Sungai Kalimas yang menjadi ikon Kota Surabaya tetap dijaga. Kebersihan dan keasriannya menjadi daya tarik.
Surabayastory.com – Sungai di Surabaya perlahan tapi pasti mulai menunjukkan perubahan. Kedewasaan warga kota serta kerja keras bersama membuat sungai-sungai di Surabaya kembali menemukan jati diri alaminya. Sungai telah menjadi bagian dalam kehidupan masyarakat Kota Surabaya. Kesadaran warga untuk menjaga sungai merupakan salah satu cermin keberhasilan konsep waterfront city. Artinya, warga mulai menjadi menyadari bahwa sungai merupakan bagian dari kehidupan sehari-hari.
Saat ini, kesadaran warga Surabaya sudah cukup tinggi di beberapa titik, terutama di tengah kota. Terlihat dari sungai-sungai di tengah kota Surabaya yang terjaga kebersihan dan keasriannya. Salah satu sungai utama di Surabaya adalah Sungai Kalimas, yang merupakan salah satu anak Sungai Brantas yang mengalir ke arah utara dan berakhir di Tanjung Perak, di Selat Madura. Aliran Kalimas berjalan membelah Kota Surabaya.
Kalimas yang kotor dan kumuh sudah menjadi masa lalu. Saat ini Kalimas telah berbenah secara total. Perawatan berupa pembersihan rutin dilakukan di kawasan ini. Kita bisa melihat di saat pagi atau sore hari, ada perahu karet yang lalu lalang dengan petugas kebersihan yang membawa jaring. Petugas ini memungut sampah-sampah plastik, daun atau kertas-kertas bungkus yang masuk ke aliran sungai. Perawatan kecil-kecil berkala seperti ini membuat Kalimas enak dipandang.
Kebersihan tidak hanya di daerah aliran sungai, namun juga hingga di bibir dan tepi sungai. Sampah-sampah diangkut, pohon dan tanaman-tanaman perdu juga banyak ditanam. Suasana semakin adem dan asri. Duduk di tepi Kalimas di jantung kota Surabaya, sudah bisa menjadi tempat sederhana untuk melepaskan penat warga kota.
Upaya mempercantik Kota Surabaya terus dilakukan. Kalimas secara bertahap dipasang lampu-lampu lampion dengan berbagai bentuk. Binarnya saat malam, mengingingatkan kita seperti sungai-sungai kota metrolitan dunia. Di pinggiran Kalimas juga tersedia beberapa fasilitas, seperti sentra kuliner, wisata air, hingga taman keluarga. Warga Surabaya tentu akan bangga akan fasilitas kota nan bersih. Pemerintah Kota Surabaya cukup berhasil mewujudkan program Kalimas bersih dan indah.
Kesadaran dan Komitmen
Kondisi yang berubah total akan sungai Kalimas membuktikan bahwa setiap manusia suka dengan kebersihan dan keindahan. Masalahnya kemudian, apakah kesadaran itu bisa bertahan lama? Kebiasaan instan tanpa memikirkan kepentingan bersama, jika dibiarkan perlahan akan menjadi perilaku. Kebiasaan membuang sampah di sungai dianggap lumrah dan dianggap sesuatu yang biasa harus dipangkas habis. Kelestarian air yang mengalir di sungai sejatinya adalah bagian dari kehidupan manusia yang kerap tidak disadari. Kita sering menganggap kehidupan itu adalah diri kita pribadi, bukan dengan orang lain dan lingkungan. Karena itu, meskipun banyak sekali papan larangan dipasang, spanduk himbauan dibentang, tetap saja perilaku ini masih ada. Untuk perubahan perilaku ini, pemerintah Kota Surabaya harus bekerja keras membuat program yang menembus pikiran bawah sadar warga kota agar kesadaran ini bisa berumur selamanya.
Salah satu jalan yang bisa dilakukan adalah terus menggaungkan pentingnya kebersihan sungai. Pemerintah pun perlu menggalakkan sosialisai kepada masyarakat secara langsung dan berkala mengenai pentingnya lingkungan hidup khusunya perairan sungai karena banyaknya manfaat sungai untuk kehidupan organisme air dan juga kehidupan manusia.
Slogan dan tindakan nyata yang dilakukan terus-menerus dan berulang akan menjadi stigma yang akan menempel dalam benak manusia. Membentuk sebuah kebiasaan baru yang positif. Langkah selanjutnya, adalah mengajak warga masyarakat ikut peduli, dan mampu mempengaruhi orang lain akan buah pikiran kali bersih, asri, dan lestari. Slogan, tindakan, dan kepedulian itu akan terus membesar dan menggaung ke seluruh penjuru kota.
Sungai Kalimas Surabaya yang sejak dulu menjadi ikon Surabaya, kini sudah benar-benar bisa mewakili kebanggan warga kotanya. Sejumlah taman dan sudut kota sudah dihiasi dengan lampu warna warni dan tiang lampu retro membuatnya makin semarak. Dengan kebersihan dan kondisi yang tertata membuat Kalimas menjelma menjadi objek wisata baru yang menarik.
Dengan sungai yang bersih, kota yang tertata, tentu akan menimbulkan perasaan menjadi lebih tenang, aman, dan nyaman. Suasana hati tertekan, gampang stress dan mudah marah perlahan akan pupus. Dengan jiwa yang tenang maka akan lahir kebahagiaan. Saat warga kota merasa senang dan bahagia, maka gerbang pikiran bawah sadar terbuka lebar. Perlahan, terjadi pula peningkatan kecerdasan emosional dan spiritualnya. –sa