Karcis parkir berhadiah sempat menjadi hal baru yang menarik. Namun sayang, ketika hologram digosok, hadiah tak kunjung didapat.
Surabayastory.com – Tentang parkir di Surabaya tampaknya tak pernah habis untuk dibahas. Salah satu yang menarik untuk diangkat kembali adalah soal parkir berhadiah. Seberapa efektif parkir berhadiah itu sekarang ini?
Mari kita tengok jejaknya. Parkir berhadiah di Surabaya mulai diperkenalkan 1 Maret 2016. Jadi sudah berjalan 2 tahun 7 bulan lamanya. Karcis parkir berhadiah ini adalah sebuah terobosan dari Pemerintah Kota Surabaya. Tujuannya agar masyarakat pengguna parkir jalan umum aktif meminta karcis parkir, karena di sana dijanjikan ada hadiah. Kata-kata normatifnya adalah untuk meningkatkan kesadaran masyarakat untuk meminta karcis kepada tukang parkir. Sekaligus menempatkan masyarakat untuk ikut menjadi pengawas jika ada oknum juru parkir yang menyimpang. Kedua, inovasi ini diharapkan bisa mengoptimalkan PAD (Pendapatan Asli daerah) dari retribusi parkir.
Karcis berhadiah langsung itu berlaku bagi sepeda motor, mobil, dan bus pariwisata. Karcis parkir berhadiah ini memiliki sedikit perbedaan dengan karcis parkir biasa pada umumnya. Karcis parkir keluaran terbaru, dilengkapi dengan hologram pengaman, menjadi bukti sah pengguna jasa parkir yang tidak mudah dipalsukan. Di bagian pinggir karcis parkir berhadiah ada kotak hologram yang jika digosok, akan terlihat tulisan hadiah yang akan didapatkan. Tekniknya kurang-lebih sama dengan kupon-kupon berhadiah mainan ketika masih di Sekolah Dasar. Hadiah yang dijanjikan ada helm, blender, kipas angin, dispenser, oli motor dan mug. Total hadiah yang disiapkan adalah 676 item. Selain itu juga ada uang tunai.
Bagi para pemegang karcis, setelah hologram digosok juga harus siap-siap kalau yang tertulis lebih banyak “Anda belum beruntung”. Bagi yang beruntung, tinggal datang ke kantor Dinas Perhubungan Kota Surabaya di Jalan Dukuh Menanggal Nomor 1 Surabaya. Syarat pengambilan harus menyertakan copy kartu tanda penduduk (KTP) dan bukti parkir berhadiah tadi. Setelah itu hadiah bisa dibawa pulang. Atau bisa juga konfirmasi dulu melalui media sosial (facebook dan twitter) UPTD Parkir Dishub Surabaya.
Dengan sistem baru ini, karcis parkir juga berfungsi sebagai dasar bukti pengaduan konsumen. Karcis parkir ini adalah hak konsumen untuk mendapatkan jasa parkir. Dengan karcis parkir ini, sesuai UU konsumen apabila mengalami kehilangan, bisa mendapatkan ganti maksimal tujuh hari seperti tanggal yang tertera di karcis. Jadi, karcis parkir sebagai perlindungan terhadap pengguna jasa parkir.
Untuk mendukung kebijakan tersebut, Pemerintah Kota Surabaya membekali para juru parkir dengan Kartu Tanda Anggota (KTA) dan rompi. Dan dengan tegas dikatakan juru parkir yang tidak memiliki karcis resmi dari Dishub (KTA dan rompi) bisa dipastikan itu juru parkir liar.
Seragam baru jukir berupa rompi berwarna hijau. Di bagian punggung tertera kode zona wilayah serta nomor registrasi jukir. Dengan identitas yang tertera ini, masyarakat bisa komplain pelayanan jukir dengan melihat nomor serta kode yang tertera pada rompi tersebut. Di seragam jukir baru ini, ada kalimat promosi karcis berhadiah dan saluran pengaduan berupa nomor telepon dan website Dishub Surabaya.
Sebagai tambahan informasi, di Surabaya terdapat 1.470 titik parkir dengan 1.589 orang juru parkir.
Tidak Optimal
Keberuntungan setiap orang memang tak sama. Tetapi ketika jarang terpublikasikannya para penerima hadiah, itu akan jadi pertanyaan. Siapa saja yang pernah dapat hadiah? Kepercayaan masyarakat pun perlahan pupus. Yang lebih mengkhawatirkan lagi, program ini seperti sudah tidak terurus lagi.
Dari pemantauan di lapangan menunjukkan pelaksanaan karcis parkir berhadiah ini masih belum optimal. Kita masih sering mendapati para juru parkir menarik biaya melebihi tarif. Bahkan tidak mau memberikan bukti karcisnya dengan berbagai alasan. Misal, cobalah parkir di Jl Kembang Jepun, atau coba masuk ke Baliwerti. Toh tidak ada penertiban yang dilakukan.
Masalah lainnya adalah sikap juru parkir yang kurang bersahabat. Dalam menjalankan tugasnya tidak mampu melayani pengguna parkir jalan umum dengan baik. Jika mau menata ulang, ada baiknya dilakukan sistem perekrutan juru parkir untuk mendapatkan petugas yang lebih baik. Setelah itu sering melakukan pengawasan melekat yang terbagi dalam beberapa wilayah. Dan yang terakhir adalah memeberikan sanksi terhadap pelanggaran dan kecurangan.
Program ini perlu dievaluasi dan dikembangkan. Apalagi jika dengan program baru ini, prosentase pendapatan parkir tidak ada peningkatan signifikan dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
Tumpang Tindih Program
Terlalu banyak program di perparkiran Surabaya memang perlu dihargai sebagai langkah inovasi. Namun inovasi yang diluncurkan dengan waktu berdekatan membuat program-program sebelumnya belum bisa berjalan optimal. Ketika evaluasi belum dijalankan, sudah diluncurkan program baru. Misal, ketika parkir berhadiah belum didorong optimal, sudah digalakkan parkir zona. Bagaimana kelanjutan karcis parkir berhadiah? Mungkin sudah banyak yang lupa. Program yang direncanakan dan dijalankan, ada baiknya dipantau secara berkala tentang efektivitas perjalanannya. Program parkir zona memang bisa berjalan bergandengan dengan karcis berhadiah, namun jati diri karcis berhadiah sepertinya sudah kehilangan daya pemikatnya. Salah satu penyebab karcis parkir berhadiah belum diminati adalah sosialisasi yang tidak maksimal. Juga tidak ada sebuah pengumuman yang menuliskan daftar para pemenang secara berkala.
Dari informasi yang pernah di sampaikan, salah satu warga Kertopaten pernah mendapat hadiah blender. Dari informasi jukir di Jl Arjuno, ada juga yang dapat uang Rp 25.000 dan Rp 30.000. Tetapi biasanya jarang yang mau mengambilnya karena harus jauh-jauh datang ke Menanggal di jam kerja. Rata-rata enggan. Namun lebih banyak yang tidak dapat hadiah.
Masalah Hulu yang Tak Terselesaikan
Parkir berhadiah memang menarik. Namun jika tujuannya untuk memberikan kenyamanan bagi pengguna parkir dan meminimalkan jukir yang nakal, ada sebuah terobosan baru yang semestinya lebih bisa dijalankan. Lebih baik dibuat program khusus untuk menangani para juru parkir. Program mendasar ini bisa menyentuh hulu persoalan dan bisa berjalan lebih lama (sustain). Jika hanya program-program hilir yang diluncurkan tetapi persoalan mendasarnya tidak diselesaikan, tentu saja masalah yang sama akan terus berulang.
Parkir berhadiah juga memunculkan persoalan baru, yaitu terjadinya benturan antara pengguna parkir dengan para jukir. Ketika minta karcis parkir, jukir biasanya tidak senang dan menunjukkan kesan tidak bersahabat. Kadang juga terjadi gesekan dengan saling teriak dan bertengkar.
Bagi sebagian masyarakat, hadiah bukan solusi bagi permasalahan parkir di Kota Surabaya. Hadiah itu tidak penting, yang penting ongkos parkir sesuai aturan, tertibkan jukir nakal (preman), itu lebih utama bagi masyarakat.
Ada usulan pula untuk menjual karcis parkir langsung ke masyarakat. Jadi ketika parkir, pengguna bisa langsung memberikan karcis yang telah dibelinya. Jadi prosesnya dibalik. Usulan ini mungkin lebih ampuh untuk mengatasi lingkaran setan permasalahan parkir di tepi jalan.
Nantinya sang juru parkir itu yang akan menukar karcis parkir yang didapatnya ke Pemkot. Dengan begini masyarakat dan pemerintah kota sama-sama diuntungkan. Bagi Pemkot, dengan sistem pra-bayar, selain bisa menekan angka kebocoran PAD juga bisa mendapatkan uang kontan (fresh money) di depan.
Masalah lainnya adalah terus tumbuhnya parkir liar yang tak kunjung ditertibkan. Kontrol terhadap masalah ini masih sangat kurang. Jika tarif parkir terus naik tetapi manajemen dan praktik parkir di lapangan tak kunjung membaik, itu akan menyakiti hati masyarakat kota Surabaya yang mulai mencintai suasana kota ini. –sa
Karcis parkir tertera 2000 wa hasil di tarik 3000 yang mana bener yang mana salah…… Atau memang begitu.
Ya, inilah kenyataan yang banyak terjadi di Surabaya, antara harga karcis dan kenyataan sering tak sama. Harga yang benar tentu saja yang ada di karcis (atau lihat di papan harga parkir) di halaman surabayastory.com di atas. Kalau ditarik lebih, pengguna parkir sering tidak berdaya. Karena itu surabayastory.com berusaha terus membuat liputan dan perhatian tentang parkir di Surabaya.
Di daerah mana itu mas yang Rp 2000 ditarik Rp 3000?
Di deket grandcity surabaya minta karcis tidak di kasih malah jukirnya marah -marah
Dan juga di nganggel tepatnya di toko batik benang raja saya minta bukti karcis tidak di kasih dan jukirnya juga marah marah alesannya hbs