Apa pentingnya sarapan pagi? Warga Surabaya, simak pandangan tentang kesehatan, stamina, atau membangun mood hari ini.
Surabayastory.com – Di zaman yang semakin kompetitif, banyak orang (anak-anak sampai dewasa) terpaksa harus beraktivitas ekstra keras dan dengan waktu yang makin panjang. Setiap hari. Setiap waktu.
Anak-anak dan remaja tidak hanya disibukan oleh kegiatan belajar di sekolah, juga berbagai les untuk menambah bekal hidup. Pria dan wanita yang telah mencapai jabatan tertentu memiliki kesibukan yang luar biasa besar, di jam-jam kantor maupun di luar kantor. Bahkan para pegawai biasa pun banyak yang membuat usaha sampingan guna menambah penghasilan yang tak cukup bila hanya mengandalkan gaji dari tempat kerjanya saja.
Jadwal kerja yang panjang dan melelahkan membuat banyak orang ingin bangun tidur lebih siang. Karena itu dari sekian jenis aktivitas yang ada pasti harus ada yang dikorbankan agar seluruh aktivitas yang telah direncanakan dapat selesai dalam waktu 24 jam.
Lalu, aktivitas manakah yang paling mungkin menjadi korban? Jawabannya adalah makan pagi alias sarapan. Mereka memilih mengorbankan sarapan agar bisa tidur lebih panjang tapi sekaligus tak terlambat datang ke tempat kerja. Peluang orang meninggalkan sarapan lebih besar pada anak-anak yang sekolahnya masuk siang. Atau juga orang dewasa dengan jadwal kerja sift siang sampai malam. Tidur lebih lama adalah sesuatu yang cukup menggoda sehingga mereka mengabaikan sarapan.
Setiap orang memiliki alasan yang berbeda untuk tidak sarapan. Sebagian karena tak memiliki banyak waktu. Tapi tak jarang orang yang meninggalkan sarapan karena menganggapnya tak penting. Banyak juga orang yang memiliki kebiasaan tidak sarapan karena merasa tidak lapar pada pagi hari.
Tentu saja apapun alasannya meninggalkan sarapan menimbulkan banyak kerugian bagi yang melakukannya. Makan pagi sangat vital untuk memenuhi kebutuhan akan nutrisi dan mensuplai energi pada saat beraktivitas sampai makan siang tiba.
Manfaat sarapan terbukti sangat besar baik bagi anak-anak maupun orang dewasa. Apalagi kalau menunya benar-benar tepat dan memenuhi standar kebutuhan nutrisi. Berbagai hasil pemelitian membuktikan bahwa anak-anak yang sarapan mendapatkan prestasi yang lebih baik dalam uji kognitif dan di sekolah. Mungkin hal ini juga berlaku untuk orang dewasa. Dalam hal ini, menghentikan sarapan mungkin ide yang buruk.
Menjaga Stamina dan Daya Pikir
Saat kita masih kecil, orangtua sering marah kalau kita tidak sarapan. Ya, orangtua kita tidak salah. Orangtua menginginkan anak-anaknya dapat mengikuti pelajaran di sekolah dengan baik dan konsentrasinya tak terganggu.
Ada alasan medis mengapa orangtua memaksa kita untuk sarapan. Pertama, orang dewasa butuh sarapan agar ia bisa berpikir lebih baik sepanjang hari, Tubuh dan otak anak-anak yang sedang berkembang bergantung pada asupan makanan yang teratur. Ketika anak-anak melewatkan waktu sarapan, artinya perut mereka berada dalam keadaan kosong. Tidak hanya dalam waktu 6 jam saja (waktu sarapan sampai makan siang) tapi hingga 18 jam terhitung sejak makan malam terakhir. Masa perut kosong selama itu sudah bisa dikategorikan semi-kelaparan, yang bisa menyebabkan banyak masalah.
Kedua, jika Anda secara reguler melewatkan waktu menyantap sarapan demi bisa menambah waktu tidur lebih lama, hentikanlah kebiasaan itu. Pahamilah bahwa mengkonsumsi makanan pagi yang bernutrisi justru akan menghemat waktu Anda lebih banyak lagi. Dengan mengisi ulang daya untuk otak dan tubuh, Anda akan bekerja lebih cepat dan efisien. Waktu yang diinvestasikan untuk sarapan jelas lebih berharga ketimbang waktu tambahan untuk tidur dengan melewatkan sarapan.
Tapi benarkah sarapan membantu memperbaiki kemampuan beraktivitas?
