Surabaya adalah rumah bagi siapa saja.
Ramah bagi lansia dan nyaman bagi semua penduduknya.
Surabayastory.com – Surabaya terus berbenah dan menahbiskan diri sebagai rumah bagi siapa saja. Tak terkecuali penduduk lanjut usia. Perhatian datang seiring dengan semakin mapannya periberkehidupan di Surabaya. Infrastuktur fisik maupun manusianya berangsur menuju lapang kestabilan. Sebenarnya, para lansia (lanjut usia) tidak membutuhkan perhatian yang berlebih di bidang fisik. Sebagaimana hakikat dasar manusia, mereka butuh perhatian. Dan tentu saja dengan semakin menurunnya kemampuan ragawi, mereka butuh bantuan.
Lansia butuh sebuah ruang dan suasana yang mendukung untuk tetap sehat dan aktif. Para lansia selalu menginginkan dukungan untuk tetap dapat berpartisipasi dalam berbagai kegiatan yang disukainya. Untuk bisa melakukan aktivitas secara berkelompok, diperlukan lingkungan yang ramah. Yang bias menjembatani dengan kemauan dan potensinya. Lingkungan yang ramah akan mendukung penanganan kesehatan lanjut usia yang menggunakan pendekatan siklus kehidupan.
Ruang dan lingkungan yang ramah dan mendukung bagi lanjut usia adalah sebuah potensi yang bisa mendukung dirinya. Sebagai akibat dari proses degenaratif yang terjadi di usia senja, lanjut usia memerlukan dukungan dalam lingkungan fisik, sosial, budaya, dan akses pelayanan kesehatan agar bisa tetap aktif. Dukungan ini bukanlah sebuah bentuk kemanjaan, tetapi keadaan yang membuaatnya butuh dukungan agar senantiasa sehat, aktif, dan mandiri sehingga berdaya guna.
Surabaya Ramah Lansia
Surabaya juga tak bisa dilepaskan dari penduduk lansia (lanjut usia). Seperti yang dilansir situs resmi pemerintah kota Surabaya (Surabaya.go.id), Surabaya sangat peduli dengan kesejahteraan dan daya hidup lansia. Surabaya dalam perkembangannya juga menciptakan ruang-ruang terbuka khusus untuk lansia, juga memberikan program-program khusus bagi lansia. Salah satu yang dilakukan oleh Pemerintah Kota Surabaya adalah dengan membangun Taman Lansia. Lokasinya berada di tengah kota, sekitar 15 menit dari pusat pemerintahan kota Surabaya. Dari Stasiun Gubeng Taman Lansia ini bisa ditempuh dengan jalan kaki 10 menit ke arah Selatan. Lebih tepatnya letaknya ada di pulau jalan, berbentuk segitiga di antara Jl Gubeng-Jl Kalimantan-Jl Biliton. Taman ini cukup representatif sebagai tempat rekreasi alternatif.
Taman khusus lansia ini dibangun dengan pendekatan ruang dan kebutuhan khusus lansia, mulai dari alur jalan, pemilihan jenis batu, jarak antar batu, juga fasilitas tapak batu. Di sini juga disediakan jalur untuk kursi roda yang nyaman. Taman Lansia bias menjadi salah satu kota tempat rekreasi sederhana, berolahraga atau sejenak menghirup udara segar bagi lansia. Tamannya cantik dan menyegarkan. Taman ini penuh dengan aneka bunga juga tanaman jenis andong merah, pandanwangi, pandanus, erva merah, telo-teloan, teh-tehan, zisigium, cendrawasih, pakis boston. Rumput yang menghampar disertai gemericik air dari fountain tiga tingkat, membuat suasana menjadi lebih segar.
Di sana juga tersedia jalur jalan kaki yang dilengkapi bebatuan kecil untuk refleksi kaki. Beberapa tempat duduk juga tersedia di beberapa sudut untuk penghantar saat menemani para lansia menikmati di pagi atau sore hari.
Di Taman Lansia ini, di waktu-waktu tertentu, juga diberikan pelayanan pengobatan gratis bagi para lansia. Juga menjadi pos pelayanan terpadu di Kota Surabaya seperti edukasi kesehatan lansia, sarana hiburan, dengan permainan catur, senam lalu pemeriksaan kesehatan dan laboratorium gratis untuk mendeteksi penyakit tidak menular secara dini. Juga adanya pemeriksaan gratis yang meliputi cek darah tinggi, kolestrol dan lambung, hasilnya akan diberikan langsung, dan untuk penyakit atau pencegahan ringan obat disediakan pemkot.
Dari catatan Dinas Kesehatan Kota Surabaya, sejak November-Desember 2017 jumlah pengunjung yang diperiksa di Taman Lansia sebanyak 2.015. Sementara pengunjung di Taman Paliatif sebanyak 1.012. Karena banyaknya pengunjung, Dinkes mendapat masukan agar membuka pengobatan gratis di beberapa taman lain yang ada di Surabaya.
Sebagai bagian dari kemudahan bagi lansia, juga disediakan Suroboyo Bus, yang member ruang khusus bagi lansia. Bis ini juga dibuat dengan sistem low deck (pijakan awal/ foot step dibuat rendah sehingga mudah untuk dinaiki). Konsep ini juga akan memudahkan bagi para penyandang disabilitas.
Menyiapkan kota yang ramah lanjut usia adalah sebuah keniscayaan. Mau tak mau harus dilakukan. Jika menilik data yang ada, Indonesia masih jauh dari kondisi lingkungan yang ramah lanjut usia. Inilah yang mendorong Surabaya untuk menjadi pelopor di Indonesia.
Mewujudkan impian kota ramah lanjut usia membutuhkan etos dan kerja sama dari berbagai pihak; pemerintah (nasional dan daerah), swasta pendukung, peneliti, universitas, LSM, dan masyarakat umum. Ujung dari upaya ini adalah bagaimana membuat para orang tua (kita) lanjut usia bisa menikmati kesejahteraan dan kebahagian di akhir usia. –sa