuaikan dengan anggaran yang ada. Di sinilah salah satu kreativitas kita diuji.
- Sponsorship
Sebuah pameran seringkali melibatkan pihak lain untuk menjadi sponsor. Karena itu perlu dipersiapkan sebuah bentuk presentasi/ proposal untuk menginformasikan bentuk pameran dan bagaimana pameran itu akan berjalan. Informasi yang detil dan keuntungan apa yang diperoleh perusahaan sponsor perlu dikedepankan. Jangan menjual mimpi, tetapi tetap berpijak pada situasi pameran yang sebenarnya. Sampaikan proposal dengan ringkas, karena sekarang ini waktu setiap orang sangat berharga.
- Eksekusi
Sebuah rancangan pameran yang baik, hasilnya akan jatuh jika tidak diikuti eksekusi yang baik. Seringkali kita terjebak sebuah ide besar tetapi tidak mampu mengeksekusinya. Untuk eksekusi kita harus memperhatikan jadwal dan ruang. Jangan sampai terlambat untuk memulai display. Karena percuma saja jika rancangan bagus tetapi eksekusi belum selesai ketika pameran dibuka. Pameran hanya sebuah tonggak/ tanda, harus diikuti dengan langkah selanjutnya
YANG HARUS DIPERHATIKAN
- Persiapan
Hasil yang baik akan diperoleh dari persiapan yang baik. Persiapan harus dilakukan dengan detil mulai dari material pameran hingga eksekusi. Jangan menggampangkan sesuatu, tetapi harus ketemu jawabannya.
- Memilih ruang pamer (venue)/ Stan pameran (booth)
Secara umum ruang pamer dipilih yang paling strategis, mudah dijangkau, sesuai dengan image dengan benda pamer yang akan disajikan. Yang tak kalah penting, ruang pamer dipilih sesuai anggaran. Jangan terbawa emosi untuk mendapatkan ruang terbaik dengan harga sangat mahal padahal anggaran terbatas.
- Unique Selling Point (USP)
Dalam membuat sebuah pameran harus mampu menciptakan sesuatu yang unik, yang beda dari hal biasa. Keunikan itu bisa diperoleh dari benda pamer, display, atau performance.
- Visual
Pengunjung harus mampu melihat dan mendapatkan informasi dan pandangan dengan jelas. Karena ketika kesulitan untuk mendapatkan view yang menarik, mereka akan pergi atau pindah ke tempat lain.
- Flow (alur pengunjung)
Pameran yang baik bukan hanya materi (benda pamer) yang menarik dan menggugah, juga dibutuhkan kenyamanan. Ketika zaman sudah memasuki era baru yang mempertanyakan nilai lebih (added value), kenyamanan dan keramahan bisa menjadi nilai positif. Salah satu kenyamanan yang bias ‘dijual’ selain informative adalah flow (alur pengunjung). Kita harus mampu mendesain agar tidak terjadi benturan antarpengunjung (contra-flow). Dengan alur penonton yang baik memungkinkan setiap orang mampu menikmati ruang dan mendapatkan informasi dengan baik.
- Deadline
Seringkali kita lupa waktu. Waktu terus berjalan tetapi kita lupa membuat jadwal. System kebut semalam bukanlah jalan keluar. Kalau pun ada yang bias, pasti hasilnya masih di bawah 50%.
- Guide
Bukan sekadar penjaga pameran. Bukan hanya cantik secara fisik, tetapi harus mempu meleveransi pesan yang akan disampaikan. Karena itu selain performance, perlu dibekali dengan product knowledge yang baik, gesture (bahasa tubuh), gaya bicara, dan image-nya mampu mewakili product yang ditampilkan.
- Keamanan
Keamanan menjadi sangat penting karena ruang pamer adalah ruang public dan melibatkan banyak orang dengan berbagai karakter. Sekuriti adalah mengamankan ruang, benda pamer, hingga mengarahkan pengunjung jika terjadi salah arah. Ketika zaman mulai peduli dengan customer service, sekuriti bukan lagi identik dengan tubuh yang gempal bak binaraga, kumis setebal keset pintu, atau kaca mata hitam seperti sedang sakit mata. Saat ini sekuriti harus bersahabat, hangat, tetapi tetap tegas.
- Pengunjung/ Penonton
Tidak akan mencapai hasil jika pameran itu tanpa pengunjung. Pameran sebagus apapun akan gagal jika pengunjungnya sepi. Karena sejatinya pameran adalah semakin banyak memperkenalkan produk/ karya kepada masyarakat luas.
- Kompak dalam Satu Tim
Jika pameran itu dipersiapkan oleh satu tim, harus dilakukan secara simultan dan kompak. Perlu dihindari benturan antarpersonel. Karena itu perlu dilakukan pembagian tugas (job description) dengan jelas.
- Evaluasi
Biasakan untuk selalu melakukan evaluasi setiap selesai melakukan kegiatan. Karena apapun yang kita lakukan pasti masih ada celah untuk diperbaiki di kemudian hari. Jangan pernah merasa puas jika kita ingin menjadi lebih baik.
TRIK
- Ciptakan Keramaian, bukan kerusuhan
- Jangan memasukkan banyak keinginan dalam satu pameran
- Ciptakan kesan: It’s not just display, make it like a show.
*****
Disampaikan oleh: Sandiantoro
Dalam kuliah tamu Manajemen Pameran
Universitas Ciputra Surabaya
Jurusan Interior Design
30 Mei 2008