Mobil masa depan nantinya tak lagi bersumber pada bahan bakar fosil. Yang paling dekat dan kelihatan nyata adalah mobil listrik. Berikut ini story (cerita) jatuh bangun membangun mobil listrik komersial.
Surabayastory.com – Revolusi memang dibutuhkan untuk mengubah wajah dunia. Tak sekadar melakukan perbaikan yang ada, tetapi mengubah semuanya menjadi baru. Tentu saja tidak mudah, berdarah-darah, dan diragukan. Namun Elon Musk pada tahun 2004 memutuskan untuk menambah proyek ambisiusnya, yaitu membuat mobil listrik. Setelah bertemu dengan kedua pendiri Tesla Motor, Martin Eberhard dan Marc Tappening, Elon Musk memutuskan untuk menginvestasikan 50 juta dollar kekayaannya di Tesla Motor.
Tesla Motor pada saat itu masih dalam tahap pengembangan mobil elektrik pertamanya, Tesla Roadster. Berbeda dengan mobil listrik lain pada saat itu yang lambat dan mempunyai jarak tempuh yang sangat terbatas, Model Teslah Roadster jauh lebih cepat dan memiliki jarak tempuh yang panjang. Dari tampilan luar Tesla Roadster memiliki kelas yang setara dengan Supercar Lotus.
Berikut ini ceritanya. Pada awalnya, Elon bergabung sebagai ketua dewan direksi di Tesla Motor. Walaupun terlibat dalam merancang Telsa Roadster, Elon Musk tidak mengambil peran yang terlalu aktif dalam operasional harian perusahaan yang saat itu ditangani oleh Martin Eberhard. Hal tersebut kemudian berujung kepada beberapa kegagalan manajemen pada tahun 2007.
Kegagalan manajemen tersebut menyebabkan harga jual Tesla Roadster hampir dua kali lebih tinggi dari harga awal yang direncanakan sebesar 92.000 dollar AS. Selain itu, Martin Eberhard membuat kesalahan perhitungan strategis terkait dengan konsep transmisi untuk Tesla Roadster yang terbukti tidak efektif dan peluncuran Tesla Roadster harus ditunda selama lebih dari satu tahun.
Pada periode tersebut, Tesla menghabiskan uang dengan cepat. Untuk menyelamatkan masa depan Tesla, Elon Musk mengambil alih kontrol perusahaan dengan memecat eksekutif yang bertanggung jawab atas hal tersebut, termasuk Edenhard. Setelah itu pada tahun 2008, Elon Musk memimpin langsung Tesla Motor sebagai CEO dan arsitek produk, kedua posisi yang masih dipegang Elon sampai saat ini.
Menghadapi Kebangkrutan Pertama
Tesla pada saat itu tengah di ambang kebangkrutan, Elon Musk terus melakukan efisiensi dengan mengurangi staf sampai 10%, menegosiasikan harga yang lebih rendah dari pemasok, dan menutup beberapa kantor.
Bertepatan dengan saat-saat yang paling sulit untuk SpaceX dan Tesla Motor di akhir musim semi 2008, Elon mengajukan gugatan cerai terhadap istrinya Justine, karena alasan yang tidak ia ungkapkan kepada publik.
Pada Desember 2008, Tesla hanya tinggal beberapa jam dari kebangkrutan. Tapi Elon berhasil mendapatkan investasi tambahan, menanamkan 20 juta dollar AS terakhirnya di Tesla Motor, dan menjual mobil McLaren F1 favoritnya untuk menyelamatkan Tesla dari kebangkrutan.
Keadaan di Tesla Motor kemudian mulai membaik dengan investasi baru dari perusahaan otomotif multinasional Jerman, Daimler AG sebesar 50 juta dollar AS untuk kurang dari 10% saham Tesla. Ini menyelamatkan Tesla dari ancaman kebangkrutan selanjutnya. Kemudian pada bulan Juni 2009, Tesla telah disetujui untuk menerima 465 juta dollar AS pinjaman dengan bunga rendah dari program Advanced Technology Vehicles Manufacturing Loan Program oleh Departemen Energi Amerika Serikat. Dana tersebut mulai cair pada tahun 2010, dan menjadi pendukung rekayasa dan produksi sedan Model S, serta perkembangan teknologi powertrain komersial.
Pada tahun 2010 Tesla melakukan penawaran saham ke publik (initial public offering /IPO) di NASDAQ dan memberikan dana segar sebesar 226 juta dollar AS. Tesla dengan demikian menjadi perusahaan manufaktur mobil pertama yang melakukan IPO setelah Ford Motor pada tahun 1956.
Namun Tesla kembali terancam bangkrut pada Maret
2013 karena gagal menarik minat konsumen. Saat krisis keuangan itu, Elon Musk
menawarkan perusahaannya kepada Google. Musk bernegosiasi dengan temannya Larry
Page yang tak lain adalah pendiri dan CEO Google. Menurut laporan Bloomberg, Tesla dihargai 6 miliar dollar
AS pada waktu itu ditambah dengan 5 miliar dollar AS untuk ekspansi pabrik. Musk
juga dilaporkan meminta Page untuk menjamin tidak menutup Tesla dalam delapan
tahun mendatang, karena waktu tersebut rencananya dimanfaatkan Musk untuk membangun
mobil listrik generasi ketiga.
Ancaman kebangkrutan itu bermula ketika Tesla mulai menjual mobil sedannya,
Model S, pada Juni 2012. Produksi tahap awal mobil itu dilaporkan membuat kesal
sejumlah konsumen, dan belum bisa berkompetisi dengan produk mobil mewah lain seperti
BMW atau Mercedes-Benz. Para konsumen Tesla adalah mereka yang menginginkan
sebuah “komputer” yang dapat berjalan dengan roda. Tetapi kala itu Tesla
kebanjiran komplain atas performa peranti lunak yang belum stabil sehingga membuat
penjualan mereka tidak baik.
Menurut mantan teknisi Tesla, Ali Javidan, sebagian besar masalah Tesla ada pada kekurangan sumber daya. Selain itu, Tesla juga mengalami masalah dengan pemasok tingkat tinggi yang menganggapnya kurang serius.
Pada momen Valentine 2013, Tesla seperti sedang menuju kematian karena penjualan buruk dan saham yang anjlok. Sejumlah mobil yang telah dipesan juga butuh waktu lama untuk sampai ke tangan konsumen.
Musk mengetahui ada masalah di jajaran eksekutif senior. Ia mengumpulkan para eksekutif dari berbagai divisi, mulai dari rekayasa, desain, keuangan, sumber daya manusia, agar membujuk para konsumen atau perusahaan pembiayaan untuk segera melunasi pembayaran. “Saya tidak peduli apa pekerjaan yang Anda lakukan. Pekerjaan baru Anda adalah memberikan mobil. “
Ia memecat orang yang dianggap tidak sejalan, mempromosikan karyawan junior, lalu menugaskan mantan eksekutif Daimler, Jerome Guillen, untuk memperbaiki layanan purnajual dan memastikan agar mobil Tesla mendapatkan layanan yang baik.
Di tengah negosiasi Tesla dan Google, sesuatu tak terduga terjadi. Tesla mendapatkan kepercayaan konsumen. Banyak pembeli atau perusahaan pembiayaan yang melunasi pembayaran, serta makin banyak orang membeli Tesla Model S. Tesla mendapatkan hal yang sangat penting: uang tunai di kasnya. Mereka sukses menjual ribuan mobil dengan cepat, dengan pendapatan 562 juta dollar AS dan laba 11 juta dollar AS.
Dalam dua pekan setelah pengumuman pendapatan kuartalan itu, saham perusahaan meroket dan perlahan Tesla bangkit dari kebangkrutan. Perusahaan bahkan mampu membayar kembali utangnya sebesar 465 juta dollar AS beserta bunganya.
Setelah itu, Musk dilaporkan segera membatalkan kesepakatannya dengan Google. Musk tidak butuh penyelamat karena ia sendiri mampu menyelamatkan Tesla.
Selain Google, perusahaan Apple juga dilaporkan tertarik membeli Tesla pada saat itu. Apple juga mulai menunjukkan keseriusannya mengembangkan proyek mobil pintar bernama Titan yang dapat berjalan otomatis tanpa pengemudi.
Tesla Roadster
Tesla Motors telah mencuri perhatian dunia karena produksi mobil listriknya. Produksi diawali dengan meluncurkan Tesla Roadster. Ini adalah jenis mobil sport pertama yang menggunakan listrik sebagai sumber tenaganya. Berdasarkan hasil uji dari EPA, mobil ini dapat menempuh jarak sekitar 221 mil (356 km) dalam sekali pengisian baterai. Akselerasi Tesla Roadster untuk 0-100 km/jam dapat dicapai dalam waktu kurang dari 4 detik. Sedan balap ini juga bisa digeber dengan kecepatan maksimum 125 mil per jam (201 km/jam). Kecepatan maksimum dibatasi hanya sampai 201 km/jam (tergolong rendah di kelas mobil sport yang standar kecepatan maksimumnya bisa mencapai di atas 300 km/jam). Ini dilakukan demi keamanan. Biaya yang harus Anda keluarkan untuk mengendarai mobil ini hanya sekitar 0,02 dollar AS per mil.
Prototip (rancangan awal-nya) Tesla Roadster ini diluncurkan pada Juli 2006, dan ditampilkan pada sampul |majalah Time pada Desember 2006 sebagai penerima penghargaan “Best Innovations 2006 bidang Penemuan Trasnportasi” yang diberikan oleh majalah tersebut. Seratus unit pertama mobil ini habis terjual dengan waktu kurang dari tiga minggu, dan seratus unit kedua habis terjual pada Oktober 2007. Kemudian hingga 2 Mei 2008, lebih dari 600 unit Tesla Roadsters telah dipasarkan dan 400 unit lainnya menyusul.
Produksi pertama mobil ini khusus dibuat untuk Elon Musk, sang direktur utama pada Februari 2008 and produksi masalnya dimulai pada tanggal 17 Maret 2008.
Banyak media massa yang memperbincangkan Roadster sejak peluncurannya, terutama pada situs website Tesla Roadster Review, yang khusus membahas mobil elektrik secara mendetil. Mobil ini memiliki keistimewaan pada mesin elektriknya, yang membuatnya dapat melesat di jalanan tanpa kebisingan suara mesin (tidak seperti mobil-sport lain yang berbahan bakar minyak). Dashboard-nya, selain menampilkan RPM (putaran mesin) dan kecepatan, juga menunjukkan berapa arus listrik yang telah digunakan oleh mesinnya. Ada juga layar-indikator baterai untuk menampilkan sisa arus yang tersimpan pada baterainya, sekaligus juga sebagai indikator saat baterai diisi ulang (di-charge).
Pada tanggal 11 Januari 2009, Tesla mulai memproduksi Tesla Roadster Sport, versi baru Roadster dengan peningkatan performa mesin, dengan harga 128.500 dollar AS, dan mulai dipasarkan pada Juni 2009.
Kemudian secara berurutan diluncurkan Tesla Model S, Tesla Model X, Tesla Model 3, dan Tesla Model Y.
Tesla juga menjamin kualitas baterai Lithium pada mobil ini. Menurut mereka baterai yang digunakan oleh mobil listrik ini dirancang agar tidak mudah rusak meskipun telah berusia hingga 10 tahun. Sehingga mobil listrik ini tetap memberikan performa dan fungsi yang maksimal. –drs