surabayastory .com – Tiga hari ini, dan mungkin hingga sebulan ke depan, kita merasakan kota Surabaya terasa lebih dingin dari biasanya. Sangat nyaman, dan menyejukkan. Siang hari yang biasanya terik dan menyengat, kini hawa lebih bersahabat. Di kota ini, kita merasakan hawa dingin ketika angin menyentuh kulit. Sebuah pengalaman yang langka.
Di pagi hari, sebelum pukul 06.00, udara dingin semakin terasa. Padahal jika merunut putaran musim, saat ini adalah masa kemarau. Suhu udara saat dinihari mengalami penurunan drastis. Ini berjalan hingga pagi hari.
Apa penyebabnya? Dari data Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Juanda yang dihimpun surabayastory, minimnya awan, membuat panas matahari yang sampai ke bumi pada malam hari, tidak dipantulkan kembali pada siang hari. Suhu minimum terendah terjadi saat radiasi balik gelombang panjang dari permukaan bumi dikembalikan ke atmosfer secara maksimal. Langit Jawa yang cerah dan tak berawan memungkinkan pelepasan panas permukaan itu.
Suhu udara di bumi dipengaruhi oleh distribusi panas akibat perubahan tahunan posisi matahari. Saat ini matahari ada di belahan utara, sehingga bagian selatan mengalami musim dingin. Tekanan udara di bagian selatan juga lebih tinggi. Inilah yang menyebabkan angin bertiup dari selatan ke utara. Angin ini pula yang mendorong awan menjauh ke utara sehingga di Indonesia mengalami musim kemarau.
Musim dingin yang saat ini terjadi di Australia juga membawa pengaruh. Juga angin monsun yang dingin dan kering berhembus secara periodik tiga bulan dari Australia, membawa uap air sampai ke Indonesia.
Suhu dingin yang memicu embun es juga terjadi di beberapa wilayah Jawa Timur. Misalnya di lereng Gunung Semeru dan di Ranu Kumbolo.
Apakah ini juga akibat fenomena aphelion? Bisa juga. Namun, BMKG melalui siaran resminya memastikan bahwa fenomena aphelion tidak berdampak besar pada penurunan suhu udara di Indonesia. Fenomena aphelion kali ini bukan jarak terjauh bumi-matahari yang pernah terjadi, tetapi lebih pendek 2.129 km dari rata-rata tiap tahunnya. Aphelion tahun ini terjadi 6 Juli 2018 pukul 23.48 WIB. Fenomena astronomis ini terjadi setahun sekali, di sekitar bulan Juli. 📌