Ada fenomena baru di Surabaya. Meski belum masuk bulan hujan, setiap pagi buta selalu turun hujan. Dari rintik hingga deras. Setelah itu ada mentari dan pelangi.
Surabayastory.com – Dalam seminggu ini, di pagi hari, Surabaya diliputi mendung lalu diikuti hujan yang mengguyur. Hari ini hujan sudah mulai mendera sejak pagi buta. Saat subuh baru saja berkumandang. Dimulai dengan rintik, gerimis, hingga hujan deras.
Hingga cerita ini dipublikasikan, Surabaya masih saja mendung. Sinar mentari muncul di sela-sela awan putih-kelabu yang rata menyelimuti langit. Apakah bulan ini sudah memasuki masa musim penghujan? Sepertinya belum juga. Dari catatan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Surabaya hari ini dalam kondisi cerah berawan hingga hujan sedang. Suhunya sangat nyaman, berkisar di angka 25-32 derajat Celcius. Cari rilis AccuWeather, tutupan awan yang mencapai 88 persen, membuat sinar matahari tak keras menimpa permukaan tanah Surabaya.
Tentang Pelangi
Hujan di pagi hari yang ringan, pagi ini ditingkahi dengan larik-larik sinar mentari ketika menjelang pukul 06.30. Langitpun tampak menawan dengan lengkungan pelangi tipis, yang semakin lama makin jelas. Ya, hampir tiap pagi di Surabaya timur bisa disaksikan pelangi di pagi hari.
Memang, pelangi dapat diamati setiap kali ada tetesan air di udara dan sinar matahari bersinar dari belakang pengamat pada sudut ketinggian rendah. Karena itu, pelangi biasanya terlihat di langit Barat pada pagi hari dan di langit Timur pada sore hari. Namun bukan tidak mungkin pelangi tampil ketika separuh langit masih gelap dengan awan hujan. Ini bisa terjadi ketika yang melihat berada di tempat dengan langit cerah ke arah matahari. Ini akan luar biasa, pelangi bercahaya yang kontras dengan latar belakang yang gelap.
Pelangi dapat terbentuk oleh berbagai bentuk air di udara. Ini tidak hanya disebabkan oleh hujan, tetapi juga kabut, semprotan, dan embun di udara.
Sebuah pelangi adalah fenomena yang disebabkan oleh sinar matahari selalu muncul di bagian langit yang berhadapan langsung dengan matahari. Refleksi dan refraksi cahaya dalam tetesan air menghasilkan spektrum cahaya muncul di langit. Ini mengambil bentuk busur lingkaran warna-warni.
Pelangi tidak terletak pada jarak tertentu dari pengamat, tetapi berasal dari ilusi optik yang disebabkan oleh tetesan air yang dilihat dari sudut tertentu relatif terhadap sumber cahaya. Pelangi bukanlah objek dan tidak dapat didekati secara fisik. Tetapi bias yang dipandang.
Masihkan besok pagi masih ada pelangi di langit Surabaya? Ayo, bangun pagi. –sa