Ada beberapa perilaku yang tidak baik selama kita bekerja. Efeknya jangka panjang, namun kita terlambat menyadarinya. Bagaimana cara mengatasinya?
Surabayastory.com – Selama asyik menekuni pekerjaan kita untuk memperoleh hasil sebaik-baiknya, seringkali kita tanpa sadar melakukan kebiasaan-kebiasaan yang kurang baik. Untuk itu sambil mengerjakan tugas-tugas di kantor atau di lapangan, sebaiknya kita terus mewaspadai hal-hal yang berpotensi merugikan kesehatan dan kesegaran kulit.
-
Berada lama di dalam ruangan ber-AC
Hanya sedikit kantor yang tidak memanfaatkan teknologi AC (air conditioner) di dalam ruangan kerja. Sebagian besar kantor malah menyalakan AC dengan pengontrol suhu secara terpusat atau AC sentral. Biasanya suhu disetel cukup dingin dan menjadi kontras dengan temperatur di luar ruangan yang cenderung panas. Udara yang sangat dingin sepanjang kita bekerja di dalam ruangan ini berpotensi menyebabkan kulit menjadi kering karena kelembaban ruang yang rendah. Kulit kehilangan air dan minyak. Kulit kering memiliki kadar kelenjar minyak yang rendah dan membuatnya menjadi lebih sensitif, sehingga semakin gampang mengelupas dan merekah.
-
Sikap tubuh yang keliru
Orang yang bekerja di balik meja dan nyaris sepanjang hari duduk atau berdiri saja untuk mengerjakan tugas-tugasnya sangat mungkin mengabaikan postur tubuhnya. Mereka sering mengalami nyeri punggung dan sakit pinggang akibat kekeliruan sikap tubuh. Apabila keluhannya sudah semakin berat akan mengakibatkan nyeri hebat karena penjepitan saraf di tulang belakang.
-
Stres
Tugas yang menumpuk dan terus bertambah silih berganti bagaikan tak akan pernah seluruhnya tuntas adalah hal umum dalam pekerjaan apapun. Seringkali keadaan semacam ini menjadi tekanan tersendiri bagi para pekerja. Di samping itu masih ada tuntutan atas kualitas tinggi dan hasil yang banyak. Ini juga meningkatkan ketegangan dalam menyelesaikan tanggung jawab. Stres menjadi sesuatu yang ‘biasa’.
Padahal stres adalah situasi mental yang memancing penurunan kondisi fisik, misalnya kulit. Saat stres, kadar hormon kortisol (yang sering disebut sebagai hormon stres) menjadi meningkat. Ini menyebabkan produksi minyak dalam kulit ikut bertambah, lebih banyak daripada biasanya. Akibatnya kulit menjadi lebih berminyak dan mudah muncul gangguan pada kulit. Apabila pembuangan minyak berjalan tidak semestinya dan menyumbat pori-pori, maka muncullah jerawat.
Selain kulit, rambut pun akan mengalami fase kerontokan. Rambut yang normalnya dalam satu hari mencapai seratus helai rontok, maka pada saat stres bisa lebih dari itu.
-
Pola makan sembarangan
Demi alasan praktis atau memang diburu waktu, para pekerja biasanya memilih hidangan serba instan sebagai menu makan siang. Porsi yang tersedia juga hanya satu jenis, rata-rata besar untuk kebutuhan normal. Di luar makan siang masih ada selingan istirahat pagi dan sore yang normalnya diisi dengan minuman teh, kopi, atau minuman bersoda, ditambah dengan kudapan berkalori tinggi. Kondisi penuh tekanan di tempat kerja dapat pula memicu frekuensi makan yang berlebih.
Tidak banyak pilihan dengan harga terjangkau bagi kebanyakan pekerja. Makanan yang ada pun tak terjamin kualitas pengolahannya, baik dari segi kebersihan maupun kandungan gizi. Dari sini timbullah masalah-masalah yang berkaitan dengan kondisi pencernaan dan metabolisme secara keseluruhan. Akibatnya tak sedikit pekerja yang mengalami gizi tidak seimbang atau bahkan kegemukan.
Cara Memperbaiki Kebiasaan Buruk
Setelah mewaspadai kebiasaan merugikan sepanjang jam kerja, seharusnya kita mulai bisa memperbaikinya dengan pola yang lebih baik. Di antara berbagai kesibukan seorang perempuan yang selain bekerja di luar juga masih harus mengurus rumah tangga, ia harus menyempatkan sedikit waktu untuk terus belajar membiasakan melakukan kebiasaan-kebiasaan baik. Ini demi keuntungannya sendiri, baik dari segi kesehatan, maupun kebugaran tubuh.
- Untuk mengatasi ruangan ber-AC yang terpaksa kita diami sepanjang melakukan pekerjaan kantor, harus selalu tersedia pelembab badan dan air putih untuk diminum setiap saat. Pelembab ada dua macam, yaitu krim dan losion. Tingkat perlindungan krim lebih tinggi daripada losion. Anda tinggal memilih yang paling sesuai dengan kebutuhan. Sering-seringlah mengoleskan pelembab pada bagian tubuh yang terbuka dan terpapar langsung oleh udara ber-AC, termasuk krim mata dan pelembab wajah pada garis tawa. Jangan lupa membersihkan jemari sebelum mengoleskan pelembab.
Sebagai perlindungan dari dalam banyak-banyaklah minum air putih untuk memulihkan kondisi kulit yang kekenyalannya berkurang drastis di dalam ruangan berpendingin udara. Kurangi konsumsi minuman berkafein karena mengandung efek diuretik (memancing selalu buang air kecil) yang menyebabkan tubuh dan sel-sel kulit semakin banyak kehilangan cairan dan mineral penting.
- Selalu perhatikan sikap postur tubuh selama menjalankan aktivitas. Posisi duduk terbaik adalah punggung dan leher berada pada satu garis lurus, tidak membungkuk, dan tidak bersandar santai seperti bermalas-malasan. Pilihlah kursi dengan penyangga punggung yang pas. Apabila hendak memungut barang dari bawah lakukan sambil berjongkok atau rendahkan posisi tubuh hingga kurang lebih sejajar dengan barang tersebut, baru diambil. Jangan melakukannya sambil membungkuk.
Apabila terpaksa berdiri dalam waktu lama, usahakan posisi tubuh tetap tegap. Ini membantu berat badan terdistribusi secara merata sehingga mencegah memberi tekanan berlebihan pada salah satu bagian tubuh saja.
- Berpikirlah secara seimbang dalam menangani pekerjaan di luar rumah dan di dalam rumah tangga. Dengan menyadari kemampuan diri, berusaha sekuat tenaga, dan proporsional melakukan rutinitas harian, kita bisa mulai berlatih mengatur mental dan emosi di mana saja berada. Tidak perlu terlalu reaktif merespons segala sesuatu yang tak diinginkan yang terjadi di tempat kerja. Berusahalah disiplin memegang kendali diri agar dapat tetap tenang menghadapi berbagai situasi. Tarik napas panjang dan belajar berpikir jernih dalam kondisi terdesak dapat mengurangi ketegangan. Manfaatkan waktu istirahat makan siang sepenuhnya untuk meredakan ketegangan yang terjadi sebelumnya.
- Yang paling ideal untuk mengontrol pola makan selama bekerja di luar rumah adalah dengan membawa bekal yang sebelumnya sudah disiapkan di rumah. Kita bisa mengatur menu dan menyesuaikan gizi serta proses pengolahan sesuai standar kebersihan dan kesehatan. Namun apabila ini tidak memungkinkan karena berbagai alasan, maka pilihlah lauk pauk yang sedikit menggunakan minyak dalam pengolahannya, misalnya lauk yang direbus, dikukus, atau berkuah. Selain itu perbanyak porsi sayuran dan buah untuk mengimbangi kalori yang berlebihan. Kurangi juga kudapan dan minuman selingan yang berkalori tinggi dengan ciri-ciri rasanya yang manis.
Itulah hal-hal umum yang kita jumpai, dan sangat mungkin menimpa diri kita. Kita harus menyadari kebiasaan-kebiasaan buruk di tempat kerja, dan kita harus mengingat cara untuk menghindari atau memperbaikinya. –ve