Dalam komunikasi sehari-hari kerap tidak sadar kita terjebak pada kata atau istilah yang sebenarnya tidak tepat dan salah. Ini beberapa diantaranya.
- Performance :
- Salah kaprah: Kata performance sering dimaknai sebagai ‘penampilan fisik seseorang’, menyangkut penampilan diri, cara berbusana, tindak-tanduk, kecakapan berbicara. Sering pula dimaknai segala bentuk penampilan yang bersifat fisik/kasat mata, termasuk perhiasan, potongan rambut, dll. Yang benar: segala penampakan/penampilan fisik seseorang seperti yang dimaknakan di atas, disebut appearance, atau self appearance.
- Yang benar: Kata performance seharusnya lebih dimaknakan sebagai ‘‘unjuk kerja, kinerja, pekerjaan, kemampuan melaksanakan tugas’’. Contoh yang paling tepat pada istilah teknologi, performance menggambarkan unjuk kerja (mesin, sistem teknologi, atau semua hasil teknologi seperti mobil, pesawat terbang, dll).
- Bila kita menggunakan kata performance untuk manusia, maka makna yang benar adalah: seluruh kemampuan kerja (kinerja) seseorang tersebut yang menyangkut aspek-aspek kemampuan, kompetensi, ketrampilan, kecerdasan, kepemimpinan, dan ketrampilan menyampaikan gagasan.
- Appearance :
- Yang benar : Muncul, kelihatannya, tampaknya (untuk aktor, pembicara, dll. Lihat Kamus Inggris-Indonesia ditulis AS Hornby-EC Parnwell-Siswoyo, Indira Jakarta, 2003). Artinya, kata appearance atau self appearance lebih tepat menggambarkan ‘penampilan fisik seseorang’, menyangkut penampilan diri, cara berbusana, tindak-tanduk, gerak-gerik tubuh (gesture), dan kecakapan berbicara (public speaking). Sering pula dimaknai segala bentuk penampilan yang bersifat fisik/kasat mata, termasuk perhiasan, potongan rambut, dll.
- Etika dan Etiket :
- Etika, etis (Ethics, bhs Inggris) adalah ilmu pengetahuan tentang asas-asas akhlak atau moral baik, kesusilaan, etis. Etika juga berhubungan dengan keyakinan terhadap nilai-nilai kebaikan (good value). Contoh dalam perbuatan antara lain:
– kesadaran bekerja keras, berdisiplin
– bersifat jujur dan pantang mengambil hak orang lain, tidak korupsi
– berkata sesuai dengan perbuatannya
– taat asas (konsisten) memegang teguh keyakinan baik.
- Etiket (Etiquette, bhs Inggris) adalah aturan sopan-santun dalam pergaulan, basa-basi, ketrampilan menyesuaikan dengan tata pergaulan dan lingkungan sekitar. Contoh dalam perbuatan antara lain penggunaan bahasa yang baik dan sopan, bertingkah-laku baik, gerak-geriknya menawan, cara berbusananya baik, dsb.
- Seronok :
- Salah kaprah : Kata/lema ‘seronok’ sering dimaknakan sebagai: hal-hal kurang sopan, vulgar, norak, porno, atau berbagai hal yang negative lainnya. Tidak ada wanita yang suka dirinya disebut seronok, karena konotasinya negatif.
- Yang benar : Lema ‘seronok’ berasal dari bahasa Melayu asli yang hingga sekarang masih digunakan (secara benar) di seluruh Malaysia, Riau (kepulauan dan daratan), Sumatra Barat, atau daerah lain yang dekat dengan budaya Melayu. Kata ini selalui dimaknai positif. Celakanya di luar budaya Melayu, kata ‘seronok’ berbalik arah menjadi negatif, sebagai akibat kecerobohan berbahasa umum yang dipicu oleh media massa.
- Seronok (Lihat Kamus Besar Bahasa Indonesia, terbitan Balai Pustaka Jakarta, cetakan ketiga, 1994, halaman 927), berarti : menyenangkan hati, sedap dilihat, elok dipandang, enak didengar. Semuanya bersifat positif! Perhatikan cara Siti Nurhaliza bercakap: ‘’Saya suka penyanyi Indonesia karena berdendang amat seronok….’’ Maksudnya pandai bernyanyi.
- Rekayasa :
- Salah kaprah : Lema ‘rekayasa’ oleh masyarakat sering dimaknai secara negatif, terutama bila menyangkut aspek politik, sosial, ekonomi, juga keuangan. Artinya kurang lebih : upaya mengakali sesuatu, mengusahakan secara tidak normal, menerobos, akal-ukil, utak-atik, debat-kusir, pokrol-bambu, dan beragam perbuatan yang tak benar. Contoh : Kabag Keuangan mengupayakan laporan keuangan yang mestinya rugi, menjadi seolah-olah laba untuk meningkatkan citra banknya.
- Yang benar : Rekayasa adalah padanan kata Inggris Kata ini secara jelas dan benar bila diucapkan kalangan teknisi (eksakta seperti di ITS, ITB, IPB) dan sebaliknya bermakna negatif bila penggunanya kalangan sosial-politik.
- Engineering : Bermakna melakukan studi/kaidah ilmu untuk mencapai sesuatu yang lebih baik, lebih sangkil (efektif) dan lebih mangkus (efisien). Upaya-upaya itu selalu berlandaskan ilmu atau perencanaan yang lebih maju, untuk mencapai hasil lebih baik dan bermanfaat. Contoh : Para insinyur merekayasa jembatan Suramadu agar mampu bertahan 100 tahun!
Dan masih banyak lagi istilah atau penggunaan kata yang tidak tepay dan tidak semestinya. Kita akan bahas dan turunkan dalam artiket edisi selanjutnya. –da