Di antara jalanan yang padat dan udara panas, rindang pohon di traffic light jadi tempat jeda sejenak pelepas lelah. Sayang masih sering terlupakan.
Surabayastory.com – Kota Surabaya sedang giat menata kota, memperbanyak penghijauan dalam kota, pedestrian, hingga zebra cross untuk pejalan kaki. Yang terbaru, Surabaya juga sedang mengaktifkan lagi keselamatan berkendara di jalan raya (safety riding) yang sempat “tertidur” programnya.
Di kota dengan temperatur udara rata-rata minimum 23,6 °C dan maksimum 33,8 °C menjadikan Surabaya sebagai kota dengan udara yang panas. Di musim kemarau panjang tahun 2018, suhu udara sangat gerah dan pernah mencapai titik 40-41 derajat Celcius. Dengan angin yang kurang, membuat kota ini terasa terik dan gerah. Saat ini, masih berada dalam rentang musim hujan, kondisi terik di jalanan sering tak terelakkan.
Dengan suasana seperti ini bisa dibayangkan, bertapa nestapanya berjalan di jalan raya. Terutama bagi para pengendara roda dua. Ini masih ditambah dengan polusi udara dari asap kendaraan bermotor. Lengkap sudah kegerahan yang menjadikan pengendara semakin tidak nyaman berada di jalanan Surabaya.
Kelelahan yang sangat bisa disaksikan ketika kita berhenti di traffic light (lampu pengatur lalu lintas di perempatan jalan). Tempat ini jadi tempat istirahat sejenak setelah berkendara panjang. Sambil menunggu lampu lalu lintas jadi hijau, bisa menghela nafas sejenak, melepas kepenatan, serta meluruskan punggung dan kaki. Mereka berteduh, dan kadang meneguk minuman yang ada di bagasinya. Ini bisa kita lihat dan perhatikan di setiap traffic light yang ada di jalanan Surabaya.
Dengan memperhatikan bagaimana kebiasaan pemotor tersebut, menjadi alasan penting bagi Pemerintah Kota Surabaya untuk membuat suasana teduh di setiap perempatan jalan. Penghijauan dengan penanaman pohon rindang di setiap kawasan traffic light perlu ditingkatkan. Bila perlu di seluruh perlintasan lampu merah.
Dengan suasana yang teduh akan membuat para premotor tak lagi mencari tempat teduh jauh di belakang garis, atau justru mlipir melewati zebra cross. Dengan suasana yang panas kebanyakan para pemotor ingin cepat-cepat sampai di tujuan. Tanpa disadari itu bisa emembahayakan karena menjadi sering melanggar garis batas, rambu, ataupun marka. Tidak jarang pemakai roda dua berhenti mencari tempat-tempat teduh untuk menghindari paparan sinar matahari di tempat yang tak semestinya, sehingga bisa mengakibatkan pengguna jalan lainnya terganggu jalurnya. Membuat simpul kemacetan baru.
Selain membantu mendinginkan suasana di jalan raya, penghijauan di jalanan sangat menolong untuk mengurangi pantulan jalan cahaya dari bangunan-bangunan kaca. Pohon membantu mengurangi radiasi sinar matahari dengan keteduhan daunnya. Pohon-pohon ini juga bisa berfungsi sebagai penyaring debu polusi udara yang dikeluarkan dari kendaraan-kendaraan, dan kebisingan yang ditimbulkan dari suara kendaraan. Pohon-pohon rindang sangat diperlukan di jalan-jalan utama Surabaya yang terik, lebar, dengan lalu lintas padat.
Pohon juga menjadi filter udara dan mengurangi polusi udara seperti partikel dan karbon dioksida. Dari aspek psikologis, pohon yang rindang dan teduh dapat menekan emosi pengendara di jalanan. Dengan suasana yang lebih dingin, membuat pengendara lebih bisa menekan egonya. Hasilnya, tingkat kecelakaan di jalan raya bisa ditekan.
Tak bisa disangkal lagi bahwa pohon meningkatkan nilai kehidupan manusia. Di jalanan kota, di traffic light yang panas, pepohonan bisa berfungsi sebagai kanopi yang melindungi para pengendara dari sengatan hawa panas yang memancing emosi.
Jangan Mengganggu Rambu
Penanaman pohon di pinggir jalan atau traffic light, juga perlu diperhatikan dalam penempatannya. Mulai perletakan titik tanam, perkembangan dahan, ranting, pertumbuhan daun-daunnya, serta ketinggiannya. Paling tidak, jangan sampai pohon yang akan memberi hawa positif justru mengganggu arus lalu lintas di sana.
Arah sinar matahari menjadi bagian penting untuk penempatan di perempatan jalan. Pemilihan pohon yang bisa menyerap polusi serta menjadi tabir sinar matahari adalah pilihan yang patut dipertimbangkan. Yang tak kalah penting adalah jangan sampai rambu atau lampu penunjuk tertutup pohon.Traffic light bisa tidak berfungsi optimal. Tidak heran di kawasan tersebut banyak penyeberang jalan hampir tertabrak kendaraan karena pengendara tidak mengetahui traffic light sedang di posisi lampu merah. Rambunya tertutup ranting, jadi banyak pengendara yang tidak tahu kalau lampu merahnya menyala. Patroli penyisiran dan pemangkasan daun dahan yang mengganggu harus dijadwalkan.
Surabaya yang sedang dengan aktif membangun estetika kota serta meningkatkan peradaban masyarakatnya dengan membangun banyak fasilitas umum, penanaman pohon rindang yang teduh di seluruh persimpangan lalu lintas kota Surabaya sepertinya sudah masuk dalam taraf keharusan. Pepohonan ini menjadi pelindung diantara kerasnya lingkungan di sekelilingnya, mulai jalan beraspal, polusi udara, gedung-gedung kaca dan beton. –sa