Wisata kota menyimpan prospek untuk dikembangkan di masa depan. Surabaya semakin menarik untuk dikunjungi. Surabaya punya cara tersendiri untuk mengemas wisata kota. Bermula dari taman, pedestrian, kemudian destinasi wisata kota.
Surabayastory.com – Tempat wisata apa yang bisa dikunjungi dari sebuah kota besar? Apa yang menarik? Gedung-gedung tinggi yang memberikan harapan palsu, kemacetan yang membosankan, kebiasaan membuang sampah seenaknya, sungai-sungai yang kotor-menghitam, atau pemukiman kumuh di sudut-sudut kota?
Di balik kota-kota besar yang suntuk dan membosankan, ada juga sisi-sisi lain yang bisa membuat rileks sejenak. Bahkan bisa menarik orang-orang dari kota lain untuk datang dan menikmati fasilitas yang ada.
Surabaya punya cerita yang berbeda. Surabaya berhasil mengemas berbagai bentuk wisata kota menjadi sangat menarik. Wisata urban, kultural, maupun belanja. Dari taman, kuliner hingga pantai. Dari catatan yang ada, di tahun 2018, target kunjungan wisatawan ke Kota Surabaya tahun ini adalah 20 juta orang. Ini sebuah angka yang tampak tidak mudah pada awalnya.
Namun, Surabaya melakukan berbagai upaya hingga jumlah yang iinginkan itu bisa terlampaui. Hingga musim libur Natal dan akhir tahun 2018, sebanyak 25 juta wisatawan berkunjung ke kota Pahlawan. Bila ditambah dengan libur akhir tahun, bisa jadi kenaikan itu akan signifikan. Ini bisa dipantau dari besarnya angka akupansi hotel-hotel di Surabaya, terutama justru yang ada di tengah kota. Yang menggembirakan, tamu yang paling banyak berkunjung berasal dari luar negeri. Salah satu sumbangan terbesar adalah ada jadwal rutin kapal pesiar asing yang bersandar di Terminal Tanjung Perak. Dari sini wisatawan asing terus bertambah dari waktu ke waktu. Banyak tamu dari kapal pesiar ini tentu mendukung peningkatan target.
Selain itu, destinasi wisata yang beragam juga turut menjadi pokok dalam peningkatan wisatawan asing maupun lokal ke Surabaya. Beberapa tempat wisata yang sering menjadi favorit adalah taman-taman di Surabaya, Balai Kota, wisata belanja, wisata religi di kawasan Ampel, dan yang terbaru adalah peningkatan kunjungan ke Pantai Kenjeran. Meski revitalisasi pantai lama ini belum selesai, namum bila dibandingkan dengan sebelum ada sentuhan, tingkat kunjungan berbeda luar biasa. Adanya pembersihan di kawasan bibir pantai Bulak, pembangunan Taman Suroboyo dan Sentra Ikan Bulak, serta infrastuktur jalan yang dibenahi membuat akses ke kawasan ini menjadi menarik.
Destinasi baru yang sedang digarap adalah wisata urban di Kawasan Surabaya Utara. Titik beratnya adalah wisata sejarah dengan lanskap kota lama Surabaya. Pembenahan sedang dilakukan termasuk pengecatatan tahap dua di Jl Panggung Surabaya. Dengan cat berwarna-warni akan menghapus jejak kusam yang ada sebelumnya.
Bagian menarik lain adalah meningkatnya kunjungan ke museum. Tentu saja ini mengejutkan karena stigma museum selama ini masih belum sebagus di Negara-negara Barat. Dengan meningkatnya nilai apresiasi terhadap museum dan peradaban membuat semakin banyak warga yang dating ke museum dengan berbagai motivasi. Sementara, museum juga berbenah dengan pendekatan yang lebih menarik. Museum-museum baru dengan berbagai skala juga muncul. Dalam sehari, diperkirakan jumlah pengunjung museum total bisa mencapai 300 orang. Bila akhir pekan dan hari libur bisa mencapai 500 orang.
Wisata kota di Surabaya memang sudah menjadi bagian yang menarik dalam peta perjalanan para pejalan di Indonesia. Wisata kota yang ditawarkan adalah berbagai destinasi dalam kota dengan berbagai ruang lingkup dan sentuhan yang berbeda.
Sejatinya, wisata kota adalah konsep rekreasi dengan banyak kegiatan. Bukan menyerap energi dari alam, tetapi pengalaman fisik maupun batin yang digugah. Program-program menarik dalam berbagai event kota yang dipadu dengan sarana akomodasi dan transportasi yang baik, membuat pengunjung (wisatawan) merasa mendapat nilai lebih dalam kunjungannya pada sebuah kota.
