ADVERTISEMENT
Sabtu, Mei 24, 2025
Surabayastory.com
No Result
View All Result
  • HEADLINE
  • SURABAYA TODAY
    • SKETSA KOTA
  • CERITA KITA
  • RANA
  • FIKSI & PUISI
  • INSPIRASI PAGI
  • JEJAK
  • JENAKA
  • JELAJAH
  • LENSA
  • Login
  • Register
  • HEADLINE
  • SURABAYA TODAY
    • SKETSA KOTA
  • CERITA KITA
  • RANA
  • FIKSI & PUISI
  • INSPIRASI PAGI
  • JEJAK
  • JENAKA
  • JELAJAH
  • LENSA
No Result
View All Result
Surabayastory.com
No Result
View All Result
ADVERTISEMENT

Menyimak Kesan Mendalam Batik Lamongan

by surabayastory
20 November 2018
in Sketsa Kota
Reading Time: 4 mins read
0
A A
Pameran Batik Lamongan yang berlangsung di HOS of Sampoerna 15 November 2018. (sa)

Pameran Batik Lamongan yang berlangsung di HOS of Sampoerna 15 November 2018. (sa)

Batik dari penjuru Nusantara dieksplorasi dengan gegap gempita. Kini, Batik Lamongan mencoba menampilkan harmoni dalam keindahannya dalam kesunyian. Ada motif yang hilang kembali ditemukan.

 

Pameran Batik Lamongan yang berlangsung di HOS of Sampoerna 15 November-15 Desember  2018. (sa)

 

ArtikelTerkait

19 – 24 Agustus 2024, Gebyar UMKM dan Live Music di Surabaya Expo Center

Hari ini Surabaya Cerah Berawan. Potensi Hujan Ringan

“Awasi Boyo” Pengawas dan Teman Baru Koperasi Surabaya

Surabayastory.com – Batik Lamongan mempunyai posisi tersendiri dalam jajaran batik-batik Indonesia, dan menjadi bagian dari wastra Nusantara. Wastra adalah kain tradisional Indonesia yang memiliki makna dan simbol tersendiri. Terkait erat dengan matra tradisional setempat yang mengacu kepada dimensi seperti warna, ukuran panjang atau lebar. Wastra adalah bukan sekadar kain biasa, namun kain yang penuh sarat makna dan filosofi kehidupan.

Kata wastra diserap dari bahasa Sanskerta, dengan arti dasar sandangan (selembar kain). Wastra banyak dipakai sebagai wakil dari nama kain tradisional Indonesia (Nusantara).

Batik memang adalah kekayaan budaya yang patut disyukuri oleh segenap bangsa Indonesia. Sebagai salah satu warisan leluhur bangsa Indonesia, batik sangat berkaitan erat dengan eksistensi Kerajaan Majapahit dan perkembangan Islam di pulau Jawa. Perkembangan batik selanjutnya menyebar seluruh Indonesia. Setiap daerah kemudian merefleksikannya dalam motif dan corak baru yang berbeda, mengikuti situasi lingkungan yang ada. Inilah kekayaan yang tak terhingga karena setiap daerah di Indonesia memiliki motif dan corak yang berbeda-beda.

 

Batik Transisi Majapahit-Demak-Giri

Salah satu selendang dengan warna dan motif khas Batik Lamongan. (sa)

Sebelum dikenal dengan nama Batik Lamongan, selama beratus tahun masyarakat di sana menyebutnya dengan Batik Sendang. Batik adalah pakaian para raja dan bangsawan. Dalam perkembangannya, batik tidak hanya menjadi kain dalam keraton tetapi juga juga berkembang ke luar keraton. Tentu saja corak, warna, serta tingkat kehalusan pembatikan yang berbeda. Ketika Batik Sendang semakin meluas, jadilah kain ini menjadi kekhasan Lamongan dan kemudian banyak disebut dengan Batik Lamongan.

Batik Sendang tumbuh dan berkembang dalam rentang lebih dari dua ratus tahun. Batik Sendang menyimpan pesona eksotis dengan karakteristik berbeda karena mengekspresikan guratan batik masa transisi era Kerajaan Majapahit-Demak-Giri.

Batik Lamongan merupakan salah satu batik dengan motif dan corak yang khas. Berada di pesisir timur Jawa Timur,  Kabupaten Lamongan menyimpan kekayaan tradisi dan karakteristik yang berbeda. Batik Sendang mempunyai detil-detil kecil sehingga pengerjaannya lebih rumit, butuh kesabaran, keuletan, dan ketelatenan. Para pembatik Batik Sendang seakan tengah bermeditasi dengan dirinya sendiri ketika melakukan pencantingan dan pendetilan warna.

 

 

 

 

 

JEJAK HISTORIS BATIK LAMONGAN

 

Dari jenisnya, Batik Sendang dapat diklasifikasikan menjadi dua golongan; Batik Sendang tradisional dan Batik Sendang modern. Batik Sendang tradisional dianggap memiliki makna dan nilai filosofi tertentu serta memiliki dampak pemakaian atau penggunaan. Sedangkan Batik Sendang modern adalah batik dengan pengembangan ragam motif-motif baru dan pewarnaan gaya baru.

Teknik pengerjakan Batik Sendang kurang lebih masih sama dengan batik-batik di daerah lain. Masih menggunakan canting tradisional dengan berbagai tingkat ukuran, menggunakan malam (lilin) di atas kain. Untaian motif tersebut memiliki detail yang rumit dan kecil sehingga kesabaran serta ketelatenan sangat dibutuhkan dalam setiap proses pembuatan batiknya. Ada banyak motif dengan makna-makna yang filosofis. Ciri khas lain Batik Sendang Lamongan ada pada pilihan motif yang merespon lingkungan sekitarnya. Yang paling kuat adalah motif Singo Mengkok. Di antaranya motif Kepiting Rowo Sisik Naga Bandeng Lele, Burung Slempang, Gapuro Tanjung Kodok, Paten, Pathetan, Gendang Ceplik, dan motif biota laut lainnya.

 

Proses pencantingan yang detil dan rumit. (sa)

 

Dari motif-motif tersebut, motif hewan dan tumbuhan yang masih terasa kuat. Dari respon lingkungan sekitar, sebagai motif utama maupun motif mendukung (pengisi latar), gambar dengan nuansa tumbuh-tumbuhan, dedaunan, bunga, buah-buahan, dan kumbang masih menjadi ragam yang mendominasi. Seperti bunga melati yang merupakan lambang kesucian.

Pewarnaan yang dipilih secara filosofis melambangkan tiga alam yang dilalui manusia; warna putih sebagai alam Garba (kandungan), warna merah untuk alam Fana (dunia) dan warna hitam sebagai alam Baka (akhirat).

Salah satu kekhasan lain dari batik di Sendang Duwur ini memiliki warna unik yaitu pewarnanya berasal langsung dari pohon atau kulit sawo. Ada juga pewarna dari kunyit, daun jati, daun mangga, pandan dan lainnya.

Sentra Batik Lamongan berada di daerah Sendang Duwur Kecamatan Paciran Kabupaten Lamongan, Jawa Timur. Desa ini termasuk salah satu desa keramat karena terdapat Makam Sunan Sendang yang banyak dikunjungi para peziarah dan wisatawan rohani.

 

Singo Mengkok dan Motif yang Hilang

Motif Singo Mengkok di kain yang dipakaikan di kebaya pada manikin di sebelah kanan. Tampak anggun dengan kesan filosofis yang dalam. (sa)

 

Singo Mengkok yang menjadi judul pameran ini terdengar asing sekaligus unik bagi telinga awam. Namun sebenarnya ada rangkaian cerita yang panjang di belakangnya. Singo Mengkok merupakan motif yang berasal dari masyarakat Sendang wilayah pesisir Lamongan, Jawa Timur. Dalam budaya Tiongkok, Singo Mengkok sendiri dimaknai sebagai perwujudan binatang mitologi yang identik dengan Kilin, berwajah naga berkaki kijang dan memiliki kulit yang bersisik. Binatang tersebut dipercaya mampu mendatangkan kemakmuran dan kejayaan di daerahnya. Di sini terasa adanya akulturasi budaya yang merasuk dalam kehidupan filosofis masyarakat.

Motif Singo Mengkok itu adalah motif yang sudah hilang dan diketemukan kembali. Motif ini dulu sudah tidak dibuat oleh masyarakat Sendang Lamongan, kemudian lenyap ditelan zaman, dan sekarang mulai dihidupkan kembali. Singo Mengkok termasuk motif batik legendaris di kalangan masyarakat Sendang, Lamongan yang sarat akan makna filosofi kehidupan. Motif ini melambangkan harmoni dalam kehidupan. Seperti halnya motif-motif klasik dan dipandang bernilai magis di batik Jawa dan Madura. Dulu, untuk menghadirkan motif Singo Mengkok, harus tirakat terlebih dahulu, puasa dan melakoni sejumlah ritual.

 

Pameran Batik Lamongan

Suasana pembukaan Pameran Batik Lamongan yang sangat ramai pengunjung. (sa)

 

Bila ingin menangkap kesan kelokan Batik Lamongan lebih saksama, datanglah ke pameran Pameran Batik Legendaris Sendang Lamongan Singo Mengkok yang diselenggarakan 16 November-15 Desember 2018 oleh Galeri Paviliun House of Sampoerna (HoS) Surabaya, bekerjasama dengan Komunitas Batik Jawa Timur (KIBAS). Ada 30 jenis motif batik dari Kabupaten Lamongan seperti Singo Mengkok, Gendangan, Petetan, Kluwung, Grinsing, Kawung dan Sido yang menjadi khazanah kain batik khas Nusantara yang bisa disaksikan.

Selain itu, juga ada 30 item kuliner khas Lamongan yang disajikan saat pembukaan pameran. Pasar kuliner ini mengisi ruang budaya dan cermin peradaban manusia yang salah satunya bisa dilihat dari pduk dapurnya. Macam-macam makanan khas ini menjadikan Lamongan bisa dibaca jejak sejarah, pengaruh, akulturasi (silang budaya), serta tingkat peradabannya.

Pameran warisan budaya nusantara ini menarik untuk disimak secara perlahan sembari mencecap keindahan kultural yang tersaji di setiap lembar kainnya. Dengan pameran ini diharapkan minat masyarakat terhadap batik dapat meningkat dan dapat menjadikan lestari warisan budaya. Mengingatkan kembali ada harmoni dalam setiap perbedaan dan persilangan budaya. Karena sejatinya kita adalah sama, manusia yang hidup bersama di alam semesta. –sa

 

 

Bagikan tulisan ini:
Tags: Batik LamonganHouse of SampoernaKIBASpameran batiksejarah batik LamonganWastra nusantara
Previous Post

Merintis Sukses Pesepakbola Surabaya

Next Post

Sekuel Senja di Pantai Lama Surabaya

Artikel Terkait

Surabaya Expo Center akan menjadi destinasi wisata baru kota Surabaya sekaligus memberi ruang untuk UMKM serta lahan konser yang terbuka. (bangga surabaya)
Headline

19 – 24 Agustus 2024, Gebyar UMKM dan Live Music di Surabaya Expo Center

9 bulan ago
Cuaca dan suhu udara kota Surabaya hari ini cerah, berawan, dan berpotensi hujan di beberapa tempat. (BMKG)
Sketsa Kota

Hari ini Surabaya Cerah Berawan. Potensi Hujan Ringan

9 bulan ago
Prosesi peluncuran aplikasi "Awasi Boyo" di Balai Kota Surabaya. (kominfo pemprov)
Sketsa Kota

“Awasi Boyo” Pengawas dan Teman Baru Koperasi Surabaya

10 bulan ago
Fantasi menjadi kajian psikoanalisis penting meski oleh Sigmund Freud ditemukan dengan cara yang tak sadar. (rafy-a.com)
Headline

Kajian Psikoanalisis tentang Fantasi dan Fungsinya

4 tahun ago
Jalaluddin Rumi mengekspresikannya tulisannya dalam bahasa cinta yang syarat makna. Sajak, puisi, syair, dengan pendekatan cinta dan humanisme. (surabayastory.com)
Headline

Pengantar Singkat Karya dan Perjalanan Spiritual Jalaluddin Rumi

4 tahun ago
Warna merah selalu mencuri perhatian. Psikologi merah sangat kuat. (qz)
Headline

Makna Warna Merah di Bulan Februari

4 tahun ago
Next Post

Sekuel Senja di Pantai Lama Surabaya

Kebakaran demi kebakaran terjadi di Surabaya dalam dua bulan terakhir. (jatimnow)

Waspada Tren Kebakaran di Surabaya

Salam Hening Menyambut Kehidupan

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

BERITA POPULER

  • Inilah Sistem Pencernaan Manusia yang Hebat  (info visual)

    Mengenal Sistem Pencernaan Manusia yang Hebat

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Cara Belajar Membaca Not Angka dan Tangga Nada

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Sampah Kulit Kerang di Kenjeran Surabaya yang Tak Terselesaikan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Jamu Jawa, Tradisi Penyembuhan Nenek Moyang Nusantara

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Makna Warna Merah di Bulan Februari

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

Kurs

Kurs USD: Sab, 24 Mei.

RajaBackLink.com
">
Surabayastory.com

© 2024 Surabaya Story - Let's Make Story, Let's Make History

KATEGORI

  • HEADLINE
  • SURABAYA TODAY
  • CERITA KITA
  • RANA
  • FIKSI & PUISI
  • INSPIRASI PAGI
  • JEJAK
  • JENAKA
  • JELAJAH
  • LENSA

Ikuti Kami

No Result
View All Result
  • HEADLINE
  • SURABAYA TODAY
    • SKETSA KOTA
  • CERITA KITA
  • RANA
  • FIKSI & PUISI
  • INSPIRASI PAGI
  • JEJAK
  • JENAKA
  • JELAJAH
  • LENSA
  • Login
  • Sign Up

© 2024 Surabaya Story - Let's Make Story, Let's Make History

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms below to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist