Luar angkasa selalu menarik. Hingga saat ini masih banyak yang menjadi misteri.
.
.
Surabayastory.com – Sejak dulu hingga saat ini, tetap menjadi perjananan dan petualangan yang menakjubkan. Buktinya, banyak pihak ingin menguak misteri itu lebih dalam, lebih jauh, dan lebih terang. Sesuatu yang berada jauh dari tempat tinggal manusia (bumi) menjadikan daya tarik besar. Manusia selalu ingin menjadikan dirinya lebih dulu, lebih tahu, dan lebih hebat.
Memecahkan misteri luar angkasa adalah tujuan tanpa akhir. Terus dan terus digali dari zaman ke zaman. Sebelum zaman modern ini datang, keinginan untuk menguak semesta dan luar angkasa sudah dilakukan. Apa dan siapa yang pertama tentang luar angkasa? Mari kita simak sama-sama.
.
Apa makhluk hidup pertama yang pergi ke luar angkasa?
Dua ekor anjing bernama Belka dan Strelka, adalah makhluk Bumi pertama yang pergi ke luar angkasa dan berhasil kembali dengan selamat. Mereka menaiki pesawat luar angkasa Sputnik 5 milik Uni Soviet pada tanggal 19 Agustus 1960. Mereka melakukan perjalanan selama sehari mengorbit Bumi. Dalam bahasa Rusia, Belka berarti tupai sedangkan Strelka artinya panah kecil. Selain sepasang anjing itu, ada 40 cecurut, 2 tikus dan beberapa batang tumbuhan yang ikut serta dalam perjalanan ke luar angkasa saat itu. Beberapa bulan setelah penerbangan itu. Strelka melahirkan enam ekor anak anjing yang sehat dan lucu. Salah satu anaknya Pushinka, diberikan kepada Caroline Kennedy, putri Presiden Amerika saat itu John F Kennedy, sebagai hadiah dari pemimpin Soviet Nikita Khruschev.
Setelah mati, tubuh Belka dan Strelka diawetkan dan disimpan di Memorial Museum of Astronautics di Moskow.
.
Bagaimana pencarian keberadaan makhluk hidup lain di alam semesta?
Mencari makhluk lain, atau alien, sudah cukup lama dilakukan oleh para ilmuwan. Penelitian untuk mencari keberadaan makhluk lain sebagian besar menggunakan teleskop radio. Teleskop radio menangkap sinyal dalam bentuk gelombang radio. Mata manusia tidak bisa melihat energi dalam bentuk gelombang radio ini. Gelombang radio memiliki energi yang rendah. Banyak benda-benda di alam semesta yang memancarkan energi radio, semisal bintang atau planet. Gelombang radio digunakan karena dapat menjalar sangat jauh tanpa terhalangi oleh kumpulan debu kosmik yang tersebar di seantero semesta. Teleskop radio juga bisa terus digunakan sepanjang siang dan malam, tidak seperti teleskop yang menggunakan lensa yang hanya bisa dipakai saat malam hari.
Penelitian untuk mencari makhluk asing disebut dengan nama SETI (Search for Extraterrestrial Intellegence). Program SETI berupaya mencari sinyal radio yang mungkin dipancarkan oleh kehidupan lain di seluru penjuru alam semesta. Jadi, program ini memerlukan kerjasama antar negara yang memiliki fasilitas teleskop radio. Contohnya Kompleks Observatorium Arecibo di Puerto Rico dan Observatorium Parker, di New South Wales, Australia. Sebuah kompleks teleskop radio raksasa bernama Allen Telescope Array dioperasikan di pegunungan California untuk melakukan penelitian tanpa henti, 24 jam per hari dan 7 hari per minggu. Di kompleks ini terdapat susunan piringan antenna penangkap sinyal yang bekerja saling mendukung. Hal ini berbeda dengan teleskop tunggal di Arecibo yang memiliki diameter 305 meter. Di ATA, terdapat 350 buah teleskop berdiameter masing-masing 6,1 meter.
Sinyal radio pun kita terus kirimkan ke angkasa sana selama berpuluh-puluh tahun. Para peneliti berharap, sinyal itu dapat diterima oleh sebuah peradaban di salah satu sudut alam semesta. Namun, sampai sejauh ini belum ada bukti ilmiah yang menunjukkan keberadaan makhluk asing nun jauh di sana.
.
Pesawat apa yang pertama kali meluncur ke luar angkasa?
Uni Soviet (dulu bekas gabungan negara-negara konfederasi Rusia) merupakan negara yang pertama kali meluncurkan pesawat angkasa bernama Luna 2. Pesawat Luna 2 diluncurkan ke Bulan dan mendarat pada tanggal 14 September 1959, namun hancur begitu tiba di permukaan.
.
Berapa kecepatan pesawat untuk pergi ke luar angkasa?
Bumi memiliki gaya gravitasi yang akan menyebabkan benda-benda jatuh di permukaan Bumi. Jika kita lemparkan apel setinggi mungkin, apel pasti akan jatuh ke tanah. Agar pesawat luar angkasa bisa terlepas dari gravitasi Bumi, kecepatan minimal pesawat sekitar 11, 2 kilometer per detik! Atau 40 ribu kilometer per jam. –nat