Dengan semakin majunya kota, membuat kota menjadi jenis destinasi pariwisata yang paling penting di dunia sejak tahun 1980-an. Kota-ota besar di dunia berlomba mengubah lanskapnya menuju peta pariwisata dunia. Kota dipandang menjadi menarik karena adanya proses kompleks yang terkait dengan budaya, gaya hidup, dan berbagai permintaan yang berbeda terhadap liburan dan perjalanan.
Wisata Kota umumnya menawarkan liburan dalam kota dengan mengunjunginya dan melakukan berbagai kegiatan; seperti kunjungan keluarga, menemui teman, menyaksikan pertunjukan-pertunjukan seperti konser musik, opera, pameran atau berbelanja.
Orang-orang datang ke suatu kota untuk berbagai tujuan: bisnis, event, mendatangi tempat hiburan dan rekreasi, mengunjungi teman, kerabat, keluarga dan kerabat, atau urusan yang lain. Ketika dating ke sebuah kota, biasanya mereka punya lebih dari satu tujuan. Misal, ketika mengunjungi saudara yang jauh, maka juga akan mendatangi tempat rekreasi kota. Bisa juga tujuan awalnya bisnis, kemudian mencuri waktu mendewasakan wawasan dengan mengunjungi museum atau galeri seni di kota tersebut.
Dari wisata kota, ada beberapa tempat yang sering menjadi tujuan yang menarik. Diantaranya adalah Balai Kota. Hampir di setiap kota memiliki Balai Kota atau alun-alun kota sebagai pusat kota sekaligus jantung pemerintahan kota. Bangunan ini biasanya dibangun dengan arsitektur yang sangat indahnya dan memiliki karakteristik tertentu sesuai ciri khas sebuah kota. Masyarakat umum juga sering menghabiskan waktu senggang di sini untuk bersosialisasi.
Berikutnya adalah Monumen Kota. Surabaya memiliki ciri khas Patung Suro-Boyo, Tugu Pahlawan, Monumen Bambu Runcing. Setiap monument atau penanda kota (landmark) selalu kaya akan nilai lokalitas yang erat hubungannya dengan sejarah, tata nilai social, dan budaya. Penanda-penanda kota seperti ini banyak tersebar di kota-kota di Indonesia.
Kawasan tertentu juga mempunyai nilai untuk dijadikan penarik wisatawan untuk datang. Misalnya Surabaya dengan kawasan Tunjungan, Bandung dengan Jl Braga, Makassar dengan Pantai Losari, Jakarta dengan Monas, dan sebagainya. Ciri khas kawasan yang melekat dengan pendekatan nostalgia, historis, heroik, dan sebagainya adalah kekuatan lain dari wisata kota.
Bagian lain yang tak terpisahkan dari jalan-jalan adalah makan-makan. Kuliner khas setiap kota yang berbeda juga menjadi daya tarik tersendiri
Strategi Wisata Surabaya 2019
Pengembangan Kota Wisata menyimpan prospek yang menjanjikan di masa mendatang untuk dikembangkan. Kota Surabaya dan kota-kota di Indonesia dengan berbagai alasan yang rasional cenderung menjadi pusat perhatian dengan pembangunan sektor pariwisata. Kecenderungan tersebut dilatarbelakangi oleh faktor sosial demografi penduduk kota jauh lebih mudah menerima isu-isu terbaru tentang wisata sebagai kebutuhan gaya hidup serta wisata terbukti mampu mendongkrak pemberdayaan ekonomi sebuah wilayah.
Dari catatan The Comparative Urban Studies Project di Woldrow Wilson menjelaskan bahwa telah terjadi pertumbuhan penduduk perkotaan di dunia dengan sangat signifikan sejak tahun 2000-an.
Pengembangan wisata kota nantinya akan beradu tentang kreativitas dan inovasi. Pengembangan wisata kota adalah proses yang terintegrasi dan menyeluruh antara daya tarik keunikan destinasi, transportasi dan kemudahan untuk mencapai tempat tersebut, Fasilitas utama dan pendukung, serta sumberdaya pelengkap yang mendukung seperti sumberdaya manusianya, layanan, hingga senyuman.
Wisata kota akan menjadi tren menarik di masa depan. Surabaya menyadari hal ini dengan terus berbenah dan mengembangkan potensi-potensi kota yang sebelumnya terpendam. Jumlah kunjungan wisatawan sudah melampaui target yang ditentukan di tahun 2018 melecut semangat Pemerintah Kota Surabaya untuk menggeliat lebih kuat. Memasuki tahun 2019, akan ada penambahan target kuota jumlah wisatawan di Kota Surabaya. Potensi-potensi baru wisata kota tentang pantai, sungai, dan heritage terus digali dan dikembangkan.
Surabaya telah membuktikan diri sebagai kota yang layak dan menarik untuk dikunjungi. Beberapa insiden yang terjadi di kota ini tak menggoyahkan masyarakat untuk datang. Di awal tahun 2019, Surabaya menatap masa depan wisata kota dengan optimism tinggi. –sa