Disadari atau tidak, banyak kata dan untaian kalimat yang lazim dipakai dalam keseharian kita. Seperti terangkai, mengalir begitu saja. Kita tidak tahu siapa yang memulai. Ternyata Shakespeare!
Surabayastory.com – William Shakespeare sudah meninggal 400 tahun lalu (23 April 1616, usia 51 tahun). Namun tanpa disadari banyak warisan yang ditinggalkannya, masih up-to date hingga kini. Warisan kata dan untaian kalimat Shakespeare ternyata banyak ditinggalkan dalam kehidupan keseharian kita, hingga kini.
Adalah sebuah pernyataan yang meremehkan untuk mengatakan bahwa Shakespeare adalah seorang ahli bahasa Inggris , bahkan menciptakan kata-kata dan frase baru yang tak terhitung jumlahnya untuk meningkatkan makna dalam tulisannya, banyak yang masih banyak digunakan.
Kita mungkin sering mendengar, atau justru mengatakan berulang kali, tapi kita tidak tahu dari mana itu berasal. Misal, dalam laporan-laporan pertandingan sepakbola, kita akrab dengan kata-kata: “memecah kebuntuan”. Kata ini sering dipakai oleh reporter, wartawan, ataupun komentator sepakbola ketika pertandingan seru dan berlangsung ketat. Hingga akhirnya ada satu pemain yang dengan susah payah membobol gawang lawan. Kata-kata “memecah kebuntuan” yang berulang kali dipakai itu adalah kata-kata Shakespeare!
Masih banyak sederet kata dan frasa lainnya yang membuat kita semakin mengagumi karya dan pemikiran Shakespeare.
Inilah beberapa kata-kata favorit yang masih sering kita dengar, kit abaca, dan kita tuliskan:
- Memecah kebekuan (The Taming of the Shrew)
Biasanya merujuk pada pertemuan orang-orang yang belum pernah bertemu sebelumnya, menggunakan metafora es meringkas atmosfer dengan sempurna. Istilah “pemecah es” – tugas yang dirancang untuk membantu orang merasa lebih nyaman satu sama lain – dapat dikaitkan dengan pemecahan es.
- Dunia baru yang berani (The Tempest)
Menandai awal dari era baru yang akan membawa perubahan besar, baik dan buruk.
- Tertawalah diri Anda menjadi jahitan (Twelfth Night)
Ketika seseorang tertawa tak terkendali, itu bisa menyebabkan sesak di samping perut Anda. Shakespeare menyarankan bahwa mungkin untuk tertawa dengan kekuatan sedemikian rupa sehingga sisi Anda benar-benar akan terbelah dan perlu dijahit untuk membantu luka berikutnya sembuh. Ini terdengar agak grafis ketika dijelaskan!
- Pemburuan angsa liar (Romeo dan Juliet)
Pencarian panik untuk sesuatu yang sebenarnya tidak ada atau tidak dapat diperoleh.
- Pecinta berbintang (Romeo and Juliet)
Banyak budaya menghubungkan konsep takdir dengan bintang-bintang. Frasa ini menunjukkan bahwa Romeo dan Juliet mungkin ditakdirkan untuk bertemu tetapi cinta mereka ditakdirkan untuk berakhir dengan tragedi.
- Kenakan hatiku di atas lenganku (Othello)
Memakai hati seseorang pada lengannya adalah cara untuk mengekspresikan bahwa seseorang tidak menyembunyikan emosinya tetapi sebaliknya ‘memakainya’ untuk dilihat semua orang.
- Menara kekuatan (Richard III)
Digunakan untuk menggambarkan seseorang yang telah di bawah banyak tekanan tetapi yang tetap tenang dan positif sepanjang, terutama ketika mendukung orang lain melalui masa sulit.
- Apa yang dilakukan, sudah dilakukan (Macbeth)
Biasanya digunakan ketika tindakan diambil yang tidak berakhir dengan hasil positif. Apa pun itu, sekarang milik masa lalu, tidak dapat diubah dan oleh karena itu tidak ada gunanya terus khawatir.
Selain itu masih ada beberapa yang lain yang mungkin sudah Anda gunakan tanpa menyadari bahwa itu ditulis oleh Shakespeare, penulis naskah terbaik Inggris ini.
- Nafas tertahan (The Merchant of Venice)
- Jadilah semua dan akhir semua (Macbeth)
- Di mata pikiranku ( Hamlet )
- Ketuk ketukan! Siapa disana? (Macbeth)
- Cinta itu buta (Pedagang Venesia)
- One fell swoop (Macbeth)
- Daging dan darah sendiri (Hamlet)
- Pendek dan panjangnya (The Merry Wives of Windsor)
- Menara kekuatan (Richard III)
- Apa yang dilakukan sudah dilakukan (Macbeth)
Sangat menarik memahami William Shakespeare lebih lanjut. Juga menggali lebih dalam dan karya-karyanya. Shakespeare sangat lekat dengan kehidupan sastra, fiksi-puisi, teater, aktor, pendidik, dan pecinta bahasa di seluruh dunia. –sa