Fenomena alam terus menarik untuk diikuti. Di Surabaya, fenomena tanpa bayangan akan dirasakan pukul 11.25.
Surabayastory.com – Banyak fenomena alam menakjubkan yang membuat manusia terpesona. Kita berdecak kagum, menerawang, dan membayangkan apa yang ada di baliknya. Inikah bagian dari surga dunia? Semesta memang menyimpan banyak rahasia dan berbagai macam fenomena yang kadang kala membuat manusia terpesona, melampaui batas nalar.
Fenomena alam ini adalah kekayaan yang harus kita syukuri, nikmati, dan pelajari. Tidak semuanya kasat mata seperti cahaya matahari, suara angin, suhu udara, dan lain sebagainya. Dan banyak pula yang belum ditemukan jawabannya. Banyaknya elemen yang begitu kompleks di bumi ini membuat manusia harus berpikir, menyelami, dan beradaptasi.
Fenomena alam sebagian masih menjadi misteri, meski banyak pula yang bisa dijelaskan secara ilmiah.
Menikmati Siang Ini
Mari kita nikmati. Siang ini ada fenomena alam yang sangat memikat datang ke Kota Surabaya. Sebagian orang menyebutnya dengan fenomena tanpa bayangan. Ya benar, siang tanpa bayangan.
Hari tanpa bayangan di Surabaya akan terjadi siang ini. Informasi dari Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) menyebutkan fenomena alam itu akan datang dan bisa dinikmati secara optimal Jumat (12/10/2018) pukul 11.25 WIB. Bersiap-siaplah sebelumnya jika ingin menikmati prosesnya step by step.
Momentum ini sangat istimewa karena matahari berada tepat di atas Surabaya. Terjadi ketika matahari berada di titik zenith, tepat di atas kepala. Kondisi ini akan membuat seluruh bayangan menghilang untuk beberapa saat. Dalam detik itu, dan berlangsung sekitar 10 menit, Surabaya akan kehilangan seluruh bayangannya. Saat itu, matahari tepat berada di posisi paling tinggi di langit atau disebut kulminasi. Karena berada tepat tegak lurus, maka bayangan benda di bawahnya akan hilang sesaat. Bayangan ini akan muncul kembali ketika matahari bergerak, bergeser, sehingga sinarnya membentuk sudut baru yang menerpa benda-benda di bawahnya.
Fenomena alam yang menarik ini terjadi dua kali dalam setahun. Tahun 2018, fenomena ini pernah menyapa Indonesia Rabu (21/3/2018). Fenomena tanpa bayangan terjadi karena garis edar bumi berbentuk agak lonjong, sehingga bumi kadang bergerak lebih cepat dan kadang bergerak lebih lambat. Posisi matahari pun kadang berada di jarak yang paling dekat, dan pada waktu tertentu berada pada jarak paling jauh. Bumi bergerak mengelilingi matahari pada jarak 150 juta kilometer dengan periode sekitar 365 hari. Perubahan posisi matahari itu menyebabkan perubahan musim di sejumlah benua.
Fenomena tanpa bayangan ini tidak hanya terjadi di daerah yang dilalui oleh garis khatulistiwa dengan garis lintang 0°. Tetapi pengaruhnya juga terjadi di beberapa wilayah yang berada di garis equator. Durasi lamanya yang berbeda-beda.
Selain hilangnya bayangan, dampak yang ditimbulkan dari fenomena alam ini adalah matahari akan memberikan suhu yang lebih panas pada siang hari. Jadi siap-siap, siang hari ini akan lebih gerah di Surabaya. Selanjutnya, lapisan ionosfer yang terkenal membantu memantulkan gelombang-gelombang radio telekomunikasi, dapat terhambat. Kemungkinan besar gangguan komunikasi radio dapat terjadi, tetapi tidak membuat sinyal pada alat komunikasi kita benar-benar hilang.
Dengan matahari berada di titik tertinggi, akan menjadi pertanda munculnya musim panas pada negara di belahan utara bumi dan musim dingin di bagian selatan. Indonesia juga akan mengalami perubahan musim dari kering menjadi basah akibat hari tanpa bayangan ini.
Selamat menikmati fenomena tanpa bayangan hari ini, dan siap-siap menyambut musim penghujan. –sa
Di Sidoarjo masih tetap terlihat bayangan…….fenomena itu tidak terjadi