ADVERTISEMENT
Sabtu, Mei 24, 2025
Surabayastory.com
No Result
View All Result
  • HEADLINE
  • SURABAYA TODAY
    • SKETSA KOTA
  • CERITA KITA
  • RANA
  • FIKSI & PUISI
  • INSPIRASI PAGI
  • JEJAK
  • JENAKA
  • JELAJAH
  • LENSA
  • Login
  • Register
  • HEADLINE
  • SURABAYA TODAY
    • SKETSA KOTA
  • CERITA KITA
  • RANA
  • FIKSI & PUISI
  • INSPIRASI PAGI
  • JEJAK
  • JENAKA
  • JELAJAH
  • LENSA
No Result
View All Result
Surabayastory.com
No Result
View All Result
ADVERTISEMENT

Tsunami dan Cara Sederhana Menangkalnya

by surabayastory
5 Januari 2019
in Sketsa Kota
Reading Time: 4 mins read
0
A A
Di sepanjang pantai Kenjeran Surabaya sudah tumbuh tanaman cemara udang dan pohon waru. Di depannya tampak jajaran pohon kelapa yang mulai tumbuh. Langkah antisipasi yang perlu diapresiasi. (sa)

Di sepanjang pantai Kenjeran Surabaya sudah tumbuh tanaman cemara udang dan pohon waru. Di depannya tampak jajaran pohon kelapa yang mulai tumbuh. Langkah antisipasi yang perlu diapresiasi. (sa)

Tsunami yang menghantui umat manusia, bisa dikelola dan ditahan dengan berbagai upaya dan cara. Salah satunya menanam pohon yang tepat di sepanjang pantai. Surabaya sudah melakukannya.

 

Di sepanjang pantai Kenjeran Surabaya sudah tumbuh tanaman cemara udang dan pohon waru. Di depannya tampak jajaran pohon kelapa yang mulai tumbuh. Langkah antisipasi yang perlu diapresiasi. (sa)

 

ArtikelTerkait

19 – 24 Agustus 2024, Gebyar UMKM dan Live Music di Surabaya Expo Center

Hari ini Surabaya Cerah Berawan. Potensi Hujan Ringan

“Awasi Boyo” Pengawas dan Teman Baru Koperasi Surabaya

Surabayastory.com – Dengan tanpa banyak suara, Surabaya sudah melakukan langkah antisipasi terhadap bahaya tsunami. Berbagai upaya dilakukan untuk mereduksi potensi bencana yang merusak apa saja di sekitar pantai. Cara-cara sederhana dilakukan, mulai dari pengelolaan wilayah pantai, menanami dengan pohon tahan gelombang di sepanjang garis pantai, hingga reboisasi hutan-hutan kota dan mengembalikan ketebalan hutan mangrovenya.

Tsunami seakan sudah sangat dekat dengan kehidupan manusia Indonesia saat ini. Sekitar 20 tahun yang lalu, kalaupun ada bencana tsunami alias gelombang besar, itu pasti terjadi di luar negeri. Namun saat ini, bahaya besar itu telah mengintai di setiap pantai-pantai kita.

Tsunami memang bencana yang luar biasa. Namun jika ditilik lebih saksama, bencana ini yang sebenarnya bukanlah secara tiba-tiba, melainkan ada penyebabnya. Istilah tsunami bermula dari kejadian bencana di Jepang 15 Juni 1896. Kala itu sebuah gempa besar terjadi di Jepang yang menyebabkan gelombang besar yang kembali ke daratan sehingga menewaskan sekitar 22.000 orang serta merusak pantai timur Honshu sepanjang 280 km. Kejadian tersebut kemudian disebut dengan tsunami dan istilah itu mulai tersebar luas di belahan dunia.

Tsunami kemudian menjadi “hantu bahaya” yang selalu menyelimuti benak manusia di daerah pantai. Di Indonesia tsunami di Aceh yang terjadi 26 Desember 2004 menjadi tanda bahaya terbesar yang akan terus dikenang. Di negeri kita ini, tsunami diperkirakan terjadi pertama kali pada tahun 1618 di Nusa Tenggara Barat. Dalam kurun waktu tahun 1600 sampai 2006, Indonesia telah mengalami 108 kali kejadian tsunami. Sekitar 90% tsunami di Indonesia disebabkan gempa tektonik, 9% akibat letusan gunung api, dan hanya 1% dipicu oleh tanah longsor.

Tsunami telah menjadi bencana yang paling menakutkan saat ini. Jika ia datang, bibir pantai akan luluh lantak. Pemukiman habis dilalap air dan korban jiwa berjatuhan.

Sebenarnya, dari kejadian-kejadian itu, Jepang belajar banyak. Tidak masalah tsunami itu datang,asalkan tidak membawa korban jiwa yang banyak. Kemudian persiapan dini untuk menghalangi tsunami mulai dilakukan. Persiapan-persiapan itu adalah dengan menjaga ekosistem yang ada pada atau sekitar laut. Apabila ekosistem tidak dipelihara dengan baik, maka tentu saja jika tsunami datang akan dapat merenggut jiwa yang besar.

Tsunami memang ganas. Di laut dalam, gelombang tsunami dapat merambat setara dengan kecepatan pesawat terbang. Kecepatannya mencapai 500-1000 km per jam. Ketika mendekati pantai, kecepatan gelombang tsunami menurun hingga sekitar 30 km per jam, namun ketinggiannya sudah meningkat hingga mencapai puluhan meter. Hantaman gelombang tsunami bisa masuk hingga puluhan kilometer dari bibir pantai.

Pohon Cemara Udang dengan akar yang kuat dan batang yang lentur, cukup efektif untuk menahan gempuran ombak tsunami di bibir pantai. (sa)

 

Tsunami dalam  arti harfiah adalah perpindahan badan air. Penyebabnya perubahan permukaan laut secara vertikal secara tiba-tiba. Perubahan permukaan laut tersebut bisa disebabkan beberapa factor. Diantaranya yang umum adalah gempa bumi yang berpusat di bawah laut, letusan gunung berapi bawah laut, atau atau hantaman meteor di laut. Dari perubahan permukaan itu akan menimbulkan gelombang tsunami yang merambat ke segala arah.

 

Sumber: PVBMG (2006), King (1972) dan Anhert (1996)

 

Penghadang Tsunami

Dari penyebeb-penyebab itu kemudian dibuatlah cara-cara untuk mencegah tsunami. Sebaliknya, juga dilakukan langkah untuk mereduksi kemungkinan timbul korban lebih besar akibat tsunami. Deteksi awal (mitigasi) bencana kemudian dirancang dengan berbagai pendekatan. Upaya mitigasi secara fisik bergantung pada kondisi fisik pantai, tata ruang, tata guna lahan, serta biaya.

Meredam tsunami bisa dilakukan dengan cara paling sederhana, yaitu dengan membuat sabuk hijau (green belt), perlindungan daerah pantai dari bencana tsunami dengan menggunakan vegetasi, seperti cemara laut (Casuarina equisetifolia), mangrove, pohon api-api (sejenis mangrove), kelapa, nipah, dan vegetasi lainnya yang berhabitat di pantai.

Dari cara sederhana itu kemudian akan membentuk ekosistem yang sehat. Ekosistem sepanjang pantai ini yang sangat penting untuk meredam tsunami. Pohon-pohonan yang mempunyai kekuatan akar serta batang yang liat mampu menangkal tsunami. Sebagai penghalang tsunami, pohon-pohon pantai yang punya manfaat tinggi, diantaranya adalah:

  • Kelapa

Ini adalah pohon khas daerah pantai. Pohon kelapa punya struktur yang pas dalam menghadang gelombang. Akarnya meski serabut, cukup kuat mencengkeram pasir pantai. Batang pohonnya kuat namun fleksibel. Namun sayang, pohon yang punya daya besar sebagai penghadang tsunami sudah kurang akrab di pantai-pantai kita.

 

Kerapatan hutan mangrove menjadi bagian penting untuk menangkal tsunami. (sa)

 

  • Mangrove

Hutan mangrove alias hutan bakau menjadi vegetasi kedua yang sangat efektif meredam gelombang air laut dan tsunami. Akar-akar hidup mangrove juga mencegah terjadinya abrasi pantai. Pohon Mangrove adalah pohon pohon pelindung. Kota Surabaya yang sedang gencang mengonservasi mangrove di sepanjang pantai timurnya, akan sangat membantui untuk menahan kemungkinan tsunami yang datang. Pohon mangrove ini dapat menahan ombak besar masuk ke daratan.

Untuk bisa meredam tsunami, parameter yang paling penting ketebalan mangrove dari pantai sampai ujung hutan mangrove yang menghadap langsung ke laut. Dengan kerapatan mangrove yang terjaga gelombang besar akan tertahan sebelum pantai. Sabuk hijau dari gugusan mangrove adalah metode sangat efektif.

 

  1. Cemara Udang

Pohon ini juga mempunyai peranan penting sebagai pohon pelindung untuk menghalangi bencana tsunami datang. Ketika sebuah pantai sulit untuk ditanami kelapa dan mangrove, cemara udang adalah jawaban yang tepat. Vegetasi ini sudah terbukti ampuh untuk menangkal tsunami. Pantai-pantai di Thailand sudah membuktikannya.

 

Gugusan cemara udang sebagai antisipasi penangkal tsunami. (sa)

 

  1. Ekosistem Laut

Dari beberapa vegetasi di atas, yang terpenting juga adalah menjaga ekosistem dalam lautan, seperti tanaman dalam laut, terumbu karang dan ikan-ikan. Manusia yang tak mampu mengendalikan ekosistem, sebenarnya akan membahayakan dirinya sendiri. Karena pada dasarnya manusia dan alam lingkungan ini adalah hidup berdampingan dalam harmoni. Tak ada yang bias mengambil lebih banyak dari salah satunya. Siklus lingkungan yang rusak, serta ekosistem yang tercampak, maka bencana akan siap-siap datang.

Sebagai negeri yang berada dalam daerah ring of fire, membuat negeri ini sangat rentan terjadi gempa vulkanik maupun tektonik sehingga sangat berpotensi juga untuk terjadi tsunami. Negara-negara yang rawan terkena bencana ini di antaranya adalah Indonesia, Jepang, Filipina, Papua Nugini, India, Bangladesh, Maladewa, dan Australia.

Melihat Surabaya yang berada di tepi pantai, cara-cara sederhana seperti ini patut untuk dicoba dan diterapkan. Lebih baik mencegah daripada mengobati tsunami yang merusak. –sa

 

Sumber: PVBMG 2006

 

Bagikan tulisan ini:
Tags: cemara udangekosistemkelapamangrovepenangkal tsunamiTsunami
Previous Post

Air, Tsunami, Kota, dan Misterinya

Next Post

Patung Suro-Boyo, Ikon Baru Surabaya di Kenjeran

Artikel Terkait

Surabaya Expo Center akan menjadi destinasi wisata baru kota Surabaya sekaligus memberi ruang untuk UMKM serta lahan konser yang terbuka. (bangga surabaya)
Headline

19 – 24 Agustus 2024, Gebyar UMKM dan Live Music di Surabaya Expo Center

9 bulan ago
Cuaca dan suhu udara kota Surabaya hari ini cerah, berawan, dan berpotensi hujan di beberapa tempat. (BMKG)
Sketsa Kota

Hari ini Surabaya Cerah Berawan. Potensi Hujan Ringan

9 bulan ago
Prosesi peluncuran aplikasi "Awasi Boyo" di Balai Kota Surabaya. (kominfo pemprov)
Sketsa Kota

“Awasi Boyo” Pengawas dan Teman Baru Koperasi Surabaya

10 bulan ago
Fantasi menjadi kajian psikoanalisis penting meski oleh Sigmund Freud ditemukan dengan cara yang tak sadar. (rafy-a.com)
Headline

Kajian Psikoanalisis tentang Fantasi dan Fungsinya

4 tahun ago
Jalaluddin Rumi mengekspresikannya tulisannya dalam bahasa cinta yang syarat makna. Sajak, puisi, syair, dengan pendekatan cinta dan humanisme. (surabayastory.com)
Headline

Pengantar Singkat Karya dan Perjalanan Spiritual Jalaluddin Rumi

4 tahun ago
Warna merah selalu mencuri perhatian. Psikologi merah sangat kuat. (qz)
Headline

Makna Warna Merah di Bulan Februari

4 tahun ago
Next Post
Ikon Surabaya berupa patung Sura dan Baya yang tengah dalam progress pengerjaan di bibir pantai Kenjeran, Surabaya. (sa)

Patung Suro-Boyo, Ikon Baru Surabaya di Kenjeran

Apa Beda Sibuk dan Bekerja?

Balai Kota Surabaya yang bersih dan berbunga menjadi salah satu tujuan wisatawan untuk dating dan berfoto di sini. (sa)

Surabaya Semakin Menarik, Wisata Kota Menarik Lebih dari 20 Juta Wisatawan

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

BERITA POPULER

  • Inilah Sistem Pencernaan Manusia yang Hebat  (info visual)

    Mengenal Sistem Pencernaan Manusia yang Hebat

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Cara Belajar Membaca Not Angka dan Tangga Nada

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Sampah Kulit Kerang di Kenjeran Surabaya yang Tak Terselesaikan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Jamu Jawa, Tradisi Penyembuhan Nenek Moyang Nusantara

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Makna Warna Merah di Bulan Februari

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

Kurs

Kurs USD: Sab, 24 Mei.

RajaBackLink.com
">
Surabayastory.com

© 2024 Surabaya Story - Let's Make Story, Let's Make History

KATEGORI

  • HEADLINE
  • SURABAYA TODAY
  • CERITA KITA
  • RANA
  • FIKSI & PUISI
  • INSPIRASI PAGI
  • JEJAK
  • JENAKA
  • JELAJAH
  • LENSA

Ikuti Kami

No Result
View All Result
  • HEADLINE
  • SURABAYA TODAY
    • SKETSA KOTA
  • CERITA KITA
  • RANA
  • FIKSI & PUISI
  • INSPIRASI PAGI
  • JEJAK
  • JENAKA
  • JELAJAH
  • LENSA
  • Login
  • Sign Up

© 2024 Surabaya Story - Let's Make Story, Let's Make History

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms below to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist