Jalan Ngagel Tama sering tergenang saat hujan deras mengguyur. Mengeruk lumpur di Kali Sumo yang membelahnya bisa menjadi jawaban.
Surabayastory.com – Surabaya saat ini masih berada dalam rentang puncak musim hujan. Air turun dari langit hampir setiap hari, dengan intensitas sedang dan lebat. Hujan yang datang dengan tiap hari, membuat genangan masih terjadi di beberapa tempat. Salah satu genangan yang sering terjadi ketika hujan sangat deras adalah di Jalan Raya Ngagel Tama.
Ketika hujan deras, Kali Sumo yang membelah di tengahnya tak mampu menampung. Air meluber hingga menggenangi jalan. Genangan ini cukup panjang, sejak pertengahan Ngagel Tama dari arah Ngagel Jaya Selatan hingga jalan raya Ngagel Jaya Utara. Tinggi genangan bisa mencapai 15-20 cm. Jika ini terjadi maka air kotor itu akan masuk ke rumah-rumah warga.
Sebagai jawaban akan masalah ini, Pemerintah Kota Surabaya dalam satu pekan ini sedang melakukan pengerukan total Kali Sumo Ngagel Tama sisi Selatan. Lumpur tampak pekat dengan jumlah besar diangkut tiga truk yang selalu berjajar. Pengferukan lumpur ini adalah langkah pertama yang selama ini ditunggu-tunggu warga. Hingga hari ini penerukan lumpur dengan eksavator masih berlangsung. Mengambil posisi sisi timur Kali Sumo, eksavator terus bekerja mengambil lumpur dari sisi kanan, tengah, dan kemudian membawanya ke tepi.
Pengerukan ini diharapkan kedalaman Kali Sumo bertambah sehingga bisa menampung air lebih banyak. Dengan pertambahan daya tampung ini, berarti air sungai tak lagi meluber ke jalan.
Sebenarnya, bila ditilik dari struktur drainasenya, Kali Sumo tidak diperuntukkan untuk menampung air hujan yang berasal dari Jl Ngagel Tama. Kali Sumo sebagai saluran pembuangan sekunder, berfungsi sebagai penampung dari saluran tersier yang menampung buangan air dari rumah-rumah. Sementara, air yang jatuh ke jalan, seharusnya masuk saluran air depan rumah. Karena itu elevasi jalan Ngagel Tama sebenarnya miring, dari bibir sungai ke got depan rumah-rumah. Dari sini kemudian masuk sebagian ke saluran tersier di Krukah, dan sebagian lagi lari ke saluran tersier di Ngagel Jaya Utara. Namun maslaahnya, saluran air depan rumah banyak yang mengecil bahkan buntu.
Untuk menyelesaikan masalah ini, setelah melakukan pengerukan total kali Sumo, sudah semestinya Pemerintah Kota Surabaya menertibkan saluran air depan rumah-rumah. Memperlebar lagi ke ukuran aslinya, dan membobol saluran yang buntu atau sengaja dibuntu ketika bangunan-bangunan baru diberdirikan.
Di sisi jalan ini, Pemerintah Kota Surabaya terus berupaya memperbaiki struktur dinding penahan (turap) Kali Sumo. Yang sudah dilakukan adalah di Jl Ngagel Tama sisi utara. Saat ini, di sisi selatan sedang dilakukan pengerukan secara terus menerus. Di sungai sepanjang sekitar 200 meter itu, sudah separo jalan yang dikerjakan.
Dengan pengerukan total kali Sumo sekaligus memperbaiki struktur plengsengan-nya, diperkirakan Jl Ngagel Tama bisa terhindar dari genangan saat hujan. Menghadapi musim hujan tahun ini, sebenarnya sejak awal Januari sudah rutin dilakukan pengerukan lumpur saluran. Pemerintah Kota Surabaya semakin mengintensifkan pengerukan lumpur di sungai, kali dan juga saluran di Kota Surabaya.
Di sepanjang Jl Ngagel Tama yang tenang, yang berjajar pohon Sono yang besar dan rindang, sebelum telah dilakukan pengeprasan pohon dan perantingan mencegah pohon tumbang akibat angin saat hujan datang. Dan hasilnya bisa dilihat, tak ada pohon tumbang akibat hujan dan angin di musim hujan tahun ini. Sementara setelah pengerukan total Kali Sumo, apakah genangan air hujan bisa terhindarkan? Kita akan lihat dan laporkan dalam berita selanjutnya. –sa