Tepat setelah 10 hari ditutup, Jl Prof Dr Moestopo dibuka kembali.
Dua ruas jalan yang padat kendaraan kembali lancar.
Surabayastory.com – Setelah bersabar sekitar 10 hari, para pengguna Jl Prof Dr Moestopo sudah bisa tersenyum pagi ini. Jalanan kembali lancar setelah dibuka. Meskipun dari tingkat kepadatan lalu lintas sangat tinggi pagi ini (10/12), namun kedua ruas jalan berjalan lancar. Dari pantauan Surabayastory.com, proyek peningkatan dimensi box culvert yang melintang di kedua sisi Jl Prof Dr Moestopo berjalan sangat baik dan sesuai dengan tenggat waktu yang diinformasikan kepada publik. Hari Minggu kemarin (19/12) sebenarnya jalanan ini sudah diujicoba setelah sehari sebelumnya pembuatan lantai kerja dengan cor beton dan pengaspalan selesai.
Dalam kurun waktu seminggu sebelumnya, penutupan dua ruas jalan itu memang sangat mengganggu lalu lintas barang dan orang yang perlu melintasi area tersebut. Memang tak bisa dipungkiri, penutupan ini berakibat kemacetan parah di jalan Karangmenjangan, Jl Dharmawangsa, dan Jl Airlangga. Kemacetan ini mengekor panjang karena jalur ini merupakan jalur vital sebagai penghubung dari Surabaya Timur ke pusat kota Surabaya.
Beberapa rekayasa arus lalu lintas sudah dilakukan. Namun terntu saja terjadi penumpukan kendaraan di jalan yang sempit seperti di Jl Dharmawangsa, Jl Karangmenjangan, dan Jl Airlangga. Jajaran barrier penutup jalan digunakan untuk menutup jalan sekaligus jalur pengarah lalu lintas. Proses buka-tutup di dua ruas yang tak biasa juga membuat pengguna jalan bingung karena tak ada pemberitahuan sebelumnya.
Penutupan yang terjadi dua sesi. Pertama di sisi selatan depan pintu masuk RS dr Soetomo. Setelah berjalan sekitar empat hari, sisi selatan selesai. Box culvert melintang sepanjang 14 meter itu sudah kembali diaspal rata dan bisa dilewati.
Dan yang kedua di sisi utara, depan Kampus A Universitas Airlangga Surabaya (depan gedung Fakultas Kedokteran), yang sekarang proyek masih terjadi. Sisi utara ini menyambung dari proyek box culvert sisi utara sebelumnya. Saluran air ini langsung menyambung menuju pompa air pengendali banjir di Jl Tambang Boyo dan berakhir di sungai di sisi barat fakultas kedokteran gigi Universitas Airlangga. Rumah pompa Tambang Boyo yang telah ditingkatkan kemampuannya. Dengan empat pompa terpasang membuat penyerapan air yang tergenag di daerah cekung tersebut.
Genangan yang sering terjadi di daerah Dharmawangsa dan Prof Dr Moestopo membuat Pemerintah Kota Surabaya berusaha keras untuk mencari solusi.
Di sisi utara ini pemasangan box culvert sudah selesai dengan rata, kemudian dipasang tulangan, dan dicor dengan betook berkekuatan K-350. Dengan tambahan aditif beton ini bisa kuat dalam satu hari, sehingga besok bisa dilakukan penutupan permukaan jalan dengan aspal. Jika ini berjalan lancar, direncanakan dua hari ke depan Jl Prof Dr Moestopo sudah bisa dilalui di dua ruas dan lalu lintas kembali normal seperti sedia kala. Penutupan yang terjadi sejak Kamis (29/11), dijadwalkan Senin (10/12) sudah bisa diakhiri.
Sebenarnya, dari informasi Surabayastory,com pelaksanaan proyek ini bisa lebih cepat dari 10 hari yang dijadwalkan. Adanya pipa PDAM yang ada di sekitar area yang akan dipasang gorong-gorong itu membuat penggalian dilakukan dengan sangat hati-hati. Tidak sepenuhnya bisa menggunakan eksavator, tetapi sebagian juga harus dilakukan dengan manual karena mempunyai ruang gali yang kecil. Selain itu, pengerjaan yang dilakukan di musim hujan, membuat pekerjaan ini menemui hambatan. Ketika hujan, bidang galian bisa tergenang air dan menyulitkan pekerjaan selanjutnya, termasuk pengecoran.
Penutupan jalan ini terpaksa dilakukan karena ada pekerjaan pelebaran saluran air yang melintang sepanjang lebar jalan. Saluran ini bagian dari pengendalian banjir di sekitar kawasan Dharmawangsa dan Airlangga. Saluran yang sebelumnya hanya selebar 80 cm diperlebar hingga 2 meter dengan kedalaman 3 meter. ini Dengan pemasangan saluran box culvert yang lebih basar diharapkan daya tampung air yang terserap semakin besar dan genangan dapat diserap lebih cepat.
Dengan dibukanya Jl Prof Dr Moestopo di kedua sisi serta pembesaran dimensi box culvert dan peningkatan kapasitas pompa di Tambang Boyo, diharapkan genangan serta banjir yang lama kering di daerah cekungan ini bisa segera tuntas ketika hujan lebat dating. –sa