Bunga Flamboyan bersemi semarak di seluruh penjuru Surabaya. Pernik-pernik bunga jingga berpadu anggun dengan helai daun elips nan lembut. Siapa bunga flamboyan?
Surabayastory.com – Dalam dua bulan terakhir ini, sudut-sudut Kota Surabaya terlihat semarak dihiasi bunga kecil-kecil jingga yang tersebar di antara dedaunan hijau. Sangat menarik, menyegarkan mata. Aksen jingga-menrah menyala itu yang membuat jalanan kota terasa tak membosankan. Bunga flamboyan yang menjadi salah satu pohon dengan bunga terindah di dunia, telah membuat sudut-sudut kota ini merona.
Bunga flamboyan (Delonix Regia) yang bersemi semakin memperindah kota. Di tengah kota Surabaya kita dengan gampang menyaksikannya di daerah Manyar, Ngagel, Gubeng, hingga di pinggiran Surabaya Utara di daerah Bulak hingga jalanan di Surabaya Barat.
Bunga flamboyan adalah bunga yang eksotis. Hanya menghasilkan bunga pada musim-musim tertentu saja. Namun bentuk pohon dan jalinan dedaunannya tampak halus dan menawan. Kelembutan dan keelokkannya membuat banyak kata cinta yang disimbolkan dengan bunga flamboyan.
Flamboyan adalah pohon pelindung sekaligus peneduh. Pohonnya tinggi dan rindang.
Flamboyan baru menarik perhatian begitu tiba masa berbunga, biasanya pada musim pancaroba, pergantian dari musim kemarau ke musim penghujan. Seperti saat ini di Surabaya.
Pernik-pernik bunga merah flamboyan semburat menutupi permukaan daun yang hijau. Di awal musim penghujan seperti sekarang ini, bunga flamboyant bermekaran mencapai puncaknya. Warna merah bunganya yang sangat terang menyelimuti sebagian hijau tajuk daun.
Pohon flamboyan tumbuh melebar membentuk seperti kanopi atau payung dan dapat mencapai tinggi 30 meter. Kulit batang berwarna abu-abu pucat. Nama tersebut mengacu pada penampilan bunga yang memang mencolok dan bentuk mahkota bunga mengembang.
Daun flamboyan memiliki bulu di bagian permukaannya. Sistem pertulangan daun berbentuk menyirip, dengan panjang 30,5-50,8 cm dan lebar 11–25 cm.
Bunga flamboyan memiliki diameter 8 – 15 cm dan memiliki empat kelopak berwarna merah atau oranye-merah dengan panjang 4–7 cm serta satu mahkota tegak. Benang sari berwarna merah gelap dan putik berwarna kuning.
Di antara hijau daun yang lebut dan pernik bunga jingga, di antaranya bergelantungan polong berwarna hijau, dengan panjang 40 – 70 cm dan lebar 7 cm. Kemudian berubah menjadi cokelat gelap jika sudah tua, datar, dan berisi sekitar 50 biji tiap polong.
Tumbuhan ini tumbuh dan berkembang di daerah tropis dan subtropis. Sebagai tanaman hias sekaligus tanaman peneduh. Flamboyan tumbuh di daerah yang memiliki dua musim, daunnya akan gugur pada saat musim kemarau, tetapi di daerah dengan empat musim flamboyan akan tetap hijau pada musim semi dan dingin. Karena itu disebut semi-evergreen.
Flamboyan memiliki kapasitas serapan terhadap polutan cukup tinggi. Sebagai tanaman penyerap polutan paling baik, flamboyan banyak ditanam di tepi jalan untuk menyerap emisi kendaraan bermotor.
Keindahan bunga flamboyan telah menginspirasi banyak seniman untuk memasukkannya dalam karyanya. Diantaranya yang paling legendaris adalah lagu ini, yang menjadi suara latar tayangan ini.
Mari kita simak liriknya yang menawan:
Bunga Flamboyan
Seindah cinta yang pernah kurasakan
Begitu juga kemesraan wajahnya
Bunga Flamboyan ganti dirimu
Yang kini tiada lagi
Bunga Flamboyan kau pujaan hatiku
Terjalin indah menemani hidupku
Tak ingin lagi aku berpisah
Walau hanya sekejap saja
Bila kau ingin datang kembali
Seperti pertama bertemu
Tak jua aku lepaskan
Bunga Flamboyan yang tumbuh di halaman
Terjalin indah menemani hidupku
Biarpun layu kan kusayangi
Seperti cintaku padamu
***
Comments 1
menarik