ADVERTISEMENT
Selasa, November 11, 2025
Surabayastory.com
No Result
View All Result
  • HEADLINE
  • SURABAYA TODAY
    • SKETSA KOTA
  • CERITA KITA
  • RANA
  • FIKSI & PUISI
  • INSPIRASI PAGI
  • JEJAK
  • JENAKA
  • JELAJAH
  • LENSA
  • Login
  • Register
  • HEADLINE
  • SURABAYA TODAY
    • SKETSA KOTA
  • CERITA KITA
  • RANA
  • FIKSI & PUISI
  • INSPIRASI PAGI
  • JEJAK
  • JENAKA
  • JELAJAH
  • LENSA
No Result
View All Result
Surabayastory.com
No Result
View All Result
ADVERTISEMENT

Di Bawah Kibasan Samurai Wanita

by surabayastory
9 Juni 2020
in Cerita Kita
Reading Time: 3 mins read
0
A A
Gambaran kibasan samurai wanita legendaris Empress Jingū, dalam cetak kayu karya Tsukioka Yoshitoshi bertarikh 1880. (wiki)

Gambaran kibasan samurai wanita legendaris Empress Jingū, dalam cetak kayu karya Tsukioka Yoshitoshi bertarikh 1880. (wiki)

Samurai tidak hanya diisi oleh para lelaki. Kibasan pedang samurai wanita telah mencatat sejarah tersendiri di Jepang.

Gambaran kibasan samurai wanita legendaris Empress Jingū, dalam cetak kayu karya Tsukioka Yoshitoshi bertarikh 1880. (wiki)

Surabayastory.com – Adakah wanita yang menjadi samurai pada masyarakat Jepang tempo dulu? Ternyata ada. Dari penelusuran Kallie Szczepanski, jauh sebelum istilah “samurai” digunakan,  para prajurit Jepang dilatih menggunakan pedang dan tombak. Di antara mereka termasuk beberapa wanita, seperti Empress Jingu (169 – 269) yang memimpin invasi ke Korea. Kemudian Jingu menjadi samurai wanita legendaris.

Selain sebagai samurai yang memimpin perang, dalam cerita disebutkan, sebagai wanita Jingu menikah dengan kaisar keempatbelas Jepang, Chuai, yang memerintah antara tahun 192 hingga 200 M. Sesudah kematian suaminya, ia memerintah sebagai seorang regent (pimpinan wilayah) untuk putranya yang masih muda. Saat memerintah ia melakukan invasi dan penaklukan ke Korea.

ArtikelTerkait

Perkenalan Singkat dengan Buah Tin

Mengelola CSR Menjadi Community Development

Mencari dan Memahami Makna Waktu

Sebenarnya istilah “samurai” adalah kata maskulin yang karena itu tidak ada “samurai wanita.” Meskipun demikian selama ribuan tahun, wanita-wanita Jepang kelas atas tertentu telah mempelajari keahlian berperang dan ikut dalam pertempuran.

Antara abad ke-12 sampai ke-19, banyak wanita kelas samurai mempelajari bagaimana menggunakan pedang dan naginata (pisau dengan tongkat panjang) terutama untuk mempertahankan diri dan rumah mereka. Bila benteng mereka diserbu musuh, wanita-wanita itu diharapkan bertempur sampai titik darah penghabisan dan mati terhormat, dengan senjata di tangan.

Beberapa wanita muda dengan keahlian berperang memilih ikut berperang bersama laki-laki. Beberapa di antara samurai wanita Jepang yang terkenal adalah:

  1. Tomoe Gozen

Tomoe Gozen (wiki)

Walau ia seorang wanita, Tomoe adalah seorang samurai yang mengagumkan. Ia digambarkan sebagai wanita dengan kecantikan yang luar biasa, rambut hitam yang panjang dan ahli pedang serta panah. Ia mendapatkan julukan sebagai wanita yang “Siap Melawan Iblis Maupun Dewa”.

Ia adalah prajurit Minamoto Yoshinaka dan dipercaya ikut bertempur dalam Genpei War sebagai pemimpin utama dengan pedang yang melebihi ukuran tubuhnya serta keberanian yang melebihi pejuang lain di unitnya.

Sesudah perang, beberapa versi mengatakan ia pensiun sebagai biarawati, beberapa lainnya mengatakan ia hidup sebagai istri dari Wada Yoshimori. Sayangnya, kebanyakan mengatakan ia hanyalah kisah fiksi dari Heike. Tapi, kuburan wanita bawahan Yoshinaka, seperti Yamabuki Gozen dapat ditemukan dan beberapa kisah fiksi Heike juga dipercaya benar. Kebenaran dari Tomoe Gozen hanya tergantung atas kepercayaan masing-masing.

  1. Hangaku Gozen

Hangaku Gozen (trans)

Pejuang wanita terkenal lainnya pada Perang Genpei adalah Hangaku Gozen, yang juga dikenal sebagai Itagaki. Ia bersekutu dengan klan Taira, yang kalah perang.

Kemudian Hangaku Gozen dan keponakannya, Jo Sukemori, bergabung dalam pemberontakan Kennin tahun 1201, yang mencoba menggulingkan keshogunan baru Kamakura. Ia membentuk pasukan sebanyak 3.000 orang untuk mempertahankan benteng Torisakayama melawan serangan prajurit loyalis Kamakura yang berjumlah 10.000 orang atau lebih.

Tentara Hangaku takluk sesudah ia terkena anak panah. Ia ditangkap dan dipenjara pihak keshogunan. Walaupun shogun bisa memaksanya melakukan seppuku, salah satu tentara Minamoto jatuh cinta dengannya dan ia diberi izin menikahinya.

  1. Yamakawa Futaba

Yamakawa Futaba (wiki)

Perang Genpei pada akhir abad ke-12 tampaknya memberikan inspirasi bagi banyak prajurit wanita untuk ikut berperang. Mereka juga ikut berperang pada Perang Boshin War.(1868-69). Termasuk di antaranya adalah Futaba (1844-1909) yang dalam perang tersebut ikut mempertahankan Benteng Tsuruga.

Perang Boshin adalah perang saudara yang lain, yang berusaha mempertahankan Keshogunan Tokugawa melawan orang-orang yang ingin mengembalikan kekuasaan politik pada kaisar. Kaisar Meiji muda menggenggam dukungan dari klan Choshu dan Satsuma yang kuat. Mereka memiliki jumlah tentara yang lebih sedikit tapi diperlengkapi senjata modern.

Sesudah pertempuran hebat di daratan dan lautan, shogun turun tahta dan pemerintahan militer keshogunan di Edo menyerah pada Mei 1868. Walaupun demikian, pasukan keshogunan di kawasan utara negara itu masih berkuasa hingga beberapa bulan kemudian. Salah satu pertempuran paling penting melawan gerakan Meiji Restorasi, yang menampilkan beberapa prajurit wanita, adalah Perang Aizu (Oktober dan November 1868).

Sesudah pengepungan selama sebulan, wilayah Aizu takluk. Samurainya dikirimkan ke penjara kamp-kamp perang, dan wilayahnya dibagi dan didistribusikan pada pengikut-pengikut setia kaisar.

Sebagai putri dan istri pejabat keshogunan di Aizu, Yamakawa Futaba dilatih untuk berperang. Ia ikut mempertahankan Benteng Tsuruga melawan pasuka  Kaisar. Ketika pertahanan benteng jebol banyak samurai melakukan seppuku. Yamakawa Futaba tetap hidup dan memimpin gerakan peningkatan pendidikan untuk wanita di Jepang.

  1. Yamamoto Yaeko
Yamamoto Yaeko (alchetron)

Prajurit wanita Yaeko (1845-1942), telah bertempur sebagai penembak selama mempertahankan Aizu dalam Perang Boshin (1868-9). Ayahnya adalah instruktur senjata untuk daimyo wilayah Aizu, dan Yaeko muda adalah seorang penembak yang sangat terampil.

Sesudah kekalahan pasukan keshogunan terakhir pada tahun 1869, Yamamoto Yaeko bergerak ke Kyoto untuk menjaga saudara laki-lakinya, Yamamoto Kakuma. Ia dipenjara oleh klan Satsuma menjelang akhir Perang Boshin,  dan diperkirakan menerima hukuman yang kejam.

Yaeko segera menjadi pemeluk Kristen, dan menikah dengan pendeta. Dalam usia yang sangat lanjut, ia membantu mendirikan Universitas Doshisha, sekolah Kristen di Kyoto.

  1. Nakano Takeko

Nakano Takeko (seenthies)

Takeko (1847-1868) adalah pemimpin korps tentara wanita selama Perang Boshin (1868-69). Ia putri seorang pejabat Aizu yang dilatih seni perang dan bekerja sebagai instruktur ketika masih remaja.

Selama Pertempuran Aizu, Nakano Takeko memimpin korps samurai wanita melawan pasukan kekaisaran. Ia bertempur dengan menggunakan naginata, senjata tradisional yang disukai para prajurit wanita.

Takeko sedang memimpin suatu serangan terhadap pasukan kaisar ketika dadanya tertembus peluru. Ketika mengetahui ia akan mati, wanita berusia 21 tahun itu memerintahkan saudara wanitanya, Yuko, untuk memenggal kepalanya dan menyembunyikannya dari musuh. Yuko memenuhi permintaannya dan kepala Nakano Takeko dikuburkan di bawah sebuah pohon di kuil Hokaiji. –vee

Bagikan tulisan ini:
Tags: kamikazeSamuraisamurai Jepangsamurai wanitasejarah samurai
Previous Post

Khasiat Tersembunyi Kunyit Putih

Next Post

Sholehah Pacar Baru

Artikel Terkait

Manfaat kesehatan buah/daun buah tin sangat banyak. Dengan kandungan nutrisinya yang berlimpah, buah tin berpotensi mampu mencegah banyak penyakit. (surabayastory,com)
Cerita Kita

Perkenalan Singkat dengan Buah Tin

1 tahun ago
CSR dalam konteks Community Development (pengembangan dan pemberdayaan masyarakat) merupakan salah satu bentuk investasi sosial demi peningkatan kualitas kehidupan dan lingkungan. (istimewa)
Cerita Kita

Mengelola CSR Menjadi Community Development

1 tahun ago
Waktu menjadi relatif tergantung kepada kerangka acuan yang digunakan. Dalam wacana fisika, waktu tidak memiliki kecepatan yang real, tempo yang terukur dan tidaklah mengalir. (surabayastory,com)
Cerita Kita

Mencari dan Memahami Makna Waktu

1 tahun ago
Dalam karya Wallace tentang Borneo ini, kita seakan diajak untuk berpetualang keliling Borneo dan Celebes, serta berkenalan dengan masyarakat dan alam lingkungan di sekelilingnya.(surabayastory.com)
Cerita Kita

Sejarah Awal Peradaban Borneo

1 tahun ago
Nenek moyang bangsa Nusantara menurunkan banyak warisan, ilmu pengobatan merupakan tradisi warisan. Minum jamu berkhasiat untuk mencegah penyakit, meningkatkan kesehatan, mengobati, dan mempercantik tubuh. (surabayastory.com)
Cerita Kita

Jamu Jawa, Tradisi Penyembuhan Nenek Moyang Nusantara

1 tahun ago
Ada 10 faktor utama yang perlu diperhatikan dalam usaha konservasi penanaman mangrove di wilayah pesisir. Tampak hutan mangrove di kawasan Wonorejo Surabaya Timur. (sa)
Cerita Kita

Faktor-faktor Penting dalam Penanaman Mangrove

1 tahun ago
Next Post

Sholehah Pacar Baru

Pramoedya Ananta Toer, penulis legendaris Indonesia, punya banyak sisi kehidupan yang unik. (berdikari)

Cerita Unik dalam Kehidupan Pramoedya Ananta Toer

Kisah tentang Bung Karno seperti sumur tanpa dasar. Tak pernah habis untuk digali dan ditimba airnya. (life)

Kisah tentang Bung Karno Tak Pernah Basi

Comments 2

  1. Ping-balik: GoX scooters
  2. Ping-balik: fear of god essentials

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

BERITA POPULER

  • Bung Tomo selalu menghadirkan suara dan semangat yang menggelegar di setiap pidatonya. (ist)

    Pidato Lengkap Bung Tomo yang Membakar Semangat Arek Suroboyo

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Mengenal Sistem Pencernaan Manusia yang Hebat

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Doel Arnowo

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Jejak Sepeda Onthel Hima di Surabaya

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Jejak Sekolah Legendaris SDN Ketabang I-288

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

Kurs

Kurs USD: Sel, 11 Nov.

RajaBackLink.com
">
Surabayastory.com

© 2024 Surabaya Story - Let's Make Story, Let's Make History

KATEGORI

  • HEADLINE
  • SURABAYA TODAY
  • CERITA KITA
  • RANA
  • FIKSI & PUISI
  • INSPIRASI PAGI
  • JEJAK
  • JENAKA
  • JELAJAH
  • LENSA

Ikuti Kami

No Result
View All Result
  • HEADLINE
  • SURABAYA TODAY
    • SKETSA KOTA
  • CERITA KITA
  • RANA
  • FIKSI & PUISI
  • INSPIRASI PAGI
  • JEJAK
  • JENAKA
  • JELAJAH
  • LENSA
  • Login
  • Sign Up

© 2024 Surabaya Story - Let's Make Story, Let's Make History

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms below to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist