ADVERTISEMENT
Minggu, Mei 25, 2025
Surabayastory.com
No Result
View All Result
  • HEADLINE
  • SURABAYA TODAY
    • SKETSA KOTA
  • CERITA KITA
  • RANA
  • FIKSI & PUISI
  • INSPIRASI PAGI
  • JEJAK
  • JENAKA
  • JELAJAH
  • LENSA
  • Login
  • Register
  • HEADLINE
  • SURABAYA TODAY
    • SKETSA KOTA
  • CERITA KITA
  • RANA
  • FIKSI & PUISI
  • INSPIRASI PAGI
  • JEJAK
  • JENAKA
  • JELAJAH
  • LENSA
No Result
View All Result
Surabayastory.com
No Result
View All Result
ADVERTISEMENT

Kisah Bonek Surabaya di 10 November 1945

by surabayastory
3 November 2018
in Cerita Kita
Reading Time: 3 mins read
0
A A
Pemuda-pemuda Surabaya gagah berani tanpa takut menghadapi risiko. (wiki)

Pemuda-pemuda Surabaya gagah berani tanpa takut menghadapi risiko. (wiki)

Anak-anak muda Surabaya dari dulu sudah punya tekat besar, solidaritas antar-teman, dan tidak takut menghadapi bahaya.

 

Pemuda-pemuda Surabaya gagah berani tanpa takut menghadapi risiko. (wiki)

 

ArtikelTerkait

Perkenalan Singkat dengan Buah Tin

Mengelola CSR Menjadi Community Development

Mencari dan Memahami Makna Waktu

Surabayastory.com – Kisah tentang bonek Surabaya tidak hanya terjadi saat tahun-tahun belakangan ini. Bonek Surabaya sudah ada sejak dulu. Peran arek-arek Suroboyo yang tak kenal takut dan menerabas semua risiko bahaya sudah zaman perang 10 November 1945.

Bonek adalah anak-anak bondho nekat (hanya bermodal nekat dan keberanian). Anak-anak muda bonek ini punya andil untuk menjaga para pemimpin Indonesia kala berada di Surabaya menjelang 10 November 1945. Kehadiran mereka kalau saat ini banyak ditakutkan para pihak, saat 1945 justru menimbulkan ketakutan pihak lawan. Menjelang pertempuran 10 Nopember 1945, anak-anak muda bonek Surabaya ini memberikan peran bagi perjuangan menjaga kemerdekaan Indonesia dan kedaulatan Surabaya.

Ceritanya, akhir Oktober 1945, perang besar terjadi di Surabaya hingga pasukan Inggris terdesak karena semangat tanpa takut dari arek-arek Suroboyo. Inggris kemudian mencari cara untuk menghentikan peperangan. Dan satu-satunya cara yang dianggap bisa tercapai gencatan senjata adalah dengan minta bantuan Bung Karno. Akhirnya Bung Karno, Bung Hatta, dan Bung Amir Sjarifuddin tiba di Surabaya. Sedangkan pihak Inggris ada selain Jenderal Mallaby, Kolonel Pugh dan lain-lain perwira, juga Jenderal Hawthorn sendiri dari Jakarta.

Dari Surabaya pemimpin yang hadir adalah Gubernur Surio, Residen Sudirman, Doel Arnowo, Sungkono, Atmadji, Sumarsono (dari PRI), Bung Tomo, dan lain-lain. Mereka siap dengan segala kata-kata yang tajam dan penuh semangat.

Perundingan berjalan mulai pagi menjelang siang di ruang kerja Gubernur di lantai dua. Menjelang siang, perundingan berjalan sengit dengan suasana yang tegang dan memanas. Semua wakil dari Surabaya ikut berbicara. Intinya mereka tidak setuju dengan kehadiran Inggris yang jelas melanggar perjanjiannya sendiri yang semestinya melucuti senjata tentara Jepang. Pembicaraan berjalan keras, dan sedikit kacau, diselingi dengan kata-kata kasar karena emosi. Yang jelas, para wakil Surabaya sangat berani, bicara tegas dan lugas. Mungkin itu yang menjadi ciri khas arek Suroboyo dari dulu hingga saat ini.

Untuk mendinginkan suasana, Bung Karno dan Bung Hatta sering menengahi. Inggris berusaha membela diri, namun mereka menyadari kedudukan brigadenya terjepit.

 

Mirip Arak-arakan Manten

Arek-arek Suroboyo berani, tegas, lugas, dan tetap menghormati pemimpinnya. (ist)

Sebelum perundingan berlangsung, ada yang mengkhawatirkan bagi arek-arek Suroboyo. Pertemuan itu di daerah yang dipenuhi tentara Inggris. Para pejuang Surabaya menyangsikan keselamatan para pemimpin Indonesia. Di daerah basis Inggris itu, para juru runding Indonesia tidak boleh dikawal oleh pasukan bersenjata saat ke lokasi perundingan. Bagi arek-arek Suroboyo, ini dipandang ada kerawanan. Ada kemungkinan Inggris berbuat curang dengan menembak pimpinan arek-arek Suroboyo yang akan jadi juru runding. Dengan asumsi itu, maka sangat mungkin pemimpin yang ikut berunding itu akan dihabisi jika ada pasukan Inggris yang menembak.

Bagaimana ini? Namanya arek Suroboyo, diputarlah akal. Akhirnya ketemu dan disepakati cara yang tak lazim. Cara ini cerdik namun sangat nekat. Mereka mengawal juru runding Indonesia itu dengan melindungi tanpa senjata. Mereka memindahkan risiko para juru runding itu ke para bonek pengawal. Rawe-rawe rantas, malang-malang putung.

Yang menarik yang menjadi pengawal para pemimpin Indonesia, dipilih anak-anak muda dengan usia belasan. Perhitungannya, jika dipilih anak-anak usia belasan kemungkinan tentara Inggris untuk menembak remaja-remaja tidak bersenjata lebih kecil. Ketika dicari sukarelawan dengan risiko tertembak, ternyata banyak remaja Surabaya yang bersemangat ikut. Bagi mereka, keselamatan para pemimpin adalah lebih penting. Mereka menjadi pagar hidup yang mengawal para juru runding Indonesia dari dan ke lokasi perundingan. Bonek menjadi semacam perisai hidup bagi para juru runding. Arek-arek Suroboyo itu hanya bondho nekat (modal keberanian). Mereka adalah bonek sejati.

 

Ketika menjelang saat perundingan, para juru runding Indonesia dari Surabaya, ketika berjalan menuju tempat perundingan dikawal dan dikelilingi secara rapat oleh belasan anak-anak remaja Surabaya. Rombongan perunding dari Surabaya tampak seperti rombongan perunding yang tidak umum, berjalan berduyun-duyun dengan rombongan dan berjalan mirip arak-arakan manten (pengantin).

Strategi ini ternyata manjur. Para tentara Inggris tidak bereaksi melihat rombongan itu. Setelah perundingan selesai, rombongan bonek itu kembali mengawal dengan rapat tim perunding Indonesia. Dengan antusias mereka berjalan kembali dengan menyanyikan beberapa lagu perjuangan. Suasana Surabaya yang meriah dan penuh semangat tertangkap kuat kala itu.

Inilah Surabaya. Inilah bonek sejati, yang mau berkorban demi bangsa dan negaranya. Jiwa heroisme arek-arek Suroboyo saat perang 10 Nopember 1945 di Surabaya, perlu diwarisi bonek-bonek masa kini. –sa

 

Bagikan tulisan ini:
Tags: 10 November 1945arek SuroboyoBonekMallabySoekarno Hatta
Previous Post

Pertempuran Pertama dengan Inggris

Next Post

Kiprah Mayjen Soengkono di 10 November 1945

Artikel Terkait

Manfaat kesehatan buah/daun buah tin sangat banyak. Dengan kandungan nutrisinya yang berlimpah, buah tin berpotensi mampu mencegah banyak penyakit. (surabayastory,com)
Cerita Kita

Perkenalan Singkat dengan Buah Tin

8 bulan ago
CSR dalam konteks Community Development (pengembangan dan pemberdayaan masyarakat) merupakan salah satu bentuk investasi sosial demi peningkatan kualitas kehidupan dan lingkungan. (istimewa)
Cerita Kita

Mengelola CSR Menjadi Community Development

8 bulan ago
Waktu menjadi relatif tergantung kepada kerangka acuan yang digunakan. Dalam wacana fisika, waktu tidak memiliki kecepatan yang real, tempo yang terukur dan tidaklah mengalir. (surabayastory,com)
Cerita Kita

Mencari dan Memahami Makna Waktu

8 bulan ago
Dalam karya Wallace tentang Borneo ini, kita seakan diajak untuk berpetualang keliling Borneo dan Celebes, serta berkenalan dengan masyarakat dan alam lingkungan di sekelilingnya.(surabayastory.com)
Cerita Kita

Sejarah Awal Peradaban Borneo

8 bulan ago
Nenek moyang bangsa Nusantara menurunkan banyak warisan, ilmu pengobatan merupakan tradisi warisan. Minum jamu berkhasiat untuk mencegah penyakit, meningkatkan kesehatan, mengobati, dan mempercantik tubuh. (surabayastory.com)
Cerita Kita

Jamu Jawa, Tradisi Penyembuhan Nenek Moyang Nusantara

8 bulan ago
Ada 10 faktor utama yang perlu diperhatikan dalam usaha konservasi penanaman mangrove di wilayah pesisir. Tampak hutan mangrove di kawasan Wonorejo Surabaya Timur. (sa)
Cerita Kita

Faktor-faktor Penting dalam Penanaman Mangrove

9 bulan ago
Next Post

Kiprah Mayjen Soengkono di 10 November 1945

Menelusuri Jejak Pemicu Pertempuran 10 November 1945

Surat Kabar Dunia dan Perang 10 November 1945

Comments 1

  1. Margarito Schoeller says:
    3 bulan ago

    I was examining some of your articles on this site and I conceive this site is rattling instructive! Continue putting up.

    Balas

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

BERITA POPULER

  • Inilah Sistem Pencernaan Manusia yang Hebat  (info visual)

    Mengenal Sistem Pencernaan Manusia yang Hebat

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Cara Belajar Membaca Not Angka dan Tangga Nada

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Sampah Kulit Kerang di Kenjeran Surabaya yang Tak Terselesaikan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Makna Warna Merah di Bulan Februari

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Jamu Jawa, Tradisi Penyembuhan Nenek Moyang Nusantara

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

Kurs

Kurs USD: Ming, 25 Mei.

RajaBackLink.com
">
Surabayastory.com

© 2024 Surabaya Story - Let's Make Story, Let's Make History

KATEGORI

  • HEADLINE
  • SURABAYA TODAY
  • CERITA KITA
  • RANA
  • FIKSI & PUISI
  • INSPIRASI PAGI
  • JEJAK
  • JENAKA
  • JELAJAH
  • LENSA

Ikuti Kami

No Result
View All Result
  • HEADLINE
  • SURABAYA TODAY
    • SKETSA KOTA
  • CERITA KITA
  • RANA
  • FIKSI & PUISI
  • INSPIRASI PAGI
  • JEJAK
  • JENAKA
  • JELAJAH
  • LENSA
  • Login
  • Sign Up

© 2024 Surabaya Story - Let's Make Story, Let's Make History

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms below to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist