Suhu udara yang nyaman membuat kita leluasa beraktivitas. Produktivitas warga Surabaya akan meningkat dengan suhu udara yang lebih bersahabat.
Surabayastory.com – Hidup manusia yang berinteraksi dengan lingkungan sekitarnya membuat suhu udara menjadi penting. Manusia membutuhkan lingkungan yang nyaman untuk bisa beraktivitas sesuai dengan jadwalnya. Udara ruang yang nyaman (thermal comfort) menjadi bagian penting dalam kehidupan sehari-hari. Dengan lingkungan udara yang nyaman ini manusia akan dapat beraktivitas dengan tenang dan sehat. Keadaan udara yang sehat dan nyaman akan mendukung peningkatan produktivitas.
Dalam teori dasar arsitektur, manusia selalu menginginkan keseimbangan kenyamanan, yang ditopang dari kenyamanan ruang, kenyamanan suhu, kenyamanan penglihatan, dan kenyamanan pendengaran. Pada dasarnya, tubuh manusia seolah mesin panas yang terus-menerus menghasilkan panas. Karena itu keadaan lingkungan yang bisa membuat suhu tubuh stabil adalah yang diharapkan. Jika terlalu panas, terlalu dingin, atau lembab maka secara naluriah manusia akan terganggu dan kehilangan konsentrasinya. Tubuh manusia memiliki pertahanan mekanisme alami untuk menyeimbangkan diri. Sensor perasa dalam tubuh manusia akan menyampaikan informasi kepada otak, kemudian akan memberikan perintah kepada bagian-bagian tubuh tertentu agar melakukan antisipasi dalam mempertahankan suhu tubuh agar tetap berada pada sekitar 37 derajat Celcius. Dengan kondisi suhu yang normal membuat manusia dapat beraktivitas secara optimal.
Kota Surabaya dikenal panas dan kering. Jika sedang panas-panasnya, suhu udara bisa di atas 37 derajat Celcius. Bahkan pernah menyentuh titik 41 derajat Celsius. Panasnya Surabaya memang jadi perhatian serius. Dengan suasana yang gerah warga kota tak bisa beraktivitas dengan baik. Produktivitas menurun karena banyak yang sibuk ngadem di ruang ber-AC.
Surabaya yang berada pada titik geografis 07˚09`00“ – 07˚21`00“ Lintang Selatan dan 112˚36`- 112˚54` Bujur Timur. Luas wilayah Surabaya meliputi daratan dengan luas 350,54 km² dan lautan seluas 190,39 km². Sebagai kota di pinggir pantai, Surabaya memang panas. Suhu rata-ratanya antara 23,6 °C hingga 33,8 °C. Namun di kala panas kering separti sekarang ini, rata-rata itu naik melewati batas. Apalagi dari prakiraan, jadwal turun hujan juga terus mundur ke bulan Desember-Januari.
Tantangan Pemerintah Kota
Panasnya suhu Surabaya adalah tantangan bagi Pemerintah Kota Surabaya. Berbagai upaya dilakukan untuk menciptakan kota yang layak dan nyaman untuk dihuni. Beberapa langkah yang dilakukan oleh Pemerintah Kota Surabaya adalah terus menambah ruang terbuka hijau. Bentuknya, membangun taman dan juga hutan kota di berbagai penjuru kota. Taman kota ini sekaligus difungsikan sebagai ruang publik (public space) untuk interaksi masyarakat.
Selain itu program lingkungan lainnya digalakkan seperti pengelolaan sampah dan pengurangan asap dari emisi gas buang. Bentuknya adalah membuat program jalanan bebas kendaraan bermotor di hari Sabtu-Minggu (car free day). Bermula di Jl Raya Darmo di sekitar Taman Bungkul, saat ini berkembang ke Jl Kertajaya, Jl Tunjungan, Jl Kembang Jepun, MERR, Jemursari dan juga Jimerto (lingkungan kantor Pemkot Surabaya) setiap jumat di minggu terakhir. Sementara di Surabaya Barat, ada di Bundaran Satelit-Jalan Raya Kupang Indah hingga persimpangan traffic light Kupang Jaya. Kawasan lain yang mungkin nantinya akan dilakukan juga ada di kawasan Lontar, Manukan, Tanjungsari dan di sekitar kantor kecamatan Tandes.
Saat ini, Bahkan, Pemerintah Kota Surabaya setiap tahun membangun 10-20 taman di berbagai titik di setiap sudut Kota Surabaya. Juga membangun dua wilayah yang dijadikan hutan kota dan 10 lapangan olahraga.
Taman-taman kota saat ini telah menjadi destinasi atau ruang kumpul bagi warga Surabaya. Keasrian dan kesejukan taman membuat para pengunjung menjadi nyaman. Taman-taman kota ini terus dirawat teratur. Perlakukannya sama, di tengah kota maupun di pinggiran kota seperti Taman Cahaya (Benowo) juga Bundaran Waru. Kesejukan taman kota memang bisa diserap di seluruh penjuru kota. Taman-taman kota punya fungsi sosial, budaya, rekreasi, pendidikan, dan mendorong kesetaraan.
Rencana yang spektakuler yang sekarang sedang digulirkan adalah impian membangun Kebun Raya Mangrove pertama dan terbesar di Indonesia.
Langkah lain yang ditempuh adalah pembersihan sungai serta revitalisasi sungai. Pembersihan dan pengerukan sungai, anak sungai, serta saluran-saluran air di Surabaya memang punya tujuan utama sebagai pengendali banjir. Namun nilai positif lainnya adalah memberikan efek visual yang bersih dan membuat mata adem.
Langkah penting lainnya adalah penataan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) untuk sampah. Pengelolaannya tidak langsung dibakar sehingga bisa menimbulkan asap yang mengotori udara dan memperpanas suhu kota. Namun sampah sudah dikelola dan diselesaikan sejak TPS (Tempat Penampungan Sementara), sehingga di titik akhir sampah tidak lagi menggunung. Beberapa terobosan dilakukan di TPA dengan memakai material organik untuk mengurainya.
Perlahan, lambat laun, Kota Surabaya tampak lebih “sumringah”, segar, dan menyenangkan. Suhu udara juga perlahan menurun. Jika dari deterksi Pemerintah Kota Surabaya berada di angka 34-36 derajat Celsius, saat ini ‘agak dingin’ menjadi sekitar 32 derajat Celcius.
Tentu saja, penurunan ini tidak signifikan (mungkin juga tidak terasa), namun perlu kita syukuri. Suasana di luar di siang hari masih terasa terik dan panas. Namun, cobalah di siang hari melintas di Jl Walikota Mustajab. Kita seakan melewati ‘terowongan pohon’ yang menutup langit jalan sehingga terasa sejuk.
Begitu juga di Jl Rungkut Industri depan kawasan SIER, pohon tinggi menjulang melingkupi langit menahan terik mentari. Melintasi jalan-jalan seperti ini sangat menyenangkan di siang hari. Paling tidak ada oase baru untuk sekejap melewatkan gerah. Jalan-jalan lain di Kota Surabaya sepertinya harus lebih banyak yang dibuat seperti ini. Karena itu, perlu penambahan pohon dengan mahkota lebat di jalan-jalan kota, yang mampu melingkupi jalan sangat diperlukan untuk mendinginkan siang. Dengan pohon-pohon rindang, diharapkan juga bisa menyerap polutan di udara dan menjernihkan udara kota yang kotor.
Surabaya yang semakin indah masih mungkin untuk terus menurunkan suhu udara kotanya, hingga bisa terasa lebih sejuk dan membuat warga kota nyaman hidup di dalamnya. –sa
Kewajiban Pemerintah Kota untuk memberikan kenyamanan bagi warganya…… Tetapi yang juga lebih penting menjaga mutu sumber mata air… khususnya utk PDAM…. karena air bersih dan sehat merupakan kebutuhan Pokok Manusia. Harapannya memperbanyak menanam pohon di daerah mata air PDAM…