Apa samurai itu? Kenapa samurai begitu populer di seluruh dunia? Apa peranannya dalam masyarakat Jepang? Dan bagaimana samurai mempengaruhi peradaban Jepang secara keseluruhan?
Surabayastory.com – Berbicara tentang Jepang kiranya tak lengkap bila tak menyinggung tentang samurai. Ya siapa yang tak mengenalnya. Kata ini berarti prajurit Jepang di masa lampau yang telah mengukir dengan huruf tebal pada sejarah bangsa Jepang dan bahkan mendapatkan perhatian yang besar sekali di seluruh dunia.
Walau sejak abad ke-19, Pemerintahan Meiji telah menghapus kelas samurai dan menggantikannya dengan unit tentara modern, tapi jejak-jejak pengaruhnya masih terlihat sampai sekarang. Pengaruh kelas samurai dalam masyarakat Jepang tak terlepas dari lamanya tampil dalam panggung kekuasaan melalui pemerintahan militer selama ratusan tahun.
Pengaruh ini tidak hanya terwujud dalam bentuk-bentuk kota dan bangunan, persenjataan dan peralatan perang, seni dan sastra, agama dan kepercayaan yang hidup di Jepang, tapi juga pada pandangan hidup yang diwujudkan dalam prinsip bushido.
Karena itu menarik untuk mengungkap berbagai aspek samurai mulai perjalanan sejarahnya, kiprah para pahlawannya, produk budayanya, dan juga ajarannya yang sangat berpengaruh dalam membentuk Jepang masa kini, yaitu bushido.
Awalnya samurai berperan dalam masyarakat, mulai hanya sekedar menjalankan tugas di medan perang yang diberikan para aristokrat untuk mempertahankan maupun memperluas wilayah kekuasaan, lalu berbagi kekuasaan dengan para aristokrat, sampai meraih kekuasaan tertinggi dalam masyarakat melalui Pemerintahan Keshogunan.
Dalam sejarah samurai jelas sekali mereka mengalami kondisi yang selalu berubah. Suatu ketika mereka mengalami masa perang yang sangat panjang. Namun pada periode Tokugawa mereka mengalami masa periode damai yang juga panjang.
Dalam kedua masa yang saling bertolak belakang itu, kelas samurai tidak selalu mengenyam situasi yang kondusif bagi karir keprajuritan mereka. Dalam masa perang, mereka bisa terancam menganggur dan menjadi ronin atau samurai tak bertuan, bila klan aristokrat tempat mereka mengabdi kalah perang dan tanah mereka dirampas musuh.
Samurai di Masa Damai
Pada masa damai pun banyak di antara mereka yang terpaksa menganggur karena para aristokrat tak membutuhkan lagi banyak prajurit. Apalagi ketika pihak Pemerintahan Keshogunan mengharuskan mereka tinggal di sekitar benteng di ibu kota untuk menghindari pembentukan kekuasaan di daerah-daerah.
Banyak samurai yang akhirnya menjadi pengangguran dan menjadi ronin (samurai tanpa pemimpin). Selanjutnya buku ini mengungkapkan sejauh mana kelas samurai ini berpengaruh terhadap kebudayaan Jepang secara keseluruhan. Dilihat secara sekilas saja budaya Jepang memang sangat menonjol ciri-ciri budaya samurainya. Mulai dari gaya kotanya, rumahnya, benteng-bentengnya, peralatan perangnya, seni beladirinya dan ajaran bushidonya.
Pada sisi lainnya, pengaruh bushido ini disebut-sebut yang membuat Jepang dengan cepat sekali mengalami kemajuan pada masa setelah berakhirnya kekuasaan feodal. Namun bushido tak bisa terpisahkan dalam kehidupan masyarakat Jepang. Bahkan semangat bushido disebut-sebut juga memberikan inspirasi bagi kebangkitan Jepang setelah mengalami kehancuran setelah kalah perang hingga menjadi kekuatan ekonomi dunia.
Samurai bukan hanya pedang, ada semangat dan inspirasi hidup yang menarik untuk didalami dan diselami. –drs, dari berbagai sumber