Oprah Winfrey dikenal sebagai pribadi yang sukses dan menjadi inspirasi banyak orang di dunia. Salah satu tipsnya justru dengan melawan tren yang ada.
.
.
Surabayastory.com – Pada tahun 1994, pada saat program-program talk show dipandang banyak mengandung “sampah” dan eksploitatif, Oprah Winfrey berjanji menjaga programnya bebas dari pengaruh topik-topik tabloid yang kebanyakan gosip. Walaupun rating awalnya jatuh, ia mendapatkan banyak rasa hormat dari para penontonnya dan ia segera menuai hasil peningkatan popularitas.
Setelah itu, program talkshow yang mengulik sisi inspiratif kehidupan dan humanism berkembang. Program-program macam ini kemudian tumbuh subur dan menjadi tren baru.
Setelah berlangsung selama 15 tahun, tahun 2009, Oprah Winfrey mengumumkan bahwa ia akan mengakhiri programnya ketika kontaknya dengan ABC berakhir tahun 2011. Segera sesudah itu, ia pindah ke jaringannya sendiri, the Oprah Winfrey Network, suatu joint venture dengan Discovery Communications, yang diluncurkan pada 1 Januari 2011.
Pada musim terakhir program talkshow-nya, Oprah membuat ratingnya jadi melambung ketika ia mengungkapkan rahasia keluarga: tentang saudara tirinya, Patricia, yang pernah membocorkan perkosaan yang pernah dialaminya.
Ia menuturkan, ibunya melahirkan seorang bayi perempuan pada tahun 1963. Pada saat itu. Oprah telah berusia 9 tahun dan tinggal bersama ayahnya. Ibunya melepaskan anaknya untuk diadopsi karena ia percaya bahwa ia tidak dapat bantuan publik apabila ia memiliki anak lagi. Patricia tinggal dari satu panti asuhan ke panti asuhan lainnya hingga ia berusia 7 tahun.
Patricia mencoba menghubungi ibu yang melahirkannya lewat agensi adopsi sesudah ia jadi dewasa, tapi Ibunya tidak ingin menemuinya. Sesudah melakukan beberapa penelitian, ia mendekati seorang keponakan Winfrey, dan keduanya melakukan tes DNA, yang terbukti mereka punya hubungan keluarga.
Winfrey baru mengetahui hal itu beberapa bulan sebelum ia membuat keputusan untuk mempublikasikan pengetahuan itu. “Itu merupakan salah satu suprise terbesar dalam kehidupanku,” Winfrey mengatakan pada acaranya.
.
Kasus Lance Armstrong
Perjalanan tidak selalu mulus. Perusahaan medianya sempat diguncang masalah keuangan, tapi ia kemudian mampu menciptakan wawancara yang menghebohkan yang menjadi headline di media massa pada Januari 2013 dan mendatangkan banyak uang. Itu terjadi ketika ia menayangkan wawancaranya dengan Lance Armstong, pembalap sepeda dan pemenang tujuh kali Tour de France yang semua gelarnya dicopot akibat doping.
Saat wawancara, Armstrong mengakui menggunakan obat-obatan untuk memperkuat penampilan dalam karir balap sepedanya, termasuk cortison hormon, testosterone, dan erythropoietin (juga dikenal sebagai EPO). “Saya sangat tercela … dan saya akan membayarnya, dan saya pikir itu tidak apa-apa. Saya layak menerima semua ini,” katanya. Wawancara itu diberitakan telah menghasilkan keuntungan berjuta-juta dollar untuk dirinya sendiri.
Tentang wawancaranya dengan Armstrong, Winfrey mengatakan dalam suatu pernyataan, “Ia tidak sungguh bersih seperti yang saya perkirakan. Itu membuatku takjub. Saya akan mengatakan pada diriku sendiri, pada timku, semua dari kita di ruangan ini, kami kagum dengan beberapa jawabannya. Saya merasa ia telah mengungkapkan seluruhnya. Ia serius. Ia pasti telah mempersiapkan diri untuk momen ini. Saya akan mengatakan ia telah menemukan saat yang tepat. Pada akhirnya, kami berdua sangat kelelahan.”
Oprah tak puas hanya berkiprah di dunia televisi. Ia mengembangkan berbagai aktivitas agar ia menjadi orang seutuhnya. “Seluruh titik menjadi hidup adalah berkembang menjadi orang sempurna seperti yang Anda inginkan,” kata Oprah Winfrey
Kini selain menjadi host, Oprah menjadi aktris, produser, dermawan, dan pengusaha. Ia mengawali dunia keartisannya dengan berperan pada film besutan Steven Spielberg dalam The Color Purple pada 1985. Berkat peranannya ini ia dinominasikan meraih Academy Award untuk Aktris Pemeran Pembantu.
Berkat filmnya itu, cita-citanya jadi bintang film di masa kecilnya akhirnya kesampaian. Tapi peran Sofia tak diraih dengan mudah. Ia harus ikut casting sampai sutradara Steven Spielberg meneleponnya. Hati Oprah bergetar ketika menerima jawaban atas keinginan sejak kecil itu. Karena itu ia berakting total sehingga mengantarkannya jadi nominator Oscar kategori Pemeran Pembantu Wanita. Setahun berikut karir filmnya berlanjut dengan film yang diadaptasi dari novel karya Richard Wright, Native Son, yang berkisah tentang perjuangan kaum kulit hitam.
.
Rezeki Melimpah, Berat Badan Ikut Melar
Apakah Oprah akan membelokkan kariernya? Rupanya, keberhasilan di televisi terlalu berharga untuk ditinggalkan. Oprah sudah kaya raya. Ia benar-benar telah mengantungi kekayaan 1 juta dollar AS, seperti dia bayangkan di kontes ratu dulu.
Rezeki melimpah, begitu pun berat badannya. Empat tahun sejak debutnya di Chicago, bobotnya naik 70 pon (sekitar 33 kg). Kini beratnya 212 pon (105 kg). Ketika makin makmur, pada 1992 berat badannya menjadi 237 pon (sekitar 115 kg) – terberat sepanjang hidupnya.
Karena itulah ia harus melakukan diet dengan ketat agar bisa tampil menarik pada acara-acaranya. Untuk mendukung dietnya itu, ia juga ikut bertarung pada even marathon Korps Marinir di Washington D.C. pada tahun 1995. Berkat dietnya yang ketat itu, ia telah kehilangan berat badan yang diperkirakan mencapai 90 pounds (jauh di bawah berat badan idealnya sekitar 150 pounds).
Dalam acara yang membahas dirinya sendiri, Oprah tak lupa juga membahas soal diet, makanan sehat, sampai operasi plastik. Tentu saja pengalamannya selama diet sangat bermanfaat untuk diceritakan dan dibahas dalam acaranya tersebut. Apalagi dalam diet itu dia sangat berhasil menurunkan berat badan.
Oprah pernah berencana mundur pada tahun 2006. Tapi niat itu dia ralat sendiri. Tak lama setelah pesta ulang tahun ke-50, tahun 2004 yang tak lain tahun ke-20 acara The Oprah Winfrey Show, ia menandatangani perpanjangan kontrak sampai tahun 2011. “Mengantarkan acara sampai melewati tahun ke-25 rasanya sangat menyenangkan, sekaligus menantang.”
Di tahun ke-20 penayangan, ia membahas penampilannya sebagai penyanyi lagu pembuka DVD The Oprah Winfrey Show’s 1996-1997. Lagunya berjudul Run On, diilhami oleh spiritualitas orang Afrika Amerika dalam memahami rasa cinta, impian-impian, dan kejayaan. “Dengan pemahaman yang benar atas penderitaan, membalasnya dengan kerja keras, bekerja penuh cinta, semua bisa kita raih. Ayo, larilah bersama saya.” –drs