Apa tang tersaji dalam secangkir kopi, mengandung filosofi yang dalam. Setiap orang yang memilih kopi, tercerna kepribadian sederhana di baliknya.
.
.
Surabayastory.com – Secangkir kopi tidak hanya sekadar buih dan gula yang mengendap di dasarnya. Karakter dan kepribadian Anda dapat tecermin di sana. Dua pakar bahasa tubuh asal Australia, Judi James dan James Moore, mengklaim bahwa selera dan pilihan kopi seseorang sebenarnya dapat mengandung makna tertentu.
Menurut mereka, selera kafein dapat mengungkap banyak hal, seperti kepercayaan diri, tingkat stres, dan bahkan kehidupan seksual. Berikut ini uraiannya seperti yang tercukil dalam buku The You Code.
- Peminum “espresso”
Mereka yang suka kopi ini cenderung moody, tegar, dan pekerja keras. Mereka juga suka menjadi pemimpin dan mengejar tujuan. Mereka bisa jadi seorang pasangan yang berpengalaman dan menyenangkan, tetapi kesetiaannya belum tentu bisa diandalkan.
Jenis kopi ini sangat kuat dan sangat hitam karena dibuat langsung dari biji kopi dengan kadar air yang sangat sedikit. Disebut espresso karena cafe dan restoran menghidangkannya dalam waktu singkat di gelas kecil. Ini berkat teknologi mesin espresso dari Italia. Penggemar jenis kopi ini menyenangi pengalaman yang hebat, keras, dan penuh tantangan. Meski suka pada hal-hal berbahaya seperti mengendarai mobil dengan kecepatan tinggi. Mereka juga biasanya sangat kreatif. Di sisi lain, mereka sangat penuntut, baik pada diri sendiri, maupun orang di sekitarnya.
- Peminum “black coffee”
Tipe orang ini sungguh minimalis dan tanpa ornamen. Dia menerapkan pendekatan langsung dalam hidupnya. Peminum kopi ini bisa jadi pendiam dan moody, tetapi kadang kala juga bisa menjadi sangat terbuka pada orang lain.
Ada yang suka minum kopi langsung dari biji kopi segar yang digiling. Di supermarket dan toko dijual jenis kopi segar ini. Namun, bila seseorang punya alat giling kopi di rumahnya, berarti dia suka menggiling sendiri biji kopinya. Artinya, dia selalu ingin mengerjakan segala sesuatu sendiri, sangat mandiri, dan tidak tergantung pada siapa pun. Bisa pula diartikan, dia tidak mudah percaya pada orang lain.
Ada pula bubuk kopi diseduh bersama ampasnya, kadang tanpa gula, dan diminum selagi ampasnya masih mengambang. Penggemar kopi ini suka segala sesuatu yang alamiah, dan tidak toleran pada kebohongan. Betapa pun pahitnya sebuah kebenaran, ia akan menerima.
- Peminum “latte”
Secara tipikal, mereka adalah metroseksual. Peminum latte ingin menyenangkan orang lain dan sangat ingin disukai. Dengan memilih minuman hitam dan berbahaya kemudian mengubahnya menjadi minuman nyaman bercampur susu, James dan Moore bilang bahwa peminum latte mengakui bahwa mereka memiliki sisi ketidakmatangan walaupun ingin maju sebagai penantang.
- Peminum “cappuccino”
Seperti halnya yang mereka minum, penggemar cappuccino tidak penting seperti halnya buih dan gelembung, bosan dengan detail, tetapi tidak terobsesi dengan hal-hal material. Peminum cappuccino menikmati seks, tetapi mudah bosan dengan pasangan yang kurang imajinatif.
Cappuccino adalah espresso ditambah campuran susu, dihidangkan di gelas besar. Perpaduan kopi espresso dan susu menghasilkan warna coklat mirip pakaian para biarawan Capuchin, maka dinamakan cappucino. Penyuka jenis ini termasuk orang yang santai dalam menghadapi apa pun. Tidak mau diburu-buru, meski pada akhirnya segala sesuatu dapat dibereskannya. Hidup baginya seperti menikmati cappucino, ringan namun tetap nikmat.
- Peminum “instant coffee”
Mereka ini tipe orang yang menyenangkan, langsung ke tujuan, suka tertawa, dan hidup dengan slogan “Jika tidak rusak, tak perlu diperbaiki”. Peminum instant coffee bisa jadi hanya memiliki karier yang datar-datar saja dan harus melihat orang lain untuk melihat ke dalam apa yang tersembunyi dalam kepribadian mereka. Hal yang bukan omong kosong dari peminum instant coffee adalah alergi terhadap perilaku berpura-pura dan mereka tetap memakai kaus kaki saat melakukan seks.”
Di mana-mana banyak dijual kopi instan. Yang dibutuhkan hanyalah air panas untuk menyeduhnya, aduk, langsung minum. Ada yang sudah dicampur susu, ada pula kopi murni. Penggemar jenis kopi ini biasanya ingin segala sesuatu cepat dan segera, tanpa perlu bersusah payah. Kadang mengorbankan kualitas demi mengejar waktu. Bisa jadi, perempuan pertama yang disukainya langsung “ditembak” untuk jadi pacar meski baru kenal seminggu.
- Peminum “decaf soy milk“
Mereka adalah tipe orang yang maunya benar sendiri, sok peduli lingkungan, pencari perhatian dengan kecenderungan pilih-pilih, rewel, dan gampang jijik. Selain itu, pilihan palsu ini menyiratkan sebuah kesombongan, tipe high-maintenance yang mendambakan sesuatu yang tidak dapat mereka peroleh dan merasa ragu dengan kepribadian mereka sebenarnya.
Semua orang tahu, kopi mengandung kafein yang bisa membahayakan kesehatan, tetapi sering kali disangkal oleh para kopi mania. Bagi yang suka aroma kopi tapi takut akan kafeinnya, ada sejenis minuman yang disebut kopi non-kafein (decaf). Penggemar minuman ini sangat peduli pada masalah kesehatan. Sangat selektif memilih makanan atau minuman yang menyehatkan saja. Ia juga takut mengambil risiko yang bisa membahayakan dirinya.
- Peminum “frappuccino”
Tidak karuan dan dangkal, peminum frappuccino akan mencoba apa pun sekali saja, terutama jika seorang selebriti lebih dulu melakukannya. Mereka senang memosisikan diri sebagai trend setter, tetapi mereka memberi kesan bahwa mereka adalah seseorang yang lebih mementingkan gaya ketimbang hal substansial Hubungan asmara peminum frappuccino sering kali berlangsung seperti selera mereka.
Sekarang ini banyak kopi yang dicampur berbagai bahan sehingga menghasilkan aneka rasa. Ada kopi yang dicampur sirup karamel, ditambah bubuk kayu manis, atau ditambah moka. Penyuka jenis kopi ini tidak suka pada hal-hal yang dianggap wajar oleh banyak orang. Inginnya tampil dan berpikiran beda. Bersamanya, orang tidak pernah bosan, karena ia selalu menemukan hal-hal baru untuk dilakukan.
- Peminum “irish coffee”
Ada satu jenis kopi yang sangat keras, yaitu kopi Irlandia (Irish coffee). Keras karena dicampur alkohol. Kopi dan alkohol punya efek bertentangan. Kopi membuat orang melek dan mengaktifkan kesadaran, sementara alkohol membuat pikiran tidak sadar. Penggemar minuman ini punya ide, pikiran, dan sifat yang kadang berseberangan. Dalam satu waktu, ia bisa terlihat gembira, dan sejenak kemudian murung.
- Tidak suka kopi
Sungguh disayangkan, keputusannya tidak bagus. Menurut James dan Moore, takut minum kopi sama dengan takut akan hidup. Jika rasa kopi membuat Anda takut, maka Anda benar-benar seorang yang kekanak-kanakan, dan inilah saatnya untuk bergabung dengan dunia yang terus tumbuh! –drs