Sarapan itu penting bagi anak-anak. Bagaimana cara membuat anak-anak suka? Ini cara membuat yang enak, nikmat, dan sehat.
Surabayastory.com – Sarapan sangat penting bagi anak-anak. Tujuan sederhananya untuk menjaga agar lambungnya tidak kosong. Anak yang mengkonsumsi makanan terakhir pada pukul 19.00 kemarin malamnya, pada keesokan harinya perutnya sudah kosong. Nah, lambung kosong akan menimbulkan rasa lapar. Konsentrasi dan aktivitasnya hari itu akan terganggu.
Sarapan sebenarnya bukan untuk menyiapkan energi pada pagi bahkan siang harinya. Energi yang dibentuk sel tubuh dari serapan baru akan terbentuk minimal 9 jam setelah ia selesai sarapan. Anak menjadi lapar karena tak sarapan. Selanjutnya rasa lapar membuatnya lemas.
Karena itu, demi kesehatan anak dan agar ia dapat mengikut pelajaran di sekolah dengan baik, biasakanlah anak sarapan. Anak bahkan harus dibiasakan makan secara teratur tiga kali sehari pada jam-jam makan tertentu.
Lebih baik lagi jika anak dibiasakan menggunakan pola makan 5: tiga kali makan utama dan dua kali makan selingan.
Cara Menyiapkan Sarapan Anak
Dibanding orang dewasa, anak-anak masih kurang memahami dan menyadari pentingnya makanan bagi tubuhnya. Karena itu dalam memilih makanan mereka biasanya lebih cerewet. Rasanya kurang pas sedikit saja mereka bisa menolak meneruskan makan dan memilih jajan di luar. Begitu juga bila menunya itu-itu saja, mereka bisa berhenti makan.
Tentu anak yang enggan makan di rumah bukan persoalan yang remeh. Sebab sudah menjadi rahasia umum banyak jajanan di luar rumah yang tidak memenuhi standar kesehatan dan mengandung zat-zat berbahaya seperti pemanis buatan, bahan-bahan pengawet, dan pewarna tekstil. Dalam jangka panjang kebiasaan jajan akan merusak kesehatan anak.
Karena itu sebaiknya orangtua benar-benar cermat mempersiapkan sarapan bagi anaknya. Cara yang paling gampang adalah membuat daftar menu. Kalau perlu untuk sebulan. Dalam daftar itu misalnya saja ditentukan untuk hari Senin menunya nasi orak-arik, Selasa, sereal. Rabu, nasi uduk, Kamis, jagung manis, Jumat Roti panggang, Sabtu nasi uduk, Minggu nugget mie, dstnya.
Kemudian soal waktu, sarapan sebaiknya disiapkan lebih pagi agar anak bisa sarapan dalam waktu yang lebih panjang. Anak biasanya tidak menyukai sarapan dalam keadaan tergesa-gesa. Selain tak baik bagi pencernaan juga bisa membuat anak tersedak dan muntah.
Kemudian, selain menunya harus bervariasi, gizi sarapan anak harus lengkap. Artinya ada nasi/ roti/ sumber karbohidrat, lauk/ sumber protein, vitamin, dan mineral. Kalau sarapan tidak lengkap dan lebih banyak mengandung karbohidrat; roti dikasih mentega atau meses, anak akan merasa mudah lapar sehinggga tidak konsentrasi belajar.
Lebih jauh lagi, untuk mencegah anak anemia, asupan zat besi ketika sarapan, tidak boleh dibarengi dengan kalsium karena akan menghambat penyerapan zat besi yang menyebabkan anemia. Konsumsilah zat besi bersama vitamin C, jadi hindari sarapan telur rebus dengan susu, lebih baik pilih dengan memakan jeruk dan meminum jus jeruk.
Bila sarapan di rumah tidak sempat, anak sebaiknya dibawakan bekal lengkap. Makanan yang paling baik menahan rasa lapar lebih lama sehingga anak bisa konsentrasi dalam menyerap pelajaran di sekolah. Ada efek jangka panjang yang mungkin dialami si kecil, bukan sekadar tidak kuat menahan rasa lapar saja. Â Bisa jadi kurus, kemudian anemia, tidak tumbuh tinggi (stunting), atau kecerdasan terganggu karena otak pasti butuh energi untuk berpikir.
Makanan dan mood dapat saling memengaruhi. Kalau makanan yang disantap anak tidak sehat, mood-nya bisa jadi kacau. Apalagi kalau tidak sarapan. Seharian mereka bisa uring-uringan. Bukan hanya di sekolah, tetapi juga di rumah.
Belajar hampir delapan jam setiap harinya di sekolah dapat membuat anak kelelahan. Jika tidak disuplai dengan asupan yang baik, bukan tidak mungkin mood dan konsentrasinya buyar saat belajar di sekolah.
Untuk itu, makanan yang diberikan bagi anak haruslah bernilai gizi sehat dan seimbang. Ini tak lain karena sumber makanan bergizi ini akan mempertahankan kadar gula darah. Dengan begitu anak dapat berpikir dengan baik. “Saat anak merasa lebih baik, mood atau suasana hatinya pun akan lebih baik,” kata Bethany Thayer, ahli diet dan juru bicara untuk American Dietetic Association.
Sebaliknya, ketika kadar gula darah tidak stabil, anak akan merasa lelah ataupun rewel. Bahkan mungkin anak akan kesulitan berkonsentrasi. Supaya mood dan konsentrasi anak tetap terjaga selama sekolah, orangtua perlu mengingatkan pentingnya asupan makanan yang sehat dan seimbang.
Menu Pilihan
Selain itu mungkin menu sarapan sereal mungkin bisa menjadi pilihan. Ini adalah salah satu jenis pilihan yang sangat praktis dan rasanya disukai anak-anak. Ditambah dengan susu, sereal sarapan akan membantu menambah asupan vitamin dan mineral yang dibutuhkan. Namun, sereal yang dipilih dibuat dari gandum utuh karena mengandung lebih banyak serat dan vitamin B yang diperlukan untuk membantu pelepasan energi. Gandum utuh juga mengandung karbohidrat kompleks dan protein. Satu saji gandum utuh setara dengan dua kali saji sereal sarapan, dua sendok makan beras merah, serta tiga sendok makan pasta yang dibuat dengan gandum utuh.
Dari semua itu, yang jelas sarapan yang dipilih sebaiknya disajikan dengan cepat, enak, nikmat, dan tetap sehat. Para ibu juga disarankan agar menyajikan berbagai variasi makanan agar anak tidak bosan dan untuk menambah nafsu makan anak.
Yang tidak kalah penting, adalah menciptakan suasana sarapan yang menyenangkan, yang dapat membangkitkan mood. Anak perlu diajarkan bahwa makan adalah sesuatu yang menyenangkan. Karena itu biasakan untuk sarapan bersama. Arman juga menyarankan agar anak sebaiknya dibawakan bekal camilan untuk diasup di sekolah. Karena sekitar jam 10 pagi biasanya gula darah sudah turun lagi, itu artinya anak perlu diberi camilan, bisa berupa buah atau sereal karena sifatnya praktis. –drs
Thank you for sharing with us, I think this website genuinely stands out : D.
fabuloso este conteúdo. Gostei bastante. Aproveitem e vejam este conteúdo. informações, novidades e muito mais. Não deixem de acessar para aprender mais. Obrigado a todos e até a próxima. 🙂