Para ahli yang melakukan pengujian terhadap efek sarapan menemukan bahwa makan pagi menyebabkan terjadinya perbedaan terhadap prestasi kerja dan sekolah. Studi ini menemukan bahwa sarapan dapat:
- Memperbaiki kecepatan dalam tes memori jangka pendek
- Membantu memecahkan masalah
- Membantu anak-anak menjalani tes kreativitas yang lebih baik
- Meningkatkan kesiagaan, yang mungkin akan sangat membantu dalam hal mengingat dan belajar
- Meningkatkan konsentrasi
Sesibuk apa pun, selalu luangkan waktu untuk sarapan. Apalagi jika Anda akan menghadapi ujian atau pekerjaan yang membutuhkan konsentrasi tinggi. Ketika kita tidur malam selama 8 jam, tubuh akan menghabiskan cadangan glukosa dalam tubuh. Di pagi hari, penurunan glukosa ini bisa menyebabkan rasa mengantuk, kurang waspada serta hilangnya konsentrasi.
Sarapan bergizi di pagi hari akan mengisi kembali otak dan juga energi tubuh sehingga aktivitas seharian menjadi lebih lancar. Itu sebabnya sarapan bukan cuma penting untuk orang dewasa tapi terutama pada anak.
Menjaga Mood
Jadikan sarapan kebiasaan mungkin menjadi kata-kata yang paling sering diucapkan oleh ahli gizi kepada kliennya. Dan apakah anda mendengar dari ibu atau dari praktisi kesehatan, itu merupakan nasehat yang baik. Anda mungkin sudah tahu bahwa mengkonsumsi sarapan yang seimbang –mengandung protein, lemak sehat dan khususnya serat– membantu menjaga stabilitas kadar gula darah sepanjang pagi. Selanjutnya ini akan menyebabkan:
- Meningkatnya kekuatan otak
- Meningkatkan energi
- Menstabilkan suasana hati (mood)
Makanan dan mood dapat saling memengaruhi. Kalau makanan yang disantap tidak sehat, apalagi tidak makan sama sekali (tidak sarapan) mood-nya bisa jadi kacau. Seharian orang bisa uring-uringan. Bukan hanya di tempat kerja, tetapi juga di rumah.
Untuk anak-anak, belajar hampir delapan jam setiap harinya di sekolah dapat membuatnya kelelahan. Jika tidak disuplai dengan asupan yang baik, bukan tidak mungkin mood dan konsentrasinya buyar saat belajar di sekolah atau tempat kerja.
Agar sarapan benar-benar bisa meningkatkan mood secara optimal, sebaiknya rasa makanan untuk sarapan bisa dijaga kenikmatannya. Tak hanya itu kita juga perlu menjaga penampilan (warna dan bentuk), tekstur, isi lemak, dan temperatur agar sarapan senantiasa menjadi aktivitas yang menyenangkan.
Hentikan Kebiasaan Tanpa Sarapan
Sejumlah alasan mengapa orang tidak sarapan: “Saya tidak mempunyai waktu untuk sarapan” Bagi mereka ini, setiap waktu di pagi hari sangat berharga. Jika Anda termasuk kelompok ini, sisihkanlah waktu untuk sarapan yang cepat yang terdiri dari sereal, buah-buahan dan susu. Atau apabila Anda memilih makan di tempat kerja, bawalah kotak sereal atau simpanlah kotak sereal di lemari tempat kerja.
Lalu ada orang yang mengatakan, “Saya tidak lapar di pagi hari” Bahkan sesudah berlangsung antara 10 sampai 12 jam tanpa makanan sepanjang malam, orang dengan tipe seperti ini mungkin masih tetap enggan menyentuh makanan di pagi hari. Solusinya, mereka harus memulai dengan sesuatu yang kecil: potongan buah-buahan, atau segelas susu, kemudian cobalah dengan irisan roti panggang atau semangkuk sereal.
Apabila Anda benar-benar tidak suka sarapan, Anda bisa membagi tahapan makan menjadi dua bagian. Makanlah sebuah telur rebus di rumah. Sejam atau dua jam kemudian, sempatkanlah di tengah kesibukan kerja makan snack, buah-buahan dan segenggam kacang-kacangan.
Warga Surabaya, banyak manfaat yang didapatkan oleh mereka yang secara teratur melakukan aktivitas sarapan. Banyak kerugian yang didierita oleh mereka yang tidak sarapan. Karena berbagai fakta itu, ditambah sejumlah tips untuk mengatasi kemalasan sarapan, sekarang saatnya meninggalkan kebiasaan buruk: tidak sarapan. –drs, dari berbagai sumber