Babylonia adalah legenda. Sebuah wilayah yang konon penuh dengan keindahan dan cita rasa artistik. Menjadi salah satu puncak peradaban manusia di masa lalu, dan impian masyarakat kala itu.
.
.
Surabayastory.com – Nama Babylon sepertinya sudah begitu akrab di muka bumi ini. Ya, Babylon adalah ibukota Babylonia sebuah kerajaan kuno yang sekarang ini masuk wilayah Irak Selatan. Kota Babylon penuh dengan bangunan-bangunan yang menakjubkan. Bahkan salah satu peninggalan kota itu, Taman Gantung Babylon selalu menjadi langganan pemenang kontes ‘Tujuh Keajaiban Dunia”.
Kota Babylon setidaknya telah dua kali “dilahirkan”. Pertama, Babylon tua yang dirintis oleh Raja Hammurabi. Selain dikenal sebagai pembangun yang ulung, raja ini juga terkenal dengan karyanya berupa hukum tertulis yang jejaknya hingga kini masih dapat dilihat. Peninggalannya yang berupa bangunan-bangunan fisik telah hancur tapi kemudian dibangun kembali oleh Raja Babylon Baru, Nebukadnezar yang hidup ribuan tahun kemudian.
Peninggalan Kota Babylon yang berupa reruntuhan bangunan yang masih tersisa sekarang ini dibangun oleh Raja Nebukadnezar. Konon ini adalah reruntuhan bangunan-bangunan fisik yang sangat indah, yang membuat Kota Babylon dikenal sebagai kota paling indah di dunia pada saat itu.
Keindahan dan daya tariknya telah diakui banyak tokoh dari dunia masa lalu yang bukan orang Babylon. Seperti ditulis oleh Herodotus, seorang sejarawan Yunani kuno, yang hidup sekitar tahun 450 SM, “Keindahan Babylon melebihi kota manapun di dunia yang dikenal pada saat ini.”
Menurut penggambaran Herodotus, kota kerajaan itu dikelilingi oleh tembok-tembok yang besar. Herodotus mengklaim dinding luar panjangnya 56 mil, lebarnya 80 mil dan tingginya 10,56 meter. Lebar tembok itu cukup luas sehingga cukup bagi 6 kereta kuda perang berkeliling di atasnya. Sementara dinding dalamnya ’tidak begitu tebal’ seperti yang pertama, tapi benar-benar kuat.
.
Dibangun Raja Nebukadnezar
Keindahan Babylon dibangun oleh Raja Nebukadnezar. Babylon adalah ibukota dari Babylonia, imperium kuno Mesopotamia yang merupakan sebuah kota di dekat sungai Euphrates yang sekarang dikenal sebagai Irak Selatan. Berdasarkan sejarah, dinasti pertama dari Babylon didirikan oleh Hammurabi pada masa Neo-Babylonian setelah kehancuran imperium Assyria. Babylon menjadi salah satu kota terpenting pada zaman Timur Tengah kuno ketika Hammurabi (1792-1750 BC) menjadikannya ibukota kerajaan Babylonia.
Begitu indahnya Kota Babylon ini sampai-sampai sejarawan dari Yunani, Herodotus, menyebutnya sebagai kota yang paling indah di dunia. Kata Herodotus, “Keindahan Babylon melebihi kota manapun di dunia yang dikenal pada saat ini.”
Literature bangsa Babylonia dibangun dengan sangat bagus dan rekaman cuneiform (tulisan-tulisan kuno berbentuk baji/ paku) yang berhasil ditemukan menunjukkan agama, sejarah dan ilmu pengetahuan sangat berkembang. Obat-obatan, kimia, botani, matematika dan astronomi juga dipraktikkan. Agama dan tulisan kuno yang berbentuk paku ini berasal dari kebudayaan Sumeria yang lebih tua. Mereka juga mengembangkan bentuk abstrak dari tulisan berdasarkan simbol cuneiform. Tulisan ini ditulis di tanah lempung yang basah dan dibakar di bawah terik matahari.
Ilmuwan, Dr. W. A. Criswell menyebut Kota Babylon sangat indah karena bangunannya yang penuh warna-warni. Warna-warna ini menghiasai dinding tembok pertahanan kota, istana, kuil-kuil, dan bangunan-bangunan monumental lainnya.
Keistimewaannya, kata Criswell, kalau lapisan warna-warni yang ditemukan pada dinding bangunan zaman sekarang merupakan hasil cetakan dari pabrik yang jumlahnya tak terbatas, di Babylon warna-warni itu berasal dari bebatuan asli yang diambil dari alam, yang jumlahnya sangat terbatas.
Tapi di balik gemerlapnya kota Babylon, ternyata tersimpan derita ribuan para budak yang harus kerja paksa untuk membangun kota itu. Mereka adalah tawanan perang yang diambil dari berbagai kerajaan yang berhasil ditaklukan Raja Nebukadnezar. Bahkan berbagai benda berharga seperti emas, perak, dan bebatuan indah yang digunakan untuk menghias berbagai bangunan di kota itu merupakan hasil rampasan dari daerah taklukan.
Memang cerita Kota Babylon yang meleganda tak terlepas dari kedigdayaan Kerajaan Babylonia baru di bawah Raja Nebukadnezar. Di bawah Nebukadnezar, banyak kerajaan-kerajaan lain yang berhasil ditaklukan, sehingga dari tahun ke tahun wilayah kerajaan itu bertambah luas dan harta hasil rampasan pun semakin melimpah. Tak mengherankan jika Babylon Baru kemudian menjelma menjadi kerajaan superpower yang wilayahnya paling luas pada saat itu.
Apa yang dilakukan Nebukadnezar mendapatkan inspirasi dari pendahulunya dari Kerajaan Babylonia Lama yang dibangun oleh Hammurabi. Sekitar hampir seribu tahun sebelumnya Hammurabi juga membangun Babylon menjadi kota metropolitan. Seperti halnya kota Babylon yang dibangun Nebukadnezar, di kota Babylon Lama juga terdapat Menara Babel yang menjulang, kuil-kuil yang indah, dan benteng-benteng untuk pertahanan kota.
Berdasarkan catatan-catatan kuno yang dipahat pada bebatuan atau media lainnya, ditemukan adanya kesinambungan peradaban antara Babylon lama dan Baru. Mulai dari sistem irigasinya, ilmu astronomi, sistem hukum, pengobatan, literatur, matematika, arsitekturnya, dan sebagainya..
Walaupun jejak-jejak Kota Babylon Lama sudah tak bisa ditemukan lagi, tapi Hammurabi meninggalkan warisan berharga berupa Kode Hammurabi lewat catatan kuno yang masih terpelihara sampai sekarang. Kode Hammurabi adalah semacam UU yang disusun secara sistematis, mengatur berbagai bidang kehidupan secara lengkap, dan diumumkan kepada masyarakat secara luas.
Masa lalu akan menginspirasi kita dalam membangun masa depan. Dan Kemajuan Babylonia bisa menjadi pendorong untuk membuat yang terbaik dan kota terindah. –drs