Dunia ini penuh dengan warna. Setiap jejak kehidupan ini juga tak bisa lepas dari warna. Warna-warna yang ada adalah anugerah, keindahan dunia yang patut disyukuri. Di balik keindahan warna, banyak materi yang bisa diperbincangkan soal warna.
Surabayastory.com – Setiap warna mampu memberikan kesan dan identitas tertentu sesuai lingkungan, kondisi sosial, dan tentu saja selera. Apakah warna itu? Warna sebenarnya adalah spektrum tertentu yang terdapat di dalam suatu cahaya sempurna (berwarna putih). Panjang gelombang cahaya itu yang membuat warna menjadi beraneka dan memiliki nama dan identitas masing-masing. Panjang gelombang warna yang masih bisa ditangkap mata manusia berkisar antara 380-780 nanometer. Dalam peralatan optis, warna bisa pula berarti interpretasi otak terhadap campuran tiga warna primer cahaya: merah, hijau, biru yang digabungkan dalam komposisi tertentu.
Leonardo da Vinci, di abad ke-15, lama sebelum para ilmuwan memperkenalkan warna, menemukan warna utama yang fundamental, yang kadang-kadang disebut warna utama psikologis, yaitu merah, kuning,biru, hitam dan putih. Pengenalan bentuk merupakan proses perkembangan intelektual sedangkan warna merupakan proses intuisi. Eksperimen menunjukkan bahwa objek yang berwarna hampir selalu menjadi pilihan.
Dalam perkembangannya, warna banyak diolah untuk berbagai kebutuhan dalam kehidupan. Di sana kemudian warna punya gradasi, nilai rasa, nilai psikologis, hingga dipercaya punya ‘jiwa’. Psikologi warna ini yang bisa menggerakkan antusiasme seseorang, selera, hingga menggerakkan indera yang lain setelah mata.
Nilai serta psikologis warna dalam perkembangannya juga dipengaruhi dengan lingkungan sekitar. Misalnya warna putih akan memberi kesan suci dan dingin di daerah Barat karena di wilayah itu dekat dengan dengan salju, dan musim dingin yang panjang. Sementara di kebanyakan negara Timur warna putih memberi kesan selain kesucian, juga ada yang mengasosiasikan dengan kematian, meskipun secara teoritis sebenarnya putih bukanlah warna.
Bermain warna memang mengasyikkan, di dalam buku ini akan tersaji eksplorasi tentang warna, mulai teori hingga nilai psikologis. Dari simbolis, makna, hingga relevansinya. Selamat menjelajah dunia warna yang penuh makna.
Makna di Balik Warna
Zaman telah berubah. Perkembangan pola pikir, lingkungan, dan psikologis manusia membuat kehidupan ini makin beragam. Warna bukan lagi sekadar ‘visual’ untuk membedakan dengan warna lainnya. Memang benar, warna telah dikenal dan dinamai sejak sebelum abad ke-15. Namun teori tentang warna mulai berkembang sejak Leonardo da Vinci memperkenalkannya di abad ke-15.
Warna adalah faktor yang sangat penting dalam komunikasi visual. Warna adalah elemen penting dalam dunia kita. Tidak hanya sebagai pemanis dan identitas saja. Setiap warna juga mempunyai nilai rasa, dan lebih dalam lagi mempunyai jiwa. Setiap warna mempunyai jiwa yang berbeda, serta memancarkan aura yang tak sama. Semuanya tersirat, namun memberi efek nyata. Warna dapat memberikan dampak psikologis, sugesti dan suasana bagi yang melihatnya.
Warna akan memainkan peran utama dalam kehidupan Anda. Bagaimana warna bisa mempengaruhi suasana hati kita? Ahli fisiologi dan psikologi menjelaskan ada empat warna primer : merah, hijau, kuning dan biru. Walaupun tidak ada penjelasan secara pasti mengapa orang-orang menyukai warna dan kombinasi warna tertentu. Tetapi yang jelas, setiap warna mempunyai karektor atau sifat yang berbeda-beda. Bahkan sejak dahulu warna diketahui mempunyai pengaruh terhadap manusia, namun baru belakangan ini penggunaannya telah dimanfaatkan secara meluas dalam dunia modern yang memperhatikan desain dan nilai rasa.
Warna, tanpa kita sadari, dapat memiliki efek yang mendalam tentang bagaimana kita merasa baik secara mental dan fisik. Reaksi kita terhadap warna seketika akan berubah dengan cepat melihat respon di sekeliling kita. Berdasarkan penelitian, juga terjadi sebuah hubungan yang signifikan antara warna dan kata.
Menjelajah dunia warna seakan tidak ada habisnya. Setiap warna punya aura yang berbeda, dengan kelebihan masing-masing. Jadi tidak bisa dikatakan ada warna yang lebih bagus dan warna yang lain buruk. Setiap warna punya kelebihan di tempatnya masing-masing. Belum lagi soal selera, yang tentu saja tak dapat dipertentangkan. –sa