Kita mulai dengan mengenal, lalu menyelami dan memahami. Berikutnya berwujud tindakan: menjaga dan menyelamatkan lingkungan kita.
Surabayastory.com – Lingkungan adalah sebuah kesatuan, berupa kombinasi antara kondisi fisik yang mencakup keadaan sumber daya alam seperti tanah, air, energi surya, mineral, serta flora dan fauna yang tumbuh di atas tanah maupun di dalam lautan. Lingkungan adalah ruang dengan semua benda, daya, keadaan dan makhluk hidup termasuk manusia serta perilakunya yang bersentuhan dengan semuanya yang ada dalam ruang itu.
Di Indonesia, lingkungan kerap disebut dan dimaknai sebagai “lingkungan hidup”. Sebuah ruang untuk “hidup” dan beraktivitas. Ada dua komponen penting pembentukannya sehingga menciptakan suatu ekosistem yakni komponen biotik (seluruh makluk hidup di dalamnya) dan komponen abiotik (benda-benda mati yang bermanfaat bagi kelangsungan hidup makhluk hidup).
Jika kita lihat lingkungan sekitar kita, lingkungan secara umum dapat dibagi menjadi:
Lingkungan Fisik
Berupa alam di sekitar kita yang meliputi tumbuh-tumbuhan, hewan, keadaan tanah, keadaan musim, jenis makanan, berbagai benda, gas, cair, padat dan lain-lain. Lingkungan fisik ini akan memberikan pengaruh yang kuat dan turut mewarnai perkembangan seorang individu. Misalanya: daerah pengunungan akan memberikan pengaruh dibanding dengan
seseorang yang lahir dan tumbuh di daerah pantai.
Begitupun dengan daerah yang mempunyai musim dingin akan memberikan pengaruh yang berbeda dengan daerah yang mempunyai musim panas.
Lingkungan Sosial
Lingkungan di mana di dalamnyaterjadi interaksi antar-individu. Satu insan dan insan yang lain saling berhubungan dalam wadah yang disebut masyarakat. Keadaan lingkungan serta interaksi terus-menerus antar-manusia maupun manusia dan lingkungan akan memberikan pengaruh tertentu terhadap perkembangan individu.
Lingkungan sosial ini biasanya dibedakan
1) Lingkungan Sosial Primer; yaitu lingkungan sosial di mana terdapat hubungan yang erat antara anggota satu dengan anggota lain, anggota satu saling kenal mengenal dengan baik dengan anggota lain.
2) Lingkungan Sosial Sekunder; yaitu lingkungan sosial yang berhubungan anggota satu dengan anggota lain agak longgar.
Lingkungan Budaya
Lingkungan ini dihasilkan oleh manusia, baik yang berupa kebendaan yang bersifat profan maupun spiritual yang bersifat sacral. Lingkungan budaya ini contohnya adalah masjid, gereja, sekolah, ilmu pengetahuan, nilai-nilai dan sebagainya. Lingkungan kebudayaan merupakan keseluruhan yang kompleks, yang meliputi pengetahuan, kepercayaan, kesenian, hukum, moral, adat istiadat, serta kemampuan dan kebiasaan yang diperoleh
manusia sebagai anggota masyarakat.
Di dalam keluarga akan di temukan buku bacaan, buku ilmu pengetahuan dan dapat ditemukan pula benda-benda seni seperti hiasan dinding yang semuanya itu dapat mempengaruhi jiwa anak, baik karena dari melihat orang-orang dewasa di sekitarnya memanfaatkan benda-benda itu, maupun dari benda-benda itu sendiri.
Lingkungan Dalam
Adalah segala sesuatu yang tarmasuk lingkungan luar/alam, berupa makanan dan air yang telah berada di dalam pembuluh-pembuluh darah atau di dalam cairan limpa. Mereka saling mempengaruhi tiap-tiap sel di dalam tubuh.
Lingkungan Spiritual
Lingkungan yang berupa agama, keyakinan yang dianut masyarakat di sekitarnya, dan ide-ide yang muncul dalam masyarakat di mana anak hidup. Lingkungan hidup manusia tidak lepas dari peranan manusia itu sendiri dalam menjaga dan melestarikannya. Bencana alam yang sering terjadi baik itu yang disebabkan olehalam itu sendiri yaitu dari dalam bumi (gempa tektonik, pergeseran lempeng, atausebesar tsunami) maupun dari dalam bumi (tumbukan meteor, jatuhan asteroid dan sebagainya). Bencana alam juga tidak lepas dari akibat perbuatan manusia sebagai makhluk hidup yang tinggal di atas permukaannya.
Kegiatan atau aktivitas keseharian manusia dalam perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi, juga secara tidak langsung memicu bencana alam (perang nuklir, pemanasan global, polusi air/udara) dan bencana genetis-biologis lainnya.
Lingkungan semakin lama semakin rusak dan tercemar, akibat dari pada kegiatan dan aktivitas tadi. Pengelolaan sebuah lingkungan yang terpadu danberkelanjutan seakan menjadi sebuah hal yang sangat sulit untuk direalisasikandalam kehidupan nyata akibat dari kesibukan dan pekerjaan. Sudah menjadi kewajiban kita sebagai makhluk dengan kesadaran dan kecerdasan tinggi dalam menyikapi hal ini. –sa