Ini ada sebuah cerita. Tentang kehidupan keseharian, tentang masalah problema yang sering luput dari perhatian kita. Ada cerita di sana, ada hikmah setelahnya. Mari kita mulai ceritanya.
Aku tiba di rumah setelah melakukan perjalanan bisnis selama sepekan yang terasa panjang, untuk menemui suamiku, James. Ia tengah mengalami peradangan gusi menyakitkan. Sisi kiri wajahnya tampak bengkak dengan giginya yang goyah. Dalam laporan medisnya, disebutkan dia telah mencoba berbagai macam penyembuhan untuk mengurangi penderitaan, namun semua tanpa hasil. Tampaknya, gigi itu harus menemui takdirnya: diusir dari mulutnya!
Sebagai seorang psikoterapis yang sukses mengembangkan berbagai teknik untuk mengakses kekuatan penyembuhan yang tak terbatas dari pikiran bawah sadar, aku menawarkan jasaku padanya. Itu adalah kesempatan terakhir sebelum bertemu dengan seorang dokter gigi untuk dicabut.
Ketika aku memandu suamiku mencapai kondisi pikiran yang tenang, dia memperlebar kesadarannya untuk berhubungan dengan kebijaksaanannya sendiri, diri yang mengetahui. Proses ini akan memandunya kembali ke masa kali pertama ketika dia membuat keputusan yang telah lama dilupakannya, yang membuatnya menderita peradangan gusi, sebuah keputusan yang dibuat pikiran sadarnya.
Dia segera sadar, dari sebuah peristiwa yang muncul ketika dia berusia tiga tahun. Orangtuanya mengirimnya untuk tinggal beberapa pekan dengan neneknya, seperti yang telah mereka lakukan beberapa kali sebelumnya. James menemukan ’’masa kecilnya’’ dalam keadaan masih sangat marah karena ditinggal orangtuanya. Setelah terungkapnya ingatan ini, aku membantunya mengatasi masa lalunya itu, sebuah amarah yang belum tertuntaskan. Dengan demikian dia mampu memaafkan orangtuanya dan mengembalikan kedamaian dalam dirinya.
Setelah proses ini selesai, aku jadi mencemaskan pengalamannya itu. Namun, kami berdua menjadi takjub terhadap apa yang terjadi sesudahnya. Ketika dia kembali dari perjalanan masuk dalam dirinya, ia tidak hanya kehilangan rasa sakit secara total tetapi juga peradangan gusinya. Bahkan lebih luar biasa lagi, gigi yang sebelumnya akan terlepas dari gusinya, kini menyatu kembali, sekali lagi pada tempatnya.
Dalam jangka waktu kurang dari sepuluh menit, rasa sakit yang telah berminggu-minggu diderita suamiku, peradangan dan pembengkakan sembuh secara total. Tidak ada satupun jejak permasalahan yang tertinggal. Itu tentu adalah pengalaman yang paling sulit untuk disangkal dari sebuah kekuatan penyembuhan yang menakjubkan dari tubuh-pikiran.
Transformasi mendalam suamiku adalah sebuah persaksian dari keajaiban penyembuhan yang tersedia bagi kita semua jika kita bersedia untuk melepaskan jebakan emosi dari ingatan masa lalu. Banyak bayangan dari rasa sakit yang telah lama terlupakan menampakkan diri di masa kini sebagai rasa sakit dan penyakit dalam tubuh.
Berdamai dengan diri sendiri! Itu adalah penyembuhan terhebat dari semua jenis penyakit! —Sherill