Apakah cinta, apakah bahagia? Mari kita nikmati untaian kata indah Kahlil Gibran ini
Cinta
Kekuatan untuk
Mencintai adalah anugerah terbesar dari Tuhan untuk manusia,
Karena ia tidak pernah akan diambil dari
Mereka yang diberkahi sekaligus mencintai.
Cinta terbaring di dalam jiwa sendirian.
Tidak di dalam tubuh, dan seperti anggur
Seharusnya mempersiapkan diri kita lebih baik
Untuk menyambut anugerah Cinta Ilahi.
Seorang manusia tidak akan meraih cinta sebelum memahami perpisahan yang sedih dan membuka pikiran, serta merasakan pahitnya kesabaran, juga penderitaan yang melelahkan.
Mereka yang tidak dipilih oleh Cinta sebagai pengikutnya tidak akan mendengar ketika Cinta memanggil-manggil.
Cinta adalah satu-satunya bunga yang tumbuh dan mekar tanpa bantuan musim.
Cinta melewati kita, merampok dengan kelembutannya; tetapi kita melarikan diri darinya dalam ketakutan, atau bersembunyi di dalam kegelapan; atau mengejarnya, melakukan kejahatan atas namanya.
Apabila umat manusia
Memimpin iring-iringan cinta menuju pelaminan
Dengan tanpa kepercayaan, maka cinta
Akan turun dalam kebekuan. Cinta menjadi
Burung yang cantik, tangkapan yang memohon,
Tetapi menolak luka.
Cinta,
Ketika dicari-cari, adalah sebuah penyakit
Di antara daging dan tulang,
Dan hanya ketika kemudaan berlalu
Maka rasa sakit membawa kekayaan dan
Pengetahuan yang penuh duka.
Kegelapan bisa menyembunyikan pepohonan dan bunga-bunga dari penglihatan mata tetapi tidak bisa menyembunyikan cinta dari jiwa.
*****
Tentang Cinta
BERKATA Almitra, “Bicaralah pada kami mengenai Cinta.”
Dan dia mengangkat kepalanya dan memandang pada semua orang, dan di sana terasa kebekuan di antara mereka. Dan dengan suara dalam dia berkata:
Ketika cinta memberi isyaratnya padamu untuk kau ikuti,
Walaupun jalannya sulit dan curam,
Dan saat sayap-sayapnya merengkuhmu untuk menyerah padanya,
Walaupun pedang yang tersembunyi di antara ujung-ujung sayapnya bisa melukaimu.
Dan ketika dia berbicara padamu untuk mempercayainya,
Walaupun suaranya bisa membuyarkan impianmu bagaikan angin utara memporak porandakan taman.
Bahkan jika seakan-akan cinta memberkatimu sehingga dia bisa menyalibmu. Bahkan jika seolah-olah dia menumbuhkanmu sampai suatu saat dia memangkas habis dirimu.
Bahkan jika dia seolah-olah memanjat hingga ketinggianmu dan memeluk dahan terapuhmu yang bergetar di bawah matahari,
Dan dia akan menuruni akar-akarmu dan menggoyang hunjamannyake bumi.
Seperti ikatan jagung dia mengumpulkan dirimu ke arah dirinya sendiri.
Dia menebahmu untuk membuatmu telanjang.
Dia mengayakmu untuk membebaskanmu dari kulit sekam.
Dia menggilingmu untuk membuatmu bersih.
Dia mengolahmu bagai adonan hingga menjadikanmu liat;
Akhirnya dia menempatkanmu ke dalam api sakralnya, sehingga kau menjadi roti sakral untuk perayaan sakral Tuhan.
Semua hal itulah yang seharusnya dilakukan oleh cinta padamu hingga kau mengenal rahasia hatimu, dan dalam pengetahuan itu lahir sebuah fragmen hati Kehidupan.
Akan tetapi jika di dalam ketakutanmu kau mencari hanya kedamaian cinta dan kesenangan cinta,
Maka akan lebih baik bagimu untuk menutupi ketelanjanganmu dan meninggalkan lantai-tempaan cinta,
Ke dalam dunia tanpa musim di mana kau akan tertawa, tetapi tidak dengan tawa lepasmu, dan menangis, tetapi tidak dengan semua air matamu.
Cinta tidak memberikan apapun kecuali dirinya sendiri dan mengambil kehampaan tidak dari manapun kecuali dari dirinya sendiri.
Cinta tak memiliki dan tidak dimiliki.
Bagi cinta cukup sampai cinta.
Ketika kau mencinta jangan kau katakan, “Tuhan berada di dalam hatiku,” melainkan, “Aku berada di dalam diriNya.”
Dan jangan berpikir kau mampu mengarahkan jalan cinta, apabila baginya dirimu berarti, maka ia akan menunjukkan jalanmu.
Cinta tidak memiliki hasrat selain untuk memenuhi dirinya sendiri.
Namun bila kau mencinta dan memiliki hasrat, maka jadikan hal-hal berikut sebagai hasratmu:
Melebur dan mengalir seperti sungai yang melagukan melodinya kepada malam.
Mengenal rasa sakit dari terlalu banyaknya kelembutan.
Merasakan luka akibat pemahaman mendalam akan cinta;
Rela dan merasa bahagia saat berdarah-darah.
Bangun saat fajar dengan hati bersayap dan berterimakasih untuk tambahan satu hari lagi untuk mencinta;
Beristirahat di siang hari dan bersemadi hingga mencapai ekstase cinta;
Kembali ke rumah pada senja dengan perasaan syukur;
Dan kemudian tidur dengan sebuah doa bagi kekasih di dalam hatimu dan sebuah lagu pujian melalui bibirmu.