Demam sepeda datang lagi paska pandemi. Kota akan lebih nyaman bila masyarakatnya gemar naik sepeda.

Surabayastory.com – Saat ini, di Surabaya, Jakarta, serta kota besar di Indonesia, tengah dilanda demam bersepeda. Hampir di setiap sudut kota, terlihat jajaran kelompok bersepeda. Di luar para pesepeda yang telah rutin nggowes, mereka adalah “rombongan baru” dalam “peta pesepeda” di kota.
Situasi pandemi yang mengharuskan masyarakat tinggal di rumah, ternyata membekap rasa dan kemudian menimbulkan kebosanan yang sangat. Jadi ketika “pintu terbuka” mereka seakan ingin meluapkan di jalanan kota. Halaman media-media sosial kemudian diramaikan dengan adegan aktivitas bersepeda.
Bersepeda memang menarik. Baik untuk kota, baik untuk lingkungan, baik untuk masyarakatnya. Sekarang mari kita lihat, bagaimana dengan di Eropa? Memang benar, di Eropa sepeda sudah menjadi bagian dari alat transportasi bagi masyarakatnya. Bukan hanya sebagai gaya hidup (lifestyle), tetapi sudah menjadi keseharian mereka. Saat ini, 72% orang Eropa tinggal di kota atau pinggiran kota (PBL Badan Penilaian Lingkungan Belanda, 2016) dan persentase ini meningkat. Akibatnya, kota menjadi lebih padat, kualitas udara semakin buruk, lebih banyak kebisingan dan umumnya kurang layak huni. Meningkatkan jumlah orang yang bersepeda bisa menjadi langkah penting menuju kota yang lebih nyaman, berkelanjutan dan layak huni. Bersepeda juga membawa manfaat kesehatan pribadi.
Banyak kota-kota Eropa yang sukses melihat bersepeda yang semarak budaya sebagai memberikan keunggulan kompetitif dibandingkan yang lain kota dalam menarik bisnis baru, turis dan pekerja kunci, dan karena itu, telah mengadopsi pendekatan terkemuka dunia untuk mendorong dan mendukung bersepeda. Proyek bersepeda citra kesehatan dan kemakmuran dan telah menggantikan mobil sebagai mesin pertumbuhan ekonomi perkotaan dan kesehatan masyarakat.
Manfaat Bersepeda
Mengapa bersepeda menjadi sangat populer? Di kota-kota dunia, bersepeda menjadi topik menarik. Bersepeda diyakini dapat meningkatkan kenyamanan kota dan kesehatan warga. Ada beberapa sebab yang membuat dengan sepeda sebuah kota bisa lebih nyaman.
Mobilitas dan ruang di jalan
Sepeda memakai lebih sedikit ruang di jalan daripada mobil, sehingga siklus perubahan ruang lebih dinamis daro mobil yang menyebabkan kemacetan kurang. Juga, perputaran siklus parkir cepat sehingga membutuhkan lebih sedikit ruang parkir daripada mobil. Kondisi ini memungkinkan ruang berharga di lingkungan kota lebih banyak digunakan secara efisien dan lebih kegiatan lainnya.
Emisi
Pesepeda tidak memancarkan polusi udara, sementara kebanyakan mesin lainnya yang menggerakkan moda transportasi memancarkan polutan, seperti PM dan NOx. Kota dihadapkan dengan tantangan untuk mengurangi jumlahnya polutan udara yang dipancarkan sejak paparan hingga jangka panjang. Paparan ini sangat berisiko pada kesehatan masyarakat yang bisa berujung pada kematian.
Keterjangkauan
Bersepeda adalah moda transportasi yang lebih terjangkau daripada mobil. Harga beli dan biaya penggunaan jauh lebih rendah dari moda transportasi lainnya. Sepeda juga lebig gampag diakses oleh berbagai kalangan warga kota.
Bersepeda membuat kota lebih tempat yang menyenangkan untuk tinggal, dan membuat kota lebih sehat, lebih aman, dan tidak berpolusi sehingga menjadikannya lebih layak huni. Selanjutnya, interaksi sosial pengendara sepeda berbeda dengan pengguna jalan bermotor lainnya.
Dengan menggunakan bahasa tubuh pengendara sepeda berkomunikasi lebih ramah dibanding pengemudi mobil. Interaksi social jauh lebih terjalin. Berbeda dengan modil atau kendaraan bermotor yang jauh lebih egois karena lingkup berkendara mereka tertutup, baik karena ruang maupun kecepatan. Mereka secara fisik terpisah.
Pengendara sepeda juga memiliki dampak ekonomi positif. Pengendara sepeda rata-rata menghabiskan lebih banyak belanja sehingga bisa menggerakkan ekonomi kota. Ada bukti kuat yang menyatakan bila sepeda mengurangi risiko kecelakaan bagi pengendara sepeda maupun kendaraan lainnya. Karena untuk alasan ini, dapat menyebabkan efek sekunder positif ekonomi atau keselamatan di kota. Menurut laporan Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization Europe, 2014), jika kota-kota meningkatkan pangsa bersepeda mereka, dapat membuka ribuan pekerjaan baru dan menurunkan kematian akibat kecelakaan di jalan.
Kesehatan
Sepeda adalah aktivitas fisik. Aktivitas fisik yang teratur mengurangi risiko diabetes, beberapa jenis kanker, obesitas dan banyak penyakit lainnya. Penelitian menunjukkan banyaknya manfaat kesehatan dari bersepeda. Ini terbukti di Belanda. Untuk setiap setengah juta orang di Belanda menggunakan sepeda (bukan mobil), dan harapan hidup meningkat sebesar 3-14 bulan karena fisik aktivitas sementara polusi udara yang dihirup dan risiko kecelakaan menyebabkan rata-rata terjadi penurunan 0,8-14 hari dan 5-9 hari masing-masing (de Hartog, Boogaard, Nijland, & Hoek, 2010).
Keramahan Kota
Bersepeda adalah aktivitas yang menyenangkan. Dengan bersepeda masyarakat akan lebih banyak tersenyum. Dengan berbagi senyuman dengan pesepeda lainnya membuat suasana kota menjadi lebih akrab dan menyatu. Dari sini kemudian lahirlah komunitas-komunitas baru yang membuat ikatan batin warga kota menjadi lebih kuat. –sa