Inilah pidato lengkap Bung Tomo yang menggelorakan semangat arek-arek Suroboyo. Retorika pidato yang sulit untuk diulang.

Surabayastory.com – Setiap 10 November, ketika bangsa Indonesia memperingati Hari Pahlawan, nama Bung Tomo selalu muncul ke permukaan. Bung Tomo (nama lengkapnya Sutomo) memang seorang penggerak dan yang menggelorakan semangat arek-arek Suroboyo lewat kata-katanya. Lantang suaranya, semangatnya menggebu-gebu penuh dengan emosi dalam siaran-siaran radionya. Dalam lingkungan perjuangan, Bung Tomo mulai dikenal ketika terpilih menjadi anggota Gerakan Rakyat Baru yang disponsori Jepang, tahun 1944.
Ketika memasuki Oktober 1945 perannya menjadi sentral dalam membangkitkan semangat rakyat Surabaya. Dan puncaknya di awal hingga 10 November 1945 ketika Surabaya diserang habis-habisan oleh pasukan Inggris yang mendarat untuk melucutkan senjata tentara pendudukan Jepang dan membebaskan tawanan Eropa.
Bung Tomo tercatat sebagai salah satu bagian penting dalam peristiwa 10 November dan sejarah Kemerdekaan Indonesia.
Bung Tomo sangat bersungguh-sungguh dalam keimannya, meninggal dunia di Padang Arafah, ketika sedang menunaikan ibadah haji, 7 Oktober 1981. Jenazah Bung Tomo dibawa kembali ke tanah air dan dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum Ngagel, Surabaya.

Berikut ini pidato lengkap Bung Tomo yang membakar semangat arek-arek Suroboyo tanpa henti.
Bismillahirrohmanirrohim..
MERDEKA!!!
Saudara-saudara rakyat jelata di seluruh Indonesia
terutama saudara-saudara penduduk kota Surabaya
kita semuanya telah mengetahui bahwa hari ini
tentara Inggris telah menyebarkan pamflet-pamflet
yang memberikan suatu ancaman kepada kita semua
kita diwajibkan untuk dalam waktu yang mereka tentukan
menyerahkan senjata-senjata yang telah kita rebut dari tangannya tentara Jepang
mereka telah minta supaya kita datang pada mereka itu dengan mengangkat tangan
mereka telah minta supaya kita semua datang pada mereka itu
dengan membawa bendera putih
tanda bahwa kita menyerah kepada mereka
Saudara-saudara
di dalam pertempuran-pertempuran yang lampau kita sekalian telah menunjukkan
bahwa rakyat Indonesia di Surabaya
pemuda-pemuda yang berasal dari Maluku
pemuda-pemuda yang berawal dari Sulawesi
pemuda-pemuda yang berasal dari Pulau Bali
pemuda-pemuda yang berasal dari Kalimantan
pemuda-pemuda dari seluruh Sumatera
pemuda Aceh, pemuda Tapanuli, dan seluruh pemuda Indonesia yang ada di Surabaya ini
di dalam pasukan-pasukan mereka masing-masing
dengan pasukan-pasukan rakyat yang dibentuk di kampung-kampung
telah menunjukkan satu pertahanan yang tidak bisa dijebol
telah menunjukkan satu kekuatan sehingga mereka itu terjepit di mana-mana
hanya karena taktik yang licik daripada mereka itu saudara-saudara
dengan mendatangkan presiden dan pemimpin-pemimpin lainnya ke Surabaya ini
maka kita ini tunduk utuk memberhentikan pertempuran
tetapi pada masa itu mereka telah memperkuat diri
dan setelah kuat sekarang inilah keadaannya
Saudara-saudara kita semuanya
kita bangsa indonesia yang ada di Surabaya ini
akan menerima tantangan tentara Inggris itu
dan kalau pimpinan tentara inggris yang ada di Surabaya
ingin mendengarkan jawaban rakyat Indoneisa
ingin mendengarkan jawaban seluruh pemuda Indoneisa yang ada di Surabaya ini
dengarkanlah ini tentara inggris
ini jawaban kita
ini jawaban rakyat Surabaya
ini jawaban pemuda Indoneisa kepada kau sekalian
hai tentara Inggris
kau menghendaki bahwa kita ini akan membawa bendera putih untuk takluk kepadamu
kau menyuruh kita mengangkat tangan datang kepadamu
kau menyuruh kita membawa senjata-senjata
yang telah kita rampas dari tentara Jepang untuk diserahkan kepadamu
tuntutan itu walaupun kita tahu bahwa kau sekali lagi akan mengancam kita
untuk menggempur kita dengan kekuatan yang ada
tetapi inilah jawaban kita:
selama banteng-banteng Indonesia masih mempunyai darah merah
yang dapat membikin secarik kain putih merah dan putih
maka selama itu tidak akan kita akan mau menyerah
kepada siapapun juga
Saudara-saudara rakyat Surabaya, siaplah! keadaan genting!
tetapi saya peringatkan sekali lagi
jangan mulai menembak
baru kalau kita ditembak
maka kita akan ganti menyerang mereka itu
kita tunjukkan bahwa kita ini adalah benar-benar orang yang ingin merdeka
Dan untuk kita saudara-saudara
lebih baik kita hancur lebur daripada tidak merdeka
semboyan kita tetap: merdeka atau mati!
Dan kita yakin saudara-saudara
pada akhirnya pastilah kemenangan akan jatuh ke tangan kita
sebab Allah selalu berada di pihak yang benar
percayalah saudara-saudara
Tuhan akan melindungi kita sekalian
Allahu Akbar! Allahu Akbar! Allahu Akbar! MERDEKA!!! .
Pidato Bung Tomo ini akan terus diingat dan dikenang sepanjang masa. Selama kita bersatu, kita tak akan menyerah, dan Bangsa Indonesia akan tetap selamanya merdeka. –gav
Some truly interesting info , well written and broadly user friendly.