Surabaya memperbanyak hutan kota untuk menjaga keseimbangan lingkungan. Ada daun lebat, danau, dan buah-buahan. Ekosistem yang majemuk coba dikembangkan.
Surabayastory.com – Pemerintah Kota Surabaya terus berupaya mencegah banjir dan menjaga keseimbangan ekosistem lingkungan. Salah satu langkah yang dilakukan adalah terus memperbanyak hutan kota di berbagai wilayah di Surabaya.
Dalam kurun waktu Januari-Desember 2018, sudah ada beberapa hutan kota baru yang bermunculan di berbagai wilayah Surabaya. Setiap hutan kota itu, biasanya ditanami ribuan tanaman dan juga buah-buahan yang nantinya bisa dipetik dan dinikmati oleh warga sekitar. Hutan kota itu juga dilengkapi waduk atau embung yang fungsinya untuk menampung air.
Jika menilik dari arti katanya, hutan kota (urban forest) adalah sebuah wilayah di dalam kota yang ditumbuhi pepohonan secara rindang, tumbuh alami menyerupai hutan. Hutan kota berfungsi sebagai pengatur keseimbangan sekaligus penyangga lingkungan dalam pengaturan tata air, udara, habitat flora-fauna. Hutan kota juga perlu penataan sehingga membantu nilai estetika kota. Hutan kota juga bermanfaat sebagai tempat rekreasi dan menambah kesejahteraan ekonomi masyarakat kota.
Di Surabaya, ada beberapa lokasi hutan kota. Di antaranya adalah hutan kota Balasklumprik, hutan kota pakal, hutan kota Sukolilo & Taman Sakura (hutan bambu), dan hutan mangrove Wonorejo. Hutan kota yang ada di Surabaya terus digencarkan dalam 10 tahun terakhir. Bagi masyarakat kota, hutan kota ini penting sebagai penyerap polutan, penyerap bau, peredam kebisingan, habitat satwa liar, perubahan iklim, mengurangi bahaya banjir, mengurangi intrusi air laut, pengelolaan air tanah, penahan angina, daerah tangkap resapan air hingga memperbaiki kualitas lingkungan kota.
Di Surabaya, hutan kota disesuaikan dengan kondisi wilayah yang ada di Surabaya. Di daerah Warugunung yang baru dibuka misalnya, berfungsi untuk menekan banjir dan polusi udara. Selain itu, pembuatan hutan kota di daerah itu juga diharapkan mampu meminimalisir dampak patahan aktif yang dapat menyebabkan terjadinya gempa. Dengan adanya hutan kota tersebut, membuat struktur tanah menjadi lebih kuat.
Hutan kota di Kelurahan Warugunung, Kecamatan Karang Pilang itu ditanami 1000 pohon yang terdiri dari pohon matoa, jambu air, sawo, mangga dan cemara udang.
Hutan kota lainnya yang juga baru dibuka ada di Jalan Lempung Perdana, Kelurahan Lontar, Kecamatan Sambikerep, Surabaya. Di hutan kota ini fungsi ditekankan untuk mengendalikan banjir. Daerah Lontar merupakan salah satu kawasan tertinggi di Kota Surabaya, sehingga pohon-pohon itu diharapkan dapat menyerap air hujan. Dengan demikian, kawasan yang ada di bawahnya bisa lebih mudah dikendalikan. Di sana ditanam 200 pohon, selanjutnya dilakukan penanaman bertahap hingga mencapai empat ribu pohon.
Surabaya tengah berjuang untuk mencapai target luasan hutan kota yakni sebesar 10 persen atau 3.500 hektar dari total luas wilayah Surabaya di kisaran 35 ribu hektare. Saat ini hutan kota yang sudah dimiliki Surabaya tersebar di sejumlah wilayah di Surabaya, seperti di Pakal dengan luar 13 hektare, Balas Klumprik seluas 4,3 hektare, dan kawasan Pamurbaya seluas 500 hektare. Semua hutan kota itu pasti dilengkapi waduknya untuk mengendalikan air. Siklus hidrologi akan terpenuhi. Hujan turun di pohon, turun pelan-pelan masuk ke waduk terjadi penguapan, turun lagi siklusnya jadi hujan, tapi tetap ada air tanah yang tersimpan.
Hutan kota di Surabaya selain terdapat danau, nantinya juga akan ditanami berbagai tanaman buah-buahan. Bila danau atau embung digunakan untuk mengatur dan menampung suplai aliran air hujan, maka tanaman buah akan menjadi taman tersebut lebih menarik dan hasilnya bias dinikmati warga sekitar dan pengunjung hutan kota.
Program perluasan hutan kota di Surabaya adalah langkah lanjutan Pemerintah Kota Surabaya yang sangat menarik. Sebagai kota kedua terbesar di Surabaya dengan laju pembangunan yang massif, keseimbangan lingkungan telah lama dinisbikan. Untuk itu, peran warga kota Surabaya untuk berperan serta dalam penanaman pohon dan menjaga lingkungan akan bermanfaat besar dalam menjaga kesehatan warga kota sendiri. Ekosistem dalam lingkungan kota yang majemuk akan menjaga keseimbangan kota Surabaya di masa mendatang. –sa