Pisang dipercaya sebagai buah hebat (super fruit) sejak dulu kala. Jenis baru banyak ditemukan, manfaat baru juga terus diungkap.
.
.
Surabayastory.com – Orang Mesir kuno menyebut pisang dengan nama badama (makanan para dewa), mirip bahasa Inggris banana. Pisang adalah buah yang kaya gizi. Di dunia ini, lebih dari 200 kultivar pisang tumbuh di daerah tropis dan 40 persen di antaranya berada di Indonesia. Selain untuk penganan, ternyata beberapa tanaman pisang nonkonsumsi banyak digunakan sebagai bahan baku industri.
Sejak dulu, pisang akrab dengan masyarakat Indonesia. Hal ini dibuktikan dengan seringnya pohon pisang dipakai sebagai simbol dan perlambang dalam berbagai upacara adat. Pohon pisang melakukan regenerasi sebelum berbuah dan mati. Cara regenearasi pisang melalui tunas-tunas yang tumbuh pada bonggolnya.
Cara inilah yang membuat pisang atau pohon pisang menunjukkan eksistensinya guna memberikan manfaat bagi kehidupan manusia. Filosofi itu yang mendasari penggunaan pohon pisang sebagai simbol niat luhur pada upacara pernikahan.
Naluri leluhur kita untuk menggunakan pohon pisang sebagai simbol kehidupan ternyata tak meleset. Pohon pisang mempersembahkan setiap bagiannya untuk seribu satu keuntungan bagi kesehatan, kecerdasan, dan kecantikan kita.
Jenis-jenis Pisang & Ciri-cirinya
Berdasarkan cara konsumsi buahnya, pisang dikelompokkan menjadi dua, yaitu pisang meja (dessert banana) dan pisang olah (plantain, cooking banana). Pisang meja dikonsumsi dalam bentuk segar dan masak, seperti pisang ambon, susu, raja, seribu, dan sunripe. Pisang olahan dikonsumsi setelah digoreng, direbus, dibakar, atau dikolak, seperti pisang kepok, siam, kapas, tanduk, dan uli.
Menurut cara pemanfaatannya, jenis pisang dibagi menjadi empat:
- Pisang yang dimakan buahnya tanpa dimasak yaitu paradisiaca var Sapientum, M. nana atau disebut juga M. cavendishii, M. sinensis. Misalnya pisang ambon, susu, raja, cavendish, barangan, dan mas.
- Pisang yang dimakan setelah buahnya dimasak yaitu paradisiaca forma typica atau disebut juga M. paradisiaca normalis. Misalnya pisang nangka, tanduk, dan kepok.
- Pisang berbiji yaitu brachycarpa yang di Indonesia dimanfaatkan daunnya. Misalnya pisang batu dan klutuk.
- Pisang yang diambil seratnya misalnya pisang manila (abaca).
Saat ini tercatat lebih dari 200 kultivar pisang tumbuh di belahan bumi Asia tropis, Afrika, Australia, dan pulau-pulau sekitarnya. Namun, tidak banyak dari kultivar ini yang dikembangkan menjadi komoditi perdagangan yang menguntungkan. Bahkan ada yang di satu negara menjadi pisang komersial utama, namun di negara lain malah kurang disukai.
Kultivar pisang ternyata sangat menentukan harga dan selera pasar, baik lokal maupun internasional. Tidak heran bila satu jenis pisang memiliki harga yang berbeda-beda di setiap daerah. Harga yang tinggi juga bukan jaminan untuk keunggulan rasanya. Uniknya, ada pisang yang sangat laku di pasaran dunia seperti cavendish, tapi malah kurang disukai konsumen di Indonesia. Demikian pula pisang ambon lumut, pisang yang mirip chiquita, ‘raja’ pisang yang sangat terkenal dari Columbia ini banyak dikonsumsi lokal.
Kandungan Gizi dan Manfaatnya
Pisang adalah buah yang sangat bergizi dengan kandungan ideal antara karbohidrat, mineral, dan vitamin, serta zat-zat lain yang berguna bagi tubuh kita. Kandungan gizi dan khasiat pisang sangatlah banyak. Satu buah pisang memuat sekitar 371 kilojoules energi atau setara dengan 89 kalori. Dengan demikian pisang sanggup memasok kebutuhan energi cadangan yang dapat digunakan setiap saat dibutuhkan. Termasuk juga ketika otak mengalami kelelahan. Berkat adanya serotonin yang aktif sebagai neurotransmitter dalam menunjang kelancaran fungsi otak
Selanjutnya secara berturut-turut material zat seperti lemak, protein, vitamin A, tiamin (atau vit. B1), riboflavin (Vit. B2), niacin (Vit. B3), vitamin B5, vitamin B6, folat (vitamin B9), dan vitamin C. Pisang kaya mineral seperti kalium, magnesium, fosfor, zat besi, dan kalsium, juga potassium.
KANDUNGAN GIZI YANG TERDAPAT DALAM SETIAP 100 GRAM BUAH PISANG MATANG
No | Nama Zat | Kandungan |
1 | kalori | 99 kalori |
2 | protein | 1,2 gram |
3 | lemak | 0,2 gram |
4 | karbohidrat | 25,8 miligram (mg) |
5 | serat | 0,7 gram |
6 | kalsium | 8 mg |
7 | fosfor | 28 mg |
8 | besi | 0,5 mg |
9 | vitamin A | 44 RE |
10 | Vitamin B | 0,08 mg |
11 | Vitamin C | 3 mg |
12 | air | 72 gram |
Sumber: malugada.com
Bila dibandingkan dengan jenis makanan lainnya, mineral pisang, khususnya besi, dapat seluruhnya diserap oleh tubuh. Kandungan vitamin A tertinggi pada buah pisang raja bulu dicirikan dengan warna daging buah kuning kemerahan. Hanya buah pisang mas dan raja sere yang memiliki bagian yang dapat dimakan sebesar 85% karena kulit buahnya yang tipis. Tabel berikut memberian perbandingan nilai gizi beberapa jenis pisang.
KANDUNGAN NILAI GIZI BEBERAPA VARIETAS PISANG DI INDONESIA (dalam 100 gram)
Varietas | Kalori (Kalori) | Karbohidrat (%) | Vitamin C (mg) | Vitamin A (Si) | Air (%) | Bagian yang dapat dimakan / bdd (%) |
Ambon | 99 | 25,8 | 3 | 140 | 72 | 75 |
Angleng | 68 | 17,2 | 6 | 76 | 80,30 | 75 |
Lampung | 99 | 25,6 | 4 | 61,8 | 72,10 | 75 |
Mas | 127 | 33,6 | 2 | 79 | 4,20 | 85 |
Raja Bulu | 120 | 31,8 | 10 | 950 | 65,80 | 70 |
Raja Sere | 118 | 31,1 | 4 | 112 | 67 | 85 |
Uli | 146 | 38,2 | 3 | 75 | 59,10 | 75 |
Sumber: Anonymous, 1992
Energi
Nilai energi pisang bisa mencapai 136 kalori untuk setiap 100 gram, yang seluruhnya berasal dari karbohidrat. Nilai ini dua kali lipat lebih tinggi daripada apel. Apel dengan berat sama (100 gram) hanya mengandung 54 kalori.
Karbohidrat pisang menyediakan energi sedikit lebih lambat dibandingkan gula pasir dan sirup, tetapi lebih cepat dari nasi, biskuit, dan sejenis roti. Oleh sebab itu, banyak atlet saat jeda atau istirahat mengonsumsi pisang sebagai cadangan energi.
Kandungan energi pisang merupakan energi instan, yang mudah tersedia dalam waktu singkat, sehingga bermanfaat dalam menyediakan kebutuhan kalori sesaat. Karbohidrat pisang merupakan karbohidrat kompleks tingkat sedang dan tersedia secara bertahap, sehingga dapat menyediakan energi dalam waktu tidak terlalu cepat. Karbohidrat pisang merupakan cadangan energi yang sangat baik digunakan dan dapat secara cepat tersedia bagi tubuh.
Ada tiga macam gula alami dalam pisang, yaitu sukrosa, fruktosa, dan glukosa. Ketiga zat ini dapat memberikan energi pada tubuh serta membantu aktivitas otak. Gula pisang merupakan gula buah, yaitu terdiri dari fruktosa yang mempunyai indek glikemik lebih rendah daripada glukosa, sehingga cukup baik sebagai penyimpan energi karena sedikit lebih lambat dimetabolisme. Sehabis bekerja keras atau berpikir, selalu timbul rasa kantuk. Keadaan ini merupakan tanda-tanda otak kekurangan energi, sehingga aktivitas secara biologis juga menurun.
Untuk melakukan aktivitasnya, otak memerlukan energi berupa glukosa. Glukosa darah sangat vital bagi otak untuk dapat berfungsi dengan baik, antara lain diekspresikan dalam kemampuan daya ingat. Glukosa tersebut terutama diperoleh dari sirkulasi darah otak karena glikogen sebagai cadangan glukosa sangat terbatas keberadaannya.
Glukosa darah terutama didapat dari asupan makanan sumber karbohidrat. Pisang adalah alternatif terbaik untuk menyediakan energi di saat-saat istirahat atau jeda, pada waktu otak sangat membutuhkan energi yang cepat tersedia untuk aktivitas biologis.
Namun, kandungan protein dan lemak pisang ternyata kurang bagus dan sangat rendah, yaitu hanya 2,3 persen dan 0,13 persen. Meski demikian, kandungan lemak dan protein pisang masih lebih tinggi dari apel, yang hanya 0,3 persen. Karena itu, tidak perlu takut kegemukan walau mengonsumsi pisang dalam jumlah banyak.
Mineral dan Vitamin
Pisang kaya mineral seperti kalium, magnesium, fosfor, kalsium, dan besi. Bila dibandingkan dengan jenis makanan nabati lain, mineral pisang, khususnya besi, hampir seluruhnya (100%) dapat diserap tubuh. Berdasarkan berat kering, kadar besi pisang dapat mencapai 2 miligram per 100 gram dan seng 0,8 mg. Bandingkan dengan apel, yang hanya mengandung 0,2 mg besi dan 0,1 mg seng untuk berat 100 gram.
Pisang juga mempunyai kandungan khrom yang berfungsi dalam metabolisme karbohidrat dan lipid. Khrom bersama dengan insulin memudahkan masuknya glukosa ke dalam sel-sel. Kekurangan khrom dalam tubuh dapat menyebabkan gangguan toleransi glukosa.
Kandungan vitaminnya sangat tinggi, terutama provitamin A, yaitu betakaroten, sebesar 45 mg per 100 gram berat kering, sedangkan pada apel hanya 15 mg. Pisang juga mengandung vitamin B, yaitu tiamin, riboflavin, niasin, dan vitamin B6 (piridoxin).
Kandungan vitamin B6 pisang cukup tinggi, yaitu sebesar 0,5 mg per 100 gram. Selain berfungsi sebagai koenzim untuk beberapa reaksi dalam metabolisme, vitamin B6 berperan dalam sintetis dan metabolisme protein, khususnya serotonin. Serotonin diyakini berperan aktif sebagai neurotransmiter dalam kelancaran fungsi otak.
Vitamin B6 juga berperan dalam metabolisme energi yang berasal dari karbohidrat. Peran vitamin B6 ini jelas mendukung ketersediaan energi bagi otak untuk aktivitas sehari-hari. –drs