Sesulit apapun, keputusan harus diambil. Letakkan emosi, tenangkan pikiran, selalu lihat sisi positif. Keputusan tak bisa memenuhi 100 persen benar, tapi tetap harus diputuskan.
Surabayastory.com – Perjalanan hidup adalah jalan panjang melalui persimpangan-persimpangan. Simpangan itu tak bisa semuanya dijalani, harus ada yang dipilih. Untuk membuat pilihan itu, dibutuhkan keputusan. Satu keputusan dengan segala risiko dan konsekuensinya.
Sebelum “belajar” membuat keputusan, kita bisa mulai dari menelaah. Kita dapat menyelidiki perbedaan antara memilih suatu hidangan dari menu dan membuat keputusan penting untuk menemukan mengapa sebuah menu membuat kita berantisipasi, sedangkan keputusan diambang pintu menimbulkan rasa takut pada akhirnya kita menghindarinya.
Jelas konsekuensinya berada pada skala yang berbeda. Konsekuensi terburuk atas pilihan yang salah dari suatu menu adalah makanan yang tidak kita nikmati, makanan tidak sesuai selera, tagihan yang tidak mampu kita bayar, atau kita sakit perut. Konsekuensi terbaik hanyalah makan malam yang menyenangkan. Sebaliknya, konsekuensi dari keputusan penting mungkin mempengaruhi kebahagiaan atas keberhasilan anda ditahun-tahun mendatang.
Jadi, betapa anehnya kita harus mencurahkan perhatian yang begitu besar kepada menu, sementara mengabaikan dan menghindari keputusan dengan konsekuensinya. Akan tetapi, pola kelakuan ini sebenarnya tidak asing. Kita menghabiskan banyak waktu dalam aktivitas langsung, di mana keberhasilan itu mungkin ada dan hukuman untuk kegagalan itu sedikit, sementara kita menghindari tugas yang sulit dengan biaya dan manfaat yang besar.
Skala waktu untuk pilihan menu dan keputusan penting tentu saja sangat berbeda. Kebanyakan menu dapat dibaca dengan cermat dalam beberap menit, tetapi sedikit keputusan penting yang dapat dihilangkan bahkan dalam beberapa jam. Kita merasa sulit meneruskan konsentrasi kita dan memusatkan pada masalah yang ada. Lebih muda kalau kita terburu-buru mengambil keputusan dan melupakannya.
Dasar Keputusan Penting
Perbedaan dasar yang lain antara memilih menu dan mengambil keputusan penting ialah jumlah informasi yang diperlukan untuk masing-masing pilihan ini. Ketika melihat menu, Anda telah tahu sebagian besar dari yang Anda butuhkan untuk membuat pilihan yang baik. Jika ada makanan yang tidak Anda kenal, seorang pelayan dapat selalu siap menggambarkannya kepada Anda. Jika Anda harus mengambil keputusan seperti membeli rumah atau tidak, ada banyak dan berbagai macam pertanyaan yang perlu diselidiki dan dijawab sebelum Anda mengambil keputusan itu. Tidaklah mengherankan kalau kita merasa keputusan semacam ini menakutkan!
Tidak ada yang mengkritik makanan pilihan Anda di restoran. konsekuensi-konsekuensi itu hanya mempengaruhi Anda, andaikata andalah yang membayarnya. Tidak ada lagi yang berhak mengkritik, karena Anda-lah pengkritik terbaik untuk keadaan Anda sendiri. Akan tetapi, jika sampai pada pengambilan keputusan, kita sering diserang oleh teman-teman, keluarga, dan tetangga kita. Terlalu banyak komentar akan sebuah keputusan. Ppengambil keputusan yang kurang penting berlimpah. Mungkin kita diberitahu seperti “segala sesuatu sebenarnya dapat beres jika Anda belum mengambil keputusan untuk mengganti pengacara/ mengambil pekerjaan sambilan/ menyekolahkan anak di sekolah negeri, dan sebagainya”. Komentar semacam ini sangat sulit dihadapi, terutama karena hal itu dapat benar. Tidaklah menherankan kalau kita mencoba menghindari pengambilan keputusan yang akan mengakibatkan kritikan demikian.
Jelas bahwa kita mempunyai alasan yang bagus untuk mencoba menghindari pengambilan keputusan, dalam arti bahwa kita benar karena menganggap proses situ sulit dan mengandung risiko. Akan tetapi, jelas juga bahwa kita perlu mengatasi masalah yang timbul dari keputusan itu tidak dengan menghindarinya, tetapi dengan menguasai pengambilan keputusan yang efektif. Keputusan bisa dilihat sebagai sebuah tangga penting menuju tempat yang diinginkan, bukan dengan membuka jurang yang dalam untuk menelan kita bula-bulat. Membuat keputusan adalah membuka kesempatan, bukan sesuatu yang menakutkan.
Setiap kali mengambil keputusan, Anda menyatakan kepribadian dan kuasa sendiri. Anda secara aktif bertanggung jawab atas kehidupan Anda dan menemukan jalannya, alih-alih secara pasif menunggu desakan dan dorongan nasib. Sekalipun jelas sepele, keputusan yang lumrah, seperti memilih apa yang harus dimasak untuk makan malam, bagaimana mengatur perabot, atau saluran berapa untuk menonton TV, adalah peryataan kecil untuk kebebasan. Keputusan ini pun memberi kita kesempatan untuk perubahan dan perkembangan.
Berlatih dengan membuat keputusan sehari-hari, disertai mengembangkan gagasan-gagasan yang terus berkembang dalam sebuah situasi dapat diterapkan pada keputusan minor selain keputusan mayor. Keputusan adalah bagian dari kehidupan yang harus dijalani Kita harus menentukan pilihan, dan tidak ada cara lain utnuk menghindari tanggung jawab. Membuat keputusan, atau kesempatan kita yang lain akan hilang.Tidak perlu lagi ketakutan akan kemungkinan mengambil keputusan, karena akan tersedia strategi positif untuk memperggunakan sebaik-baiknya segala keputusan yang hadir dalam kehidupan. –sa