ADVERTISEMENT
Jumat, Mei 23, 2025
Surabayastory.com
No Result
View All Result
  • HEADLINE
  • SURABAYA TODAY
    • SKETSA KOTA
  • CERITA KITA
  • RANA
  • FIKSI & PUISI
  • INSPIRASI PAGI
  • JEJAK
  • JENAKA
  • JELAJAH
  • LENSA
  • Login
  • Register
  • HEADLINE
  • SURABAYA TODAY
    • SKETSA KOTA
  • CERITA KITA
  • RANA
  • FIKSI & PUISI
  • INSPIRASI PAGI
  • JEJAK
  • JENAKA
  • JELAJAH
  • LENSA
No Result
View All Result
Surabayastory.com
No Result
View All Result
ADVERTISEMENT

Mengenal Apa itu Diabetes

by surabayastory
30 Juni 2020
in Headline, Sketsa Kota
Reading Time: 5 mins read
0
A A
Mengendalikan diabetes menjadi kunci penting untuk kesehatan Anda. (ecosystem)

Mengendalikan diabetes menjadi kunci penting untuk kesehatan Anda. (ecosystem)

Penyakit diabetes adalah penyakit yang sangat berbahaya. Bila tidak dirawat dengan baik akan menimbulkan berbagai komplikasi, dan menderita seumur hidup.

Mengendalikan diabetes menjadi kunci penting untuk kesehatan Anda. (ecosystem)

Surabayastory.com – Diabetes atau yang sering disebut dengan kencing manis atau penyakit gula. Penyakit ini salah satu jenis penyakit kronis yang ditandai dengan meningkatnya kadar gula di dalam darah. Diabetes ini tidak dapat disembuhkan namun penderita hanya dapat mengontrol kadar gula darahnya.

Ketidakmampuan atau ketidakpedulian terhadap perkembangan gula darahnya sendiri dapat berakibat fatal terhadap penderita diabetes. Survei menunjukkan bahwa usia rata-rata penderita diabetes berkurang sekitar 15 tahun. Ini beda misalnya kalau si penderita mampu melakukan kontrol yang baik terhadap gula darahnya.

ArtikelTerkait

Mengenal Dongeng Cinderella dan Kisah Para Putri

Perkenalan Singkat dengan Buah Tin

Mengelola CSR Menjadi Community Development

Pada orang yang sehat tingkat gula dalam darah secara otomatis dapat dikendalikan. Ini tidak berlaku pagi penderita diabetes. Pada tubuh yang sehat, pankreas melepas hormon insulin yang bertugas mengangkut gula melalui darah ke otot-otot dan jaringan lain untuk memasok energi. Pada penderita diabetes terjadi gangguan pada sel-sel pankreas sehingga insulin tidak bisa diproduksi atau produksi tapi dalam jumlah yang sedikit. Bisa juga insulin dapat diproduksi dalam jumlah yang cukup tapi ditolak oleh sel-sel tubuh sehingga gula darah tidak bisa diubah menjadi energi. Akibatnya terjadilah kelebihan gula di dalam darah. Kelebihan gula yang kronis di dalam darah (hiperglikemia) ini menjadi racun bagi tubuh.

Diabetes sebenarnya mempunyai dua tipe utama, tipe 1 dan tipe 2, di mana tak semua orang tahu perbedaannya. “Membandingkan tipe 1 dan tipe 2 seperti membandingkan apel dengan traktor,” kata Gary Scheiner, CDE, penulis Think Like a Pancreas, yang juga banyak mengakrabi diabetes.

Orang-orang dengan diabetes tipe 1 dan tipe 2  menghadapi masalah insulin. Tetapi bagaimana penyakit ini muncul adalah sesuatu yang sangat berbeda. Jika Anda menderita diabetes tipe 1, tubuh Anda tidak memroduksi insulin sama sekali. Itu karena tipe 1 merupakan penyakit autoimun di mana sistem kekebalan tubuh Anda menyerang dan menghancurkan sel-sel pembuat insulin di pankreas Anda. Tidak seorang pun tahu secara pasti apa yang menyebabkan itu, tetapi faktor genetik bisa jadi berperan dalam hal ini.

Sedangkan, pada diabetes tipe 2, tubuh memroduksi insulin, tetapi tubuh mempunyai kesulitan menggunakan insulin secara efisien. Faktor risiko utama untuk diabetes tipe 2 termasuk obesitas (terutama jika Anda mempunyai berat badan lebih di sekitar perut Anda) dan tak banyak melakukan aktivitas fisik. Riwayat keluarga yang mempunyai penyakit ini juga dapat meningkatkan risiko Anda.

“Satu-satunya kesamaan yang mereka miliki adalah keduanya melibatkan ketidakmampuan untuk mengontrol kadar gula darah,” ujar Gary.

 

Ini Beda Diabetes Tipe 1 dan Tipe 2

Memahami diabetes Tipe 1 dan Tipe 2. (surabayastory.com)

Dilihat dari perbandingan jumlah kasus, diabetes tipe 1 mencakup 10-15 persen dari jumlah seluruh pengidap diabetes. Dikutip dari ABC News, jumlah kasus diabetes tipe 2 terutama di negara maju dan berkembang mencapai 85-90 persen dari seluruh pengidap diabetes semua tipe.

Lalu kenapa Diabetes disebut juga dengan kencing manis? Glukosa yang menumpuk di saluran darah menyebabkan ginjal tak bisa melakukan penyaringan dengan baik. Sebagian glukosa itu masuk ke sistem urine sehingga air kencing penderita diabetes mengandung gula.

Tanda dan gejala yang sering dikeluhkan pasien diabetes mellitus antara lain : sering buang air kecil dimalam hari, sering merasa haus, cepat merasa lapar, berat badan turun dengan cepat, merasa lemah dan gampang kelelahan, sering kesemutan di kaki dan tangan, penglihatan kabur, sering infeksi, keputihan, luka atau memar yang sukar sembuh (gangren), bisul, kulit kering atau gatal-gatal.

Apabila dibiarkan tak terkendali serta tanpa perawatan yang memadai, kondisi diabetes ini dapat menimbulkan komplikasi penyakit yang berakibat fatal, seperti kerusakan saraf (neuropathy), otak (cerebrovaskular), gangguan mata (retinopathy), penyakit jantung (kardiovaskular), penyakit ginjal (nefropathy), impotensi, gangguan pencernaan, mudah terinfeksi, kelainan kulit (gatal-gatal biasanya di sekitar kemaluan) dan luka membusuk (gangren).

 

Lebih Jauh tentang Tipe 1 dan Tipe 2

Banyak orang yang masih beranggapan bahwa diabetes tipe 1 sama dengan diabetes tipe 2. Hal ini masih dapat dianggap wajar mengingat gejala keduanya memang mirip. Namun pemahaman yang lebih baik terhadap masing-masing penyakit tersebut tentunya akan sangat bermanfaat bagi anda, khususnya dalam hal pengobatan yang nantinya dijalani. Berikut ini perbedaan antara diabetes tipe 1 dan 2:

  1. Salah satu perbedaan DM tipe 1 (kering) dan DM tipe 2 (basah) adalah usia penderitanya.

Perbedaan pertama terletak pada usia pasien saat pertama kali didiagnosis. Diabetes tipe 1 lebih banyak menyerang pasien di bawah umur 20 tahun sehingga sering disebut juvenile onset, sebaliknya tipe 2 menyerang usia 35 tahun ke atas atau disebut adult onset.

Penggunaan istilah juvenile onset dan adult onset saat ini sudah dihilangkan, sebab pada kenyataannya diabetes tipe 1 dan 2 bisa menyerang usia berapapun. Hanya saja, kecenderungannya masih sama yakni tipe satu lebih banyak menyerang di usia muda dan tipe 2 di usia tua.

  1. Selanjutnya adalah postur dan perawakan pengidapnya.

Pasien diabetes tipe 1 umumnya memiliki perawakan kurus, sedangkan diabetes tipe 2 lebih banyak menyerang orang-orang bertubuh besar yang dikategorikan kelebihan berat badan (overweight) maupun obesitas.

Biasanya, penyakit berlebihnya kadar gula dalam darah ini rentan menyerang orang-orang bertubuh tambun karena obesitas. Namun, orang kurus pun ternyata juga bisa terserang obesitas ketika tubuhnya punya lebih banyak lemak daripada otot.

Dalam istilah medis, kondisi orang berberat badan normal tetapi menderita obesitas disebut sebagai metabolically obese normal weight (MONW). Keberadaan lemak ini yang bisa mendongkrak kadar gula darah orang yang terlihat kurus sekalipun. Diabetes bukan masalah gemuk atau kurus melainkan komposisi lemak. Jika komposisi lemaknya tinggi, terutama di perut, risiko terkena diabetes lebih tinggi, apalagi kalau pola makannya tidak dijaga.

omposisi tubuh yang baik adalah yang berotot. Jika badan gemuk tapi tak berotot dan isinya lemak saja, pasti akan ada gangguan.

Berdasarkan penelitian yang diterbitkan Journal of the American Medical Association, satu dari empat orang kurus juga memiliki gejala diabetes dan termasuk dalam kategori obesitas. Oleh karena itu, orang bertubuh kurus pun perlu melakukan antisipasi terhadap diabetes.

Diabetes tipe 1 disebabkan oleh kerusakan pankreas sehingga produksi insulin berkurang, sementara tipe 2 disebabkan oleh resistensi insulin dalam arti insulinnya cukup tetapi tidak bekerja dengan baik dalam mengontrol kadar gula darah.

  1. Perbedaan lain, berdasaarkan bisa dicegah atau tidak.

Diabetes tipe 1 susah diprediksi dan dicegah, sebab merupakan kelainan genetik yang dibawa sejak lahir. Sedangkan diabetes tipe 2  sangat bisa dicegah dengan mengendalikan faktor pemicu. Faktor pemicu tersebut meliputi gaya hidup yang tidak sehat, obesitas, pola makan yang tidak teratur dan kurangnya aktivitas fisik atau olah raga. Faktor keturunan bukanlah faktor pemicu utama untuk DM tipe 2.

  1. Perbedaan lainnya terletak pada pantangan makanan.

“Orang dengan diabetes tipe 1 dapat makan apa saja yang mereka inginkan, jika sesuai dengan dosis insulinnya,” kata Scheiner.

Jadi jika penderita tipe 1 berencana untuk pergi ke pesta ulang tahun, mereka hanya harus mengonsumsi insulin lebih banyak untuk melawan serangan gula dari kue.

Bagi penderita diabetes tipe 2, mungkin harus lebih sedikit hati-hati terhadap makanan. Kebanyakan orang dengan tipe 2 tidak mengonsumsi insulin dan artinya tubuh tidak bisa mengatasi dengan mudah apa yang Anda makan. Diabetes tipe 2 juga berkaitan erat dengan obesitas dan konsumsi banyak makanan manis.

  1. Perbedaan Pengobatan

Karena penyebabnya berbeda, maka pengobatannya kedua jenis DM inipun juga berbeda. Karena orang dengan tipe 1 tidak dapat memroduksi insulin sendiri, mereka harus melakukan injeksi insulin rutin atau memakai pompa insulin yang melekat pada tubuh mereka. Tanpa insulin, hidup mereka akan berakhir.

Untuk diabetes tipe 2, pilihan pengobatannya lebih banyak. Anda mungkin akan diberi petunjuk untuk memonitor diet Anda, melakukan lebih banyak latihan dan menurunkan berat badan. Tetapi kebanyakan orang dengan diabetes tipe 2 juga mengonsumsi pil yang mendorong tubuh untuk membuat lebih banyak insulin dan atau menurunkan kadar gula darah.

Jika langkah-langkah ini tidak bekerja dan penyakit semakin memburuk, Anda mungkin harus beralih menggunakan suntikan insulin.

Mana yang Lebih Berbahaya? 

Meskipun mungkin tipe 1 dapat ditemukan sejak masa kanak-kanak, kemudian berkembang pada orang. Karena itulah mengapa ini disebut sering disebut dengan diabetes anak-anak (juvenile diabetes). Sementara diabetes tipe 2, di sisi lain, lebih mungkin terjadi saat usia Anda bertambah, maksudnya risiko Anda akan meningkat setelah usia 45 tahun.

Namun yang perlu diingat, diabetes jenis  apapun yang Anda derita, sangat penting bagi Anda untuk mengelola dan mengendalikannya secara serius. Keduanya dapat menyebabkan komplikasi serius seperti kebutaan, amputasi dan gagal ginjal.

Yang terpenting adalah, kita tetap dapat menjalani kehidupan panjang yang sehat dengan salah satu bentuk penyakit ini. Minum obat seperti apa yang diarahkan, sering memantau kadar gula darah, makan dengan baik, berolahraga dan tidak stres merupakan kuncinya. –drs

Komplikasi yang bisa ditimbulkan dari diabetes. (surabayastory.com)
Bagikan tulisan ini:
Tags: apa diabetesbeda diabetes tipe 1 dan tipe 2diabeteskomplikasi diabetesmencegah diabetespenyembuhan diabetes
Previous Post

Cerita tentang Legenda Klompen

Next Post

Memahami Filosofi dan Makna Desain Logo

Artikel Terkait

Universalisme dongeng juga bisa dilihat dari satu kisah yang punya kemiripan di berbagai penjuru dunia. (Surabayastory.com)
Fiksi & Puisi

Mengenal Dongeng Cinderella dan Kisah Para Putri

8 bulan ago
Manfaat kesehatan buah/daun buah tin sangat banyak. Dengan kandungan nutrisinya yang berlimpah, buah tin berpotensi mampu mencegah banyak penyakit. (surabayastory,com)
Cerita Kita

Perkenalan Singkat dengan Buah Tin

8 bulan ago
CSR dalam konteks Community Development (pengembangan dan pemberdayaan masyarakat) merupakan salah satu bentuk investasi sosial demi peningkatan kualitas kehidupan dan lingkungan. (istimewa)
Cerita Kita

Mengelola CSR Menjadi Community Development

8 bulan ago
Waktu menjadi relatif tergantung kepada kerangka acuan yang digunakan. Dalam wacana fisika, waktu tidak memiliki kecepatan yang real, tempo yang terukur dan tidaklah mengalir. (surabayastory,com)
Cerita Kita

Mencari dan Memahami Makna Waktu

8 bulan ago
Dalam karya Wallace tentang Borneo ini, kita seakan diajak untuk berpetualang keliling Borneo dan Celebes, serta berkenalan dengan masyarakat dan alam lingkungan di sekelilingnya.(surabayastory.com)
Cerita Kita

Sejarah Awal Peradaban Borneo

8 bulan ago
Nenek moyang bangsa Nusantara menurunkan banyak warisan, ilmu pengobatan merupakan tradisi warisan. Minum jamu berkhasiat untuk mencegah penyakit, meningkatkan kesehatan, mengobati, dan mempercantik tubuh. (surabayastory.com)
Cerita Kita

Jamu Jawa, Tradisi Penyembuhan Nenek Moyang Nusantara

8 bulan ago
Next Post
Logo baru Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Republik Indonesia, dengan semangat perubahan dan transformasi. (dok BUMN)

Memahami Filosofi dan Makna Desain Logo

Cita-cita emansipasi Dul.

Cita-Cita Emansipasi

Suasana masyarakat desa Pujon Januari 1948 (javapost)

Jejak Kenangan akan Pujon, Tempat Wisata Orang Surabaya Sejak Dulu

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

BERITA POPULER

  • Inilah Sistem Pencernaan Manusia yang Hebat  (info visual)

    Mengenal Sistem Pencernaan Manusia yang Hebat

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Cara Belajar Membaca Not Angka dan Tangga Nada

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Jamu Jawa, Tradisi Penyembuhan Nenek Moyang Nusantara

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Sampah Kulit Kerang di Kenjeran Surabaya yang Tak Terselesaikan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Jejak dan Sejarah Mobil Klasik Studebaker di Surabaya

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

Kurs

Kurs USD: Jum, 23 Mei.

RajaBackLink.com
">
Surabayastory.com

© 2024 Surabaya Story - Let's Make Story, Let's Make History

KATEGORI

  • HEADLINE
  • SURABAYA TODAY
  • CERITA KITA
  • RANA
  • FIKSI & PUISI
  • INSPIRASI PAGI
  • JEJAK
  • JENAKA
  • JELAJAH
  • LENSA

Ikuti Kami

No Result
View All Result
  • HEADLINE
  • SURABAYA TODAY
    • SKETSA KOTA
  • CERITA KITA
  • RANA
  • FIKSI & PUISI
  • INSPIRASI PAGI
  • JEJAK
  • JENAKA
  • JELAJAH
  • LENSA
  • Login
  • Sign Up

© 2024 Surabaya Story - Let's Make Story, Let's Make History

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms below to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist