ADVERTISEMENT
Jumat, November 7, 2025
Surabayastory.com
No Result
View All Result
  • HEADLINE
  • SURABAYA TODAY
    • SKETSA KOTA
  • CERITA KITA
  • RANA
  • FIKSI & PUISI
  • INSPIRASI PAGI
  • JEJAK
  • JENAKA
  • JELAJAH
  • LENSA
  • Login
  • Register
  • HEADLINE
  • SURABAYA TODAY
    • SKETSA KOTA
  • CERITA KITA
  • RANA
  • FIKSI & PUISI
  • INSPIRASI PAGI
  • JEJAK
  • JENAKA
  • JELAJAH
  • LENSA
No Result
View All Result
Surabayastory.com
No Result
View All Result
ADVERTISEMENT

Mempersempit Jalan, Pangkalan Ojek Online Jadi Tak Simpatik

by surabayastory
12 Maret 2019
in Sketsa Kota
Reading Time: 2 mins read
0
A A
Jajaran pengemudi ojek online di depan Hotel Sahid Surabaya yang sering menimbulkan kemacetan. (sa)

Jajaran pengemudi ojek online di depan Hotel Sahid Surabaya yang sering menimbulkan kemacetan. (sa)

Di mulut jalan ini kerap dijadikan pangkalan. Dengan lebar jalan yang sempit, justru menjadi simpul kemacetan yang membuat tak simpatik.

 

Jajaran pengemudi ojek online di depan Hotel Sahid Surabaya yang sering menimbulkan kemacetan. (sa)

 

ArtikelTerkait

19 – 24 Agustus 2024, Gebyar UMKM dan Live Music di Surabaya Expo Center

Hari ini Surabaya Cerah Berawan. Potensi Hujan Ringan

“Awasi Boyo” Pengawas dan Teman Baru Koperasi Surabaya

Surabayastory.com –  Ketika ada kebutuhan dan ada penyedia layanan, di mana pun pasti akan ketemu. Meski di jalanan dengan tanda rambu larangan pun tak jadi soal. Kebutuhan akan tumpangan murah dengan harga yang terjangkau dan transparan, membuat kebutuhan ojek online di kota Surabaya terus meningkat. Dari waktu ke waktu, jalanan Surabaya semakin dipenuhi dengan “pengemudi jaket hijau”. Mereka ada di mana-mana, mengisi setiap ruas jalan di kota Surabaya.

Bila sedang tidak berjalan, para pengemudi ojek online ini akan berkumpul, berjajar, bergerombol di suatu tempat. Bisa warung kopi, tempat yang teduh, atau di pusat-pusat keramaian. Dari sana kemudian lahirlah pangkalan, pangkalan tak resmi. Seperti hukum ekonomi tingkat dasar, mereka mengisi tempat di mana ada kebutuhan. Salah satu tempat yang selalu penuh adalah wilayah di mana kebutuhan akan angkutan online ini sangat besar. Bisa mall, sekolah, terminal, stasiun, dsb.

 

Para penumpang dan pengemudi ojek online di ujung Jalan Sumatera ini ramai sesuai dengan jadwal kedatangan kereta di Stasiun Gubeng Surabaya. (sa)

 

Kali ini, coba lihat di Jalan Gubeng Pojok, selepas Stasiun Gubeng lama, depan Hotel Sahid Surabaya.  Di ujung Jalan Sumatera itu selalu berjajar pasukan jaket hijau. Berhenti, sibuk dengan smartphone-nya, menunggu penumpang. Tempat ini semakin ramai bila telah tiba jadwal kedatangan kereta api di Stasiun Gubeng Surabaya. Mereka tak bisa masuk lingkungan stasiun Gubeng karena melarang alat transportasi berbasis online beroperasi di sana. Jadilah mereka berkumpul di pinggir jalan, tak peduli ada larangan parkir atau larangan berhenti di sana. Pernah ditertibkan, tapi selalu kembali setiap hari.

Banyaknya para pengemudi ojek online yang menunggu, secara tak langsung memunculkan semacam angkalan baru. Tentu saja pangkalan yang tak resmi karena berada di bawah rambu S coret. Rambu ini menunjukkan berhenti saja tidak boleh, apalagi harus menunggu yang pasti membutuhkan waktu lebih lama. Terus, mana yang benar, rambu ditarang berhenti atau mereka yang boleh menunggu?

Rambu dilarang berhenti di sini sudah sangat tepat. Karena mulut jalan Sumatera ini sangat sempit, juga sedikit menikung. Akibatnya, terjadi penyempitan di jalan masuk. Padahal jalan ini harus menampung lalu lintas dari dua ruas; Gubeng Pojok dan Gubeng Stasiun. Akibatnya sudah bisa dipastikan arus lalu lintas pasti tersendat. Bila lalu lintas dengan keadaan normal saja tersendat, akan semakin berat jika di sana masih ada jajaran motor serta tempat untuk menaikkan penumpang ojek online.

Dengan kondisi ini, di satu sisi, ada bagian masyarakat (para penumpang ojek online) yang berjalan dari stasiun Gubeng, dimudahkan dengan pangkalan angkutan ojek ini. Sebaliknya, lebih banyak lagi masyarakat yang terganggu akibat lalu lintas yang padat akibat sumbatan dari pangkalan tak resmi ini.

Kehadiran ojek online memang telah mengubah banyak struktur dalam kehidupan kita. Namun meski sudah berbasis online, perilaku mereka sering kali masih offline. Mereka belum sepenuhnya bekerja secara online. Karena sejatinya, dengan online maka tak ada lagi pangkalan. Mereka akan terus bergerak. Atau menjemput penumpangnya yang pesan lewat gadget dari tempatnya masing-masing. –sa

 

Bagikan tulisan ini:
Tags: Ojek online SurabayaOjek stasiun Gubengpangkalan tak resmi ojek online
Previous Post

JEJAK BERBEDA SENJA DI SURABAYA

Next Post

BURUK MUKA BUKAN SALAH CERMIN

Artikel Terkait

Surabaya Expo Center akan menjadi destinasi wisata baru kota Surabaya sekaligus memberi ruang untuk UMKM serta lahan konser yang terbuka. (bangga surabaya)
Headline

19 – 24 Agustus 2024, Gebyar UMKM dan Live Music di Surabaya Expo Center

1 tahun ago
Cuaca dan suhu udara kota Surabaya hari ini cerah, berawan, dan berpotensi hujan di beberapa tempat. (BMKG)
Sketsa Kota

Hari ini Surabaya Cerah Berawan. Potensi Hujan Ringan

1 tahun ago
Prosesi peluncuran aplikasi "Awasi Boyo" di Balai Kota Surabaya. (kominfo pemprov)
Sketsa Kota

“Awasi Boyo” Pengawas dan Teman Baru Koperasi Surabaya

1 tahun ago
Fantasi menjadi kajian psikoanalisis penting meski oleh Sigmund Freud ditemukan dengan cara yang tak sadar. (rafy-a.com)
Headline

Kajian Psikoanalisis tentang Fantasi dan Fungsinya

4 tahun ago
Jalaluddin Rumi mengekspresikannya tulisannya dalam bahasa cinta yang syarat makna. Sajak, puisi, syair, dengan pendekatan cinta dan humanisme. (surabayastory.com)
Headline

Pengantar Singkat Karya dan Perjalanan Spiritual Jalaluddin Rumi

5 tahun ago
Warna merah selalu mencuri perhatian. Psikologi merah sangat kuat. (qz)
Headline

Makna Warna Merah di Bulan Februari

5 tahun ago
Next Post

BURUK MUKA BUKAN SALAH CERMIN

Jalan Kenari Surabaya yang sudah dibuka untuk umum, namun masih terlihat sunyi. (sa)

Menelusuri Kembali Jalan Kenari Setelah 20 Tahun Tersembunyi

HANGAT MATAHARI MENGGUGAH SEMANGAT PAGI

Comments 5

  1. Ping-balik: 69TH Slot ทาง เข้า มือ ถือ
  2. Ping-balik: Ufaprobet
  3. Ping-balik: ไก่ตัน
  4. Ping-balik: เว็บตรง บาคาร่า
  5. Ping-balik: คลินิกความงามใกล้ฉัน

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

BERITA POPULER

  • Pekerja meluruskan dan memasang jeruji roda di pabrik sepeda HIMA di Surabaya sekitar tahun 1930 - 1940. (ist)

    Jejak Sepeda Onthel Hima di Surabaya

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Mengenal Sistem Pencernaan Manusia yang Hebat

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Doel Arnowo

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Sampah Kulit Kerang di Kenjeran Surabaya yang Tak Terselesaikan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Menunggu Wajah Baru Joyoboyo Jadi Terminal Modern Surabaya

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

Kurs

Kurs USD: Jum, 7 Nov.

RajaBackLink.com
">
Surabayastory.com

© 2024 Surabaya Story - Let's Make Story, Let's Make History

KATEGORI

  • HEADLINE
  • SURABAYA TODAY
  • CERITA KITA
  • RANA
  • FIKSI & PUISI
  • INSPIRASI PAGI
  • JEJAK
  • JENAKA
  • JELAJAH
  • LENSA

Ikuti Kami

No Result
View All Result
  • HEADLINE
  • SURABAYA TODAY
    • SKETSA KOTA
  • CERITA KITA
  • RANA
  • FIKSI & PUISI
  • INSPIRASI PAGI
  • JEJAK
  • JENAKA
  • JELAJAH
  • LENSA
  • Login
  • Sign Up

© 2024 Surabaya Story - Let's Make Story, Let's Make History

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms below to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist