Surabaya terus melengkapi fasilitas kota untuk menjadikan kota yang maju, tertata, dan beradab. Termasuk zebra cross yang aman.
Surabayastory.com – Di jalanan yang ramai dan padat, posisi penyeberang jalan sering terpinggirkan. Setelah memperbaiki pedestrian untuk pejalan kaki, Surabaya mencoba menyajikan zebra cross yang aman dan manusiawi.
Di dalam kota Surabaya, kita bisa melihat, atau juga menikmati betapa nyamannya berjalan kaki di jalanan kota ini. Pedestrian lebar, bersih, dan rata. Suasana kota yang hijau dan tertata. Bagaimana bila harus menyeberangi jalan? Saat ini tak perlu khawatir. Kota berjuluk Kota Pahlawan ini terus berusaha memperbaiki fasilitas kota. Jalur penyeberangan (zebra cross) kini sudah hadir dengan aman, gampang untuk digunakan, serta manusiawi bagi penyeberang maupun bagi pengendara yang lewat.
Dengan sosialisasi yang baik, menyeberang di zebra cross semakin dipahami oleh masyarakat Surabaya. Perlahan, kesadaran masyarakat untuk menyeberang di tempat yang aman yang telah disediakan terus meningkat. Ini tak lepas dari infrasturktur pendukung pejalan kaki yang terus membaik.
Nama zebra cross memang berasal dari bahasa Inggris, namun keberadaannya sudah sangat akrab dengan masyarakat Indonesia. Namun, sebelumnya, keberadaan zebra cross kerap tak berfungsi. Masyarakat cenderung menyeberang jalan dengan seenaknya. Surabaya termasuk salah satu kota di Indonesia yang mempelopori kepatuhan menyeberang melalui zebra cross.
Mengapa disebut zebra cross? Mari kita tilik asal-usulnya. Disebut zebra cross karena menggunakan warna hitam-putih seperti garis-garis pada tubuh zebra, hewan semacam kuda yang hidup di Afrika. Tanda garis hitam-putih ini memperingatkan pengemudi bahwa tempat tersebut adalah wilayah pejalan kaki akan menyeberang jalan. Bila menghadapi jalur hitam-putih semacam ini, sebaiknya pengemudi untuk lebih berhati-hati dan mengurangi kecepatan. Pejalan kaki yang berjalan di atas zebra cross mendapatkan perioritas terlebih dahulu.
Zebra cross adalah jenis penyeberangan pejalan kaki yang digunakan di banyak tempat di seluruh dunia. Zebra cross dinyatakan dengan marka jalan berbentuk garis membujur berwarna putih dan hitam (atau warna yang kontras dengan putih) dengan tebal garisnya 300 mm dengan celah sekitar 2500 mm yang sama dan panjang. Di areal menjelang zebra cross harus bebas dari benda apapun serta larangan parkir agar pejalan kaki yang akan menyeberang dapat terlihat oleh pengemudi kendaraan di jalan.
Di Surabaya ada yang menarik. Warna garis-garis yang terus dirawat agar tidak pudar, sehingga dari kejauhan pengemudi kendaraan bermotor sudah mengetahui dan bersiap untuk mengurangi kecepatan. Selain itu di beberapa zebra cross diberikan suara yang cukup kencang sebagai tanda akan ada penyeberang yang akan lewat. Lampu di atas zebra cross juga akan menyala kuning kemudian merah ketika penyeberang lewat. Lebih menarik lagi di jalan-jalan utama kota seperti di Jl Tunjungan, Jl Basuki Rahmad, diberikan suara lagu-lagu khas Surabaya (Rek Ayo Rek) atau lagu-lagu perjuangan ketika lampu zebra cross menyala dan penyeberang lewat.
Mengingat para pengendara yang harus bersiap-siap berhenti, maka disarankan para penyeberang jalan untuk menyeberang secara bersama-sama atau secara berkelompok. Jadi tidak satu-satu, satu orang menyeberang, kemudian tak lama lagi menghentikan lalu lintas karena ada penyeberang lain. Bila sendirian atau hanya berdua, tunggulah dulu, tunggu penyeberang lain untuk bisa bersama-sama.Ini juga untuk menghindari antrean lalu lintas yang panjang di jalur-jalur padat.
Menyeberang Bersama
Bila akan menyeberang di zebra cross tanpa sirene, ada aturan dasar yang dilakukan. Yaitu dengan menginjakkan satu kakai di satu garis zebra cross. Itu akan memberi tanda kalau Anda akan menyeberang. Penyeberangan zebra cross adalah penyeberangan pejalan kaki yang dilindungi, ditunjukkkan dengan garis-garis cat putih pada aspal hitam.
Meski demikian, zebra cross di persimpangan jalan disebut satu tempat yang menyimpan bahaya bagi pejalan kaki yang menyeberang. Tempat di mana kendaraan seharusnya berhenti sehingga orang dapat berjalan melintas, tiba-tiba meluncur kencang. Mereka tak memperhatikan zebra cross atau telanjur mamacu kendaraannya.
Bila kendaraan belum berhenti, tunggulah sesaat. Bila masih ada kendaraan yang meluncur, sebaiknya batalkan dulu rencana untuk menyeberang karena itu akan sangat berbahaya. Meskipun itu pelanggaran karena tidak memberikan jalan kepada pejalan kaki di zebra cross, belum ada sanksi yang pasti akan pelanggaran ini.
Sebagai kota metropolitan, Surabaya mulai menjadi kota yang bersahabat dengan warga kota dan wisatawan. Surabaya tampaknya terus berusaha untuk mencapai titik optimal zebra cross, sehingga bisa menciptakan rasa aman dan nyaman bagi siapapun yang ingin menyeberang jalan. –